Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 22 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 12:12-31

Banyak Anggota tetapi Satu Tubuh


Menjadi anggota dari sebuah komunitas adalah sebuah berkat sehingga kita tahu bahwa kita tidak hidup seorang diri dan karena Tuhan itu baik.


Kita dilahirkan di dalam komunitas terkecil di dalam masyarakat, yaitu keluarga.


Mungkin kita pernah berpikir mengapa kita sebagai orang percaya harus menjadi anggota gereja?


Hal ini bukan karena gereja belajar dari organisasi-organisasi dunia, melainkan berdasarkan apa yang diajarkan Alkitab. Kita patut mengikuti hakikat dan semangat gereja yang dibangun oleh Kristus.


Alkitab mengajarkan bahwa setiap orang percaya adalah anggota dari tubuh Kristus. Memang yang dimaksud bukanlah keanggotaan organisasi, melainkan anggota secara organisme.


Kenyataan dari keanggotaan organisme itu patut diwujudkan dalam kenyataan keanggotaan seorang percaya kepada gereja lokal yang tidak pernah tidak ada wujud organisasinya.


Kenyataan keanggotaan secara nyata kepada gereja lokal itu menolong kita agar kita sadar bahwa setiap kita orang percaya adalah anggota dari tubuh Kristus. Apa maksud Tuhan dengan semua ini?


1 Korintus 12:12-31


12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.


13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.


14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.


15 Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?


16 Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?


17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?


18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.


19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?


20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.


21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.”


22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.


23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.


24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,


25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.


26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.


27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.


28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.


29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,


30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?


31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.


Tidak ada kesatuan apa pun di dalam organisasi dunia ini yang dapat disamakan dengan kesatuan tubuh Kristus atau Gereja.


Alkitab memberikan penyebutan Gereja sebagai tubuh Kristus. Dengan sebutan itu, kita lebih dapat memahami hakikat dari Gereja yang bukan semata-mata organisasi, melainkan organisme yang hidup.


Relasi di dalam tubuh Kristus selain terorganisasi, namun juga secara hakikat relasinya adalah relasi hidup itu sendiri.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Roh Kudus mempersatukan kita, orang percaya, di dalam tubuh Kristus.


1 Korintus 12:12-13


12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.


13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.


Pernahkah terpikir oleh kita betapa spesialnya Gereja itu. Bagi kita yang hidup di zaman ini, mungkin Gereja tidak menjadi sesuatu yang spesial.