Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 26 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Lukas 22:1-6

Rencana Untuk Membunuh Yesus; Yudas Mengkhianati Yesus.


Iblis adalah oknum yang paling pintar menggunakan kesempatan, oleh karena itu kita sebagai orang percaya jangan pernah memberikan kesempatan kepada Iblis.


Berapa banyak orang Kristen takut kepada Iblis? Berapa banyak orang Kristen tidak tau bagaimana menghadapi Iblis? Sebenarnya apakah orang Kristen perlu takut kepada Iblis?


Orang percaya tidak perlu takut kepada Iblis, karena Iblis sudah dikalahkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.


Namun sebagai orang percaya kita tidak boleh menganggap enteng atau bermain-main dalam menghadapi Iblis, karena Iblis itu licik dan penuh dengan tipuan.


Orang percaya memiliki otoritas atas Iblis di dalam Yesus Kristus, Iblis tidak mampu merasuk orang percaya, karena orang percaya telah menerima Roh Kudus di dalam hatinya dan Roh di dalam kita itu lebih besar dari pada roh-roh di dalam dunia ini.


Kita harus sadar bahwa Iblis itu berkeliling seperti singa yang mengaum-ngaum untuk mencari mangsa.


Oleh karena itu, kita tidak boleh membuka peluang sedikit pun kepada Iblis, untuk Iblis masuk ke dalam kehidupan kita.


Lukas 22:1-6


1 Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat.


2 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak.


3 Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu.


4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.


5 Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.


6 Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.


Yudas Iskariot bukanlah seorang yang beriman kepada Yesus Kristus, meskipun ia sudah disebut sebagai salah satu dari murid Tuhan Yesus.


Menjadi murid bagi Yudas Iskariot, tidak membawanya untuk percaya kepada Yesus Kristus, meski dia sudah melihat tanda-tanda yang Tuhan Yesus nyatakan, baik melalui perkataan maupun perbuatan Tuhan Yesus.


Ketika mendekati waktu Tuhan akan misi penebusan Kristus, maka seorang Yudas Iskariot itu, menampakkan diri sebagaimana adanya dia sebagai orang yang tidak percaya.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Iblis dapat masuk ke dalam kehidupan kita yang hidup berpusat pada rencana kita sendiri tanpa dengan rendah hati memohon pimpinan Tuhan.


Lukas 22:3


3 Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu.


Yudas Iskariot adalah seorang dari ke 12 murid Tuhan Yesus, namun dia bukanlah seorang yang percaya kepada Yesus Kristus, dan di situlah akar masalahnya.


Mengapa Yudas Iskariot dapat dimasuki oleh Iblis? Karena dia seorang yang belum mengenal Yesus Kristus, maka di dalam jiwanya ada kehampaan dan kekosongan sehingga Iblis bisa masuk ke dalamnya.


Iblis pintar menggunakan kesempatan, karena Yudas Iskariot selain seorang yang belum percaya, dia juga seorang yang hidup di dalam dosa.


Alkitab mencatat Yudas Iskariot adalah seorang yang suka mencuri kas untuk pelayanan Tuhan Yesus yang dipercayakan kepadanya, dan selalu memikirkan rencananya sendiri serta tidak memikirkan apa yang menjadi rencana Tuhan.


Yudas Iskariot berusaha untuk menggenapi apa yang direncanakannya, di situlah Iblis menggambil kesempatan dalam rencana Yudas Iskariot, yaitu dengan menjual Yesus Kristus kepada para pemimpin agama, dan Yudas Iskariot menerima uang.


Hal ini persis seperti natur dari Yudas Iskariot adalah seorang yang cinta uang, maka Iblis masuk ke dalam Yudas Iskariot.


Kita sebagai orang percaya bukanlah orang yang dapat dirasuk oleh kuasa jahat, karena di dalam diri kita ada Roh Kudus yang dikaruniakan oleh Tuhan kepada kita, namun kita harus tetap waspada.


