Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 25 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 14:26-40


Peraturan dalam pertemuan Jemaat


Ibadah kepada Tuhan merupakan hal yang patut dilakukan oleh kita sebagai orang percaya dan sebagai orang percaya ketika kita ingin beribadah kepada Tuhan sesuai dengan kehendak Tuhan.


Maka kita harus memahami ibadah orang percaya sebagaimana yang Alkitab ajarkan.


Ibadah orang percaya dilakukan bersama orang percaya lain dan ibadah orang percaya itu selain menyembah Allah Tritunggal, kita pun bersekutu satu dengan yang lain.


Bersekutu adalah aplikasi kasih dari orang-orang percaya satu dengan yang lain. Bersekutu artinya mengambil bagian.


Jadi masing-masing orang percaya tidak terkecuali mengambil bagian dari ibadah itu dengan tujuan untuk membangun satu dengan yang lain.


Ibadah orang percaya adalah wujud dari manusia baru yang tidak lagi hidup bagi dirinya sendiri, melainkan hidup bagi Kristus dan bagi kepentingan orang lain.


Sudahkah kita menghayati ibadah yang kita lakukan sebagaimana yang dirancangkan oleh firman Allah bagi kita?


1 Korintus 14:26-40


26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.


27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya.


28 Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.


29 Tentang nabi-nabi – baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.


30 Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri.


31 Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.


32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.


33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai Sejahtera.


34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.


35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.


36 Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?


37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.


38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.


39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.


40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.


Bagian firman Tuhan yang kita baca merupakan kelanjutan dari apa yang rasul Paulus sedang bahas yaitu tentang karunia rohani, dan sekarang rasul Paulus membahasnya dalam konteks ibadah orang percaya.


Ibadah orang percaya itu seharusnya seperti apa? Apa prinsip-prinsip yang penting sehingga kita bisa melakukannya sesuai kehendak Tuhan dan menyenangkan Tuhan?


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Setiap orang percaya bukan saja ada di dalam ibadah namun juga haruslah hadir di dalam ibadah untuk membangun tubuh Kristus.


1 Korintus 14:26


26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.


Bagian firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita akan beberapa hal prinsip yang penting terkait dengan ibadah orang percaya.


Yang pertama-tama tentu ibadah orang percaya dikatakan adalah berkumpul. Ibadah orang percaya itu adalah adanya kehadiran fisik yaitu berkumpul, adanya kebersamaan secara lahiriah itu berkumpul.


Yang kedua ibadah orang percaya itu bukan sekedar saya ada di dalam kebersamaan, tetapi saya harus hadir di dalam kebersamaan.


Di situlah dikatakan firman Tuhan: “Hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu” Ada keterlibatan di dalam ibadah itu.


Tidak ada seorangpun di dalam ibadah yang tidak terlibat, bahkan dapat dikatakan keterlibatan itu diperlukan sebuah persiapan dari setiap orang percaya yang mau terlibat. Sehingga dia bisa terlibat dengan baik di dalam ibadah itu.


Yang ketiga bukan saja dia terlibat di dalam ibadah itu, tetapi maksud dan tujuan daripada kehadiran atau keterlibatan orang percaya dalam ibadah orang percaya adalah tujuannya untuk membangun tubuh Kristus.


Ketika kita berbicara ibadah orang Kristen, maka memang ibadah orang Kristen sebagaimana pada umumnya orang mengerti ibadah itu adalah beribadah kepada Tuhan.


Tetapi di dalam iman Kristen ketika seorang Kristen beribadah bersama-sama dengan orang percaya, maka ada sebuah tujuan yang sifatnya horizontal kepada orang-orang percaya lain yaitu kita mau membangun satu dengan yang lain.


Di situlah kita terlibat di dalam ibadah itu, kita tidak menjadi pasif tetapi kita mengambil bagian di dalamnya di situlah yang disebut dengan bersekutu satu sama lain.


Di dalam ibadah orang percaya harus ada persekutuan. Ibadah orang percaya selain adalah persekutuan kita dengan Tuhan.


Kita juga memiliki persekutuan satu dengan yang lain, arti kata persekutuan itu adalah mengambil bagian di dalamnya.


Apakah kita hari ini beribadah kepada Tuhan di gereja sudah memiliki pemahaman ibadah yang seperti ini?


Ibadah Kristen adalah ibadah dimana selain menyembah Allah Tritunggal, juga saling membangun satu dengan yang lain dan kita ada di dalam persekutuan.


2. Ibadah kepada Tuhan haruslah menampakkan keindahan Tuhan.


1 Korintus 14:40


40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.


Ibadah tidak bisa dilakukan berbeda dengan atribut-atribut Allah, sebagaiman kita mengenal Tuhan melalui firman-Nya.


Sebagaimana Tuhan menyatakan diri-Nya melalui firman-Nya demikianlah ibadah.


Karena ibadah orang percaya adalah respon kepada penyataan Allah kepada kita atau dengan bahasa lain ibadah orang percaya adalah merefleksikan apa yang Allah nyatakan tentang diri-Nya kepada kita.


Sehingga ibadah orang percaya haruslah merefleksikan siapakah Tuhan atau dengan bahasa lain ibadah orang percaya haruslah menyatakan, menampakkan, merefleksikan keindahan Tuhan.


Di situlah firman Tuhan berkata: “Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.”


Ada dua hal di dalam ibadah orang percaya, yang pertama harus sopan yaitu baik. “Baik” di sini tentu di hadapan Tuhan namun juga disaksikan oleh manusia.


Di sini pentingnya kita tidak melanggar hal-hal yang dianggap oleh masyarakat sesuatu yang tidak sopan. Ibadah orang percaya harus merefleksikan kesopanan yaitu sesuatu yang baik, ketika orang melihat itu baik adanya.


Ada contoh, dikatakan seorang Perempuan tidak boleh berbicara dalam ibadah sesuai konteks pada masa itu.


Kata “Perempuan” artinya: isteri. Mengapa tidak boleh berbicara? Karena dia perlu menanyakannya kepada suaminya. Menunjukkan ketundukkan isteri kepada suaminya, bahwa suami itu kepala isteri.


Ini di dalam konteks pada masa rasul Paulus yaitu mempunyai pemahaman yang sangat penting terkait laki-laki dan perempuan khususnya seorang isteri yang baik, isteri yang saleh, isteri yang beriman.


Menampakkan ketundukkan dengan cara di dalam ibadah tidak menanyakan sesuatu kepada khalayak ramai tetapi dia menanyakannya kepada suaminya.


Bagaimana dengan hari ini? Hari ini pada umumnya masyarakat tidak mempunyai konsep seperti itu.

Konsep bahwa seorang isteri ketika bertanya di dalam suatu kumpulan dianggap tidak sopan karena tidak menghormati suami, hari ini jika hal itu dilakukan tetap dianggap sopan.


Penting sekali berbicara sopan, kita harus mengerti konteks budaya yang ada di masyarakat dan tentunya di dalam koridor kekudusan Tuhan.


Namun bukan itu saja ibadah harus teratur, Allah itu Allah yang teratur. Darimana kita tahu? Ketika Dia menciptakan alam semesta, alam semesta ini teratur.


Keteraturan itu menyatakan keindahan Tuhan oleh karena itu sebuah ibadah yang kita persembahkan kepada Tuhan, kita harus persiapkan dengan baik dan ada keteraturan di dalamnya.


Sehingga kita boleh menampakkan keindahan Tuhan.


Doakan dan renungkan


* Setiap orang percaya bukan saja harus hadir dalam ibadah tapi juga harus membangun tubuh Kristus.


* Sehingga bilamana orang percaya berkumpul, mereka mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, dan persembahan lainnya.


Kehadiran yang bermakna