Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 23 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 9:1-13

Kasih


Marilah kita selalu waspada ketika kita menghidupi kehidupan kita supaya kita tidak kehilangan hakekat kehidupan itu sendiri.


Ketika kita kehilangan hakekat kehidupan kita itu sendiri, maka kita bisa salah di dalam prioritas hidup kita dan berujung tidak mengerti untuk apa kita hidup.


Seluruh pekerjaan dan perbuatan yang kehilangan hakekatnya dapat terjadi pembiasan dan penyelewengan dari tujuan pekerjaan dan perbuatan yang sebenarnya.


Kehilangan hakekat itu merupakan keniscayaan sebab setiap kita ini menghidupi kehidupan ini mengikuti pola umum yang semua orang lakukan.


Kesibukan kita membuat kita tidak sempat lagi menghayati apa yang kita lakukan karena kita telah menjadi orang-orang yang mudah lupa dan terdistraksi dengan hal-hal yang lain.


Apa yang kita sebut dengan pelayanan rohani dan apa arti rohani yang melekat dengan kata pelayanan itu?


Seringkali kita mengasosiasikannya dengan pelayanan gerejawi, sebenarnya apa makna dari pelayanan itu?


Bukankah hari ini pelayanan itu telah kita identikkan dengan aktivitas di dalam gereja?


1 Korintus 13:1-13


1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.


2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.


3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.


4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.


5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.


6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.


7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.


8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.


9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.


10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.


11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.


12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.


13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.


Setelah Rasul Paulus menjelaskan tentang karunia-karunia rohani, maka sekarang Rasul Paulus membahas apa yang menjadi hakekat dari yang ia jelaskan tentang karunia-karunia rohani itu dan pelayanan.


Bagaimana sebenarnya seorang percaya itu harus mengaplikasikan karunia rohani serta pelayanannya?


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Kasih adalah hakekat dari karunia-karunia rohani dan pelayanan orang-orang percaya.


1 Korintus 13:1-3


1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.


2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.


3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.


Penting sekali kita menghayati hakekat dari sesuatu supaya kita tidak kehilangan makna, arti dan tujuannya.


Selain itu, sebagai orang percaya yang menerima karunia rohani dan menerima kepercayaan melayani, kita tidak boleh kehilangan hakekat yang Tuhan taruh di dalam semuanya itu.


Kita perlu menghayati dan menginsafi bahwa hakekat dari pemberian karunia-karunia rohani dan kepercayaan untuk melayani tidak lain adalah kasih.


Jikalau karunia rohani diaplikasikan dan kita melayani pelayanan-pelayanan besar bukan lahir dari kasih, maka itu semuanya tidak bermakna, berguna dan berfaedah.


Rasul Paulus berbicara hal ini karena di dalam gereja di Korintus telah bias terhadap karunia-karunia rohani dan pelayanan.


Sebab terdapat sebagian orang-orang Kristen di gereja itu merasa karunia rohani adalah untuk kesombongan.


Karunia rohani menunjukkan siapakah yang lebih tinggi dan lebih rendah. Siapakah yang lebih elit dan tidak elit.


Ketika karunia rohani diaplikasikan seperti itu, maka karunia rohani telah kehilangan hakekatnya.


Tuhan memberikan kita karunia rohani yang bermacam-macam, berbeda-beda, unik dan kepercayaan untuk kita melayani adalah untuk kita belajar mengasihi satu dengan yang lain.


Perbedaan karunia yang Tuhan berikan dan percayakan kepada kita berguna untuk kita dapat belajar saling mengasihi.


Betapa penting kita menjaga hati kita, bukan dikuasai oleh manusia lama yaitu mencari kepentingan diri sendiri tetapi hati dan hidup kita dikuasai oleh kasih Kristus.


Kasih itulah yang mendorong kita mengaplikasikan karunia-karunia yang Tuhan berikan kepada kita dan mendorong kita untuk boleh melayani serta menerima kepercayaan itu.


Sehingga apa yang kita lakukan menjadi bermakna, berarti dan mencapai tujuan yang Allah maksudkan.


2. Kasih itu kekal dan kasih adalah wujud ekspresi yang nyata dan dapat dirasakan oleh orang lain.


1 Korintus 13:4-8


4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.


5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.


6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.


7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.


8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.


Banyak orang mencari definisi kasih, tetapi setelah membaca ayat di atas, kita baru mengerti apa itu kasih akan Allah Tritunggal.


Kasih itu tidak pernah bisa seorang diri, karena kasih baru bisa terjadi ketika ada yang lain. Allah adalah kasih. Bagaimana kalau Allah itu seorang diri dan Dia adalah kasih?


Kita bersyukur melalui wahyu Tuhan kita mengerti dan mengenal Allah yang Esa dan di dalamnya ada tiga Pribadi yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.


Ketiga yang esa itu adalah kekal, sehingga kasih itu kekal. Alkitab mengatakan bahwa kasih tidak berkesudahan.


Sejak awal Allah adalah kasih dan ketika segala sesuatu selesai, Allah tetap kasih. Kasih tidak pernah berkesudahan dan nubuat itu pasti berakhir, karena setelah semuanya digenapi sempurna, tidak perlu bernubuat, bahasa roh akan berhenti dan pengetahuan juga akan lenyap, sebab kita akan berjumpa dengan Tuhan.


Namun, kasih itu tetap dan ekspresinya nyata, sehingga dapat dirasakan oleh orang lain, maka kasih itu dikatakan sabar.


Berbicara mengenai kasih itu sabar, murah hati dan lainnya semua itu ada kaitannya dengan orang lain.


Kita tidak pernah dapat mengatakan bahwa kita mempunyai kasih jika kasih itu tidak ada kaitan dengan orang lain.


Jika kita adalah orang yang mengasihi, tetapi kasih itu tidak dirasakan oleh orang lain, maka itu bukanlah kasih sesungguhnya.


Kasih itu selalu ada kaitannya dengan orang lain karena adanya ekspresi nyata dan dapat dirasakan.


Kasih yang sejati seperti itu mengingatkan akan kasih Allah yang dapat dirasakan, karena kita mengenal Kristus yang menjadi Penebus kita dengan mati di kayu salib dan menanggung dosa kita.


Pada Perjanjian Lama, Allah itu kasih dan bagaimana orang merasakannya?


Allah menebus umat-Nya membebaskan dari tanah Mesir masuk ke tanah perjanjian dan menyediakan manna, susu dan madu 40 tahun dalam perjalanan panjang ke tanah perjanjian.


Kasih Allah dapat dirasakan dan hari ini bagaimana kita tahu bahwa Allah mengasihi kita?


Kristus telah mati di kayu salib untuk menanggung dosa supaya dosa kita diampuni, dibenarkan, diangkat menjadi anak-anak Allah, diberikan hidup yang berkelimpahan dan memiliki di dalam kekekalan.


Kasih Allah itu nyata supaya kita tahu kalau kita mengasihi, maka kasih kita harus nyata kepada orang lain.


Doakan dan renungkan


*Kasih itu kekal dan wujud ekspresinya nyata dapat dirasakan oleh orang lain.


* Kita tidak pernah dapat mengatakan bahwa kita mempunyai kasih jika kasih itu tidak ada kaitannya dengan orang lain dan tidak dirasakan orang lain.


Kasih itu nyata dan terasa