Jikalau kita hidup sebagai orang percaya, namun kita tidak sungguh-sungguh ikut Tuhan Yesus, dan kita hidupnya duniawi.


Misalnya sebagaimana Yudas Iskariot yang mencintai uang, sangat meterialistik atau sangat pragmatis serta mencari keutungan diri sendiri, mencari kenikmatan dunia ini, hanya memikirkan diri sendiri, hanya memikirkan rencana kita sendiri, tanpa peduli dengan pimpinan Tuhan.


Iblis itu pintar sekali, di situlah dia mengambil kesempatan ketika kita hidup tidak sesuai pimpinan Tuhan, kita dendam sama orang lain, kita marah begitu lama dengan orang lain.


Alkitab mengatakan jangan berikan kesempatan kepada Iblis, Iblis bisa mempengaruhi kita ketika kita hidup di dalam dosa.


Ketika kita hidup seperti domba-domba yang sesat mengambil jalannya sendiri, Iblis berkeliling seperti singa mengaum-ngaum mencari mangsanya, dan mangsa yang paling mudah di ambil adalah ketika domba-domba itu tidak berjalan beriringan dengan Gembala yang baik itu.


Bagaimana kita menang di dalam hidup kita ketika mengatasi pencobaan dari si Iblis? Cuma satu jalan kita yaitu ikut Tuhan Yesus.


Dengan rendah hati mohon pimpinan Tuhan, kita senantiasa dekat dengan Dia, sehingga tidak ada yang dapat merebut kita dari tangan Tuhan kita Yesus Kristus.


2. Pintu terbuka tidak selalu Tuhan yang sediakan melainkan si jahat yang menyediakannya, kita harus sangat waspada.


Lukas 22:4


4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.


Ketika kita baca kisah ini, rencana Yudas Iskariot itu sangat mulus bukan?


Alkitab mengatakan, pergilah Yudas dan dengan bebas bertemu imam-imam kepala dan kepala-kepala bait Allah dan berunding dengan mereka, bahkan dengan mulus Yudas bisa mendapatkan uang dari mereka.


Kita sering kali berfikir kalau perjalanan kita lancar kita sebut sebagai pintu terbuka, dan selalu kita mengasosiasikan ini adalah pimpinan Tuhan.


Tuhan yang membuka pintu, namun kita tidak boleh salah bahwa Iblis pun bisa membuka pintu bagi kita dan pintu itu adalah pintu celaka.


Kita harus sangat waspada, dekat dengan Tuhan, berdoa sungguh-sungguh, kita harus minta hikmat Tuhan di dalam mengambil keputusan, apalagi ketika kita punya rencana, kita kepepet, ketika kita menderita, dan ketika kita membutuhkan sesuatu. Bukankah Iblis bisa masuk di sana?


Ingatkah ketika Tuhan Yesus lapar, Iblis mencobai Dia dengan apa yang Dia butuhkan bukan?


Sebagai orang percaya jikalau kita ingin menang mengatasi pencobaan si Iblis tidak ada cara lain kecuali kita mendekat kepada Tuhan.


Mohon pimpinan Tuhan, mendengar Firman-Nya, dan senantiasa taat kepada pimpinan-Nya, dan selalu ingin menyenangkan Tuhan.


Pintu yang terbuka dalam hidup kita tidak selalu Tuhan yang buka, adakalanya Iblis bisa membukakan pintu itu bagi kita.


Di situlah kita perlu bertumbuh menjadi dewasa sehingga kita peka akan kehendak Allah, apa yang baik dan yang sempurna itu.


Doakan dan renungkan.


* Alkitab mengatakan, pergilah Yudas bertemu imam-imam kepala dan berunding dengan mereka, bahkan dengan mulus Yudas bisa mendapatkan uang dari mereka untuk menyerahkan Tuhan Yesus.


* Pintu usaha yang terbuka lebar dalam hidup kita tidak selalu Tuhan yang buka, adakalanya Iblis membukakan pintu itu bagi kita.


Siapa di balik pintu