Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 24 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 14:1-25

Sekali Lagi Tentang Karunia Roh


Jikalau kita hidup bagi diri sendiri maka kita pasti tahu apa yang kita perlu untuk kita putuskan dan

lakukan.


Demikian juga jika kita hidup bukan bagi diri kita sendiri melainkan bagi orang lain demi Kristus maka kita juga akan tahu apa yang patut kita putuskan dan yang patut kita lakukan.


Apa yang kita putuskan dan lakukan sangat dipengaruhi oleh apakah saya hidup bagi diri sendiri atau saya hidup bagi orang lain demi Kristus.


Oleh karena itu betapa pentingnya kita sebagai orang percaya bertumbuh di dalam Kristus maksudnya adalah bukan kita yang hidup dalam diri kita sendiri melainkan Kristus yang hidup di dalam kita.


Semakin Kristus bertambah besar dalam hidup kita maka bertambahlah kita untuk lebih mempedulikan kepentingan orang lain.


Rasul Paulus menuliskan bahwa kasih Kristus itulah yang menguasai dia. Sehingga Rasul Paulus hidup bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi dia hidup bagi orang lain.


Bagaimana dengan kehidupan kita?


1 Korintus 14:1-25


1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.


2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.


3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.


4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.


5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.


6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?


7 Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi — bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda?


8 Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang?


9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!


10 Ada banyak — entah berapa banyak — macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satu pun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.


11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.


12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.


13 Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.


14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.


15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.


16 Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?


17 Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya.


18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.


19 Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.


20 Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!


21 Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan."


22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.


23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?


24 Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;


25 segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."


Permasalahan perpecahan di gereja Korintus salah satu terkait dengan adanya orang-orang tertentu menganggap bahwa karunia rohani tertentu lebih penting dan lebih tinggi daripada karunia yang lain yang dimaksudkan tentu adalah bahasa roh.


Rasul Paulus pada bagian ini hendak menempatkan karunia-karunia rohani itu pada maksud dan tujuan

Tuhan.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Mengejar kasih dan merindukan karunia rohani yang dibutuhkan oleh tubuh Kristus adalah dua hal yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain.


1 Korintus 14:1-4


1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.


2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.


3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.


4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.


Rasul Paulus menasihati kita supaya kita mengejar kasih artinya kasih tidaklah statis tetapi sifatnya dinamis dan juga progresif.


Dia tidak bersifat otomatis tetapi kita harus memiliki kesadaran bahwa kita perlu mengalami kasih dan mengasihi dan itulah artinya kejarlah kasih.


Namun juga Rasul Paulus katakan, “Dan usahakanlah dalam dirimu memperoleh karunia-karunia rohani terutama karunia untuk bernubuat.”


Kata usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia rohani artinya supaya kita ini merindukan sungguh-sungguh karunia-karunia rohani yang memang dibutuhkan oleh Jemaat. Hal-hal inilah yang hilang di dalam gereja Korintus.


Ada orang-orang tertentu merindukan karunia-karunia rohani bukan karena memikirkan dibutuhkan oleh Jemaat.


Tetapi mereka memikirkan yang mereka mau, yang mereka suka, yang mereka cari, ini sebuah kebanggaan supaya mereka dianggap orang Kristen yang rohani.


Berapa banyak orang Kristen hari ini memberikan label kepada karunia tertentu sehingga ketika orang

Kristen memiliki karunia tersebut, dia dianggap Rohani.


Tetapi dia tidak peduli apakah karunia rohani ini berguna buat jemaat apa tidak. Itulah yang mereka cari dan itulah yang mereka kejar.


Mengejar kasih dan merindukan karunia rohani dibutuhkan oleh tubuh Kristus. Dua hal ini tidak dapat

dipisahkan.


Ketika dipisahkan maka kita kehilangan semuanya, bukan kehilangan sebagian tapi kehilangan semuanya.


Kalau kita merindukan mengejar kasih tetapi tidak merindukan supaya bisa jadi berkat bagi jemaat dengan karunia rohani yang dibutuhkan maka kasih itu menjadi tawar.


Kalau kita merindukan karunia-karunia rohani yang bukan lahir dari kasih tetapi demi diri kita sendiri, kita kehilangan juga semuanya termasuk kehilangan karunia rohani itu sendiri.


Mengejar kasih dan merindukan karunia rohani dibutuhkan oleh jemaat itu yang Tuhan maksudkan untuk kita hidupi dalam kehidupan kita sebagai tubuh Kristus.


2. Gereja hadir di tengah orang-orang yang belum percaya maka gereja diutus oleh Kristus masuk ke dalam dunia untuk menjadi berkat namun jangan lupa ada orang belum percaya hadir di dalam gereja maka gereja harus menyatakan kasih dan kehendak Allah di dalam Kristus.


1 Korintus 14:21-25


21 Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan."


22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.


23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?


24 Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;


25 segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."


Orang percaya masih hadir di tengah dunia ini atau dengan bahasa lain gereja itu masih eksis di tengah dunia.


Bukan hanya sebagai perhiasan tetapi gereja harus berfungsi. Gereja harus menjadi gereja yang tidak eksklusif di dalam pergaulannya.


Gereja harus masuk ke dalam dunia karena ada amanat agung Kristus. Tetapi kita tidak boleh lupa, di dalam gereja juga ada orang-orang yang belum mengalami kasih Tuhan.


Di situlah bagaimana gereja berfungsi supaya orang-orang belum percaya ini boleh mengenal kasih dan kehendak Allah di dalam Kristus yaitu dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka.


Bukan hanya bahasa roh yang mereka tidak mengerti tapi mereka mungkin juga tidak terlalu mengerti terminologi Kekristenan yang bagi mereka itu asing karena mereka tidak pernah dengar.


Di situlah bagaimana gereja hadir di dalam kehadiran mereka. Bagaimana mereka tahu bahwa Kristus mengasihi mereka jikalau mereka tidak mengerti akan bahasa atau ekspresi yang dipakai.


Ekspresi itu dapat berupa bahasa yang kita pakai. Ekspresi itu berupa perilaku kita dalam berkehidupan di gereja, apakah semuanya itu menyatakan kasih Kristus dan menyatakan kehendak Allah di dalam Kristus.


Apa yang kita kerjakan di dalam gereja, kita tidak boleh lupa ada orang-orang yang melihat, ada orang-orang yang mendengar, ada orang-orang yang rasakan dan orang-orang itu bisa saja orang-orang yang belum mengenal Kristus.


Apakah dengan mereka ada di dalam gereja mereka boleh mengenal Kristus mengenal kasih-Nya dan mengenal kehendak-Nya.


Kita dipanggil untuk melakukan apa yang menjadi misi Kristus atau dengan bahasa lain kita adalah representatif Kristus di tengah dunia.


Kita adalah duta-duta Kristus di dalam dunia, marilah kita menjaga diri supaya kita boleh menjadi garam dan terang bagi dunia.


Doakan dan renungkan


* Bagaimana orang belum percaya tahu bahwa Kristus mengasihi mereka, jika mereka tidak mengerti akan bahasa atau ekspresi yang dipakai?


* Ekspresi dapat berupa bahasa yang kita pakai dan perilaku kita dalam kehidupan di gereja. Apakah kita sudah menyatakan kasih dan kehendak Allah di dalam Kristus?


Mengasihi? Saya mau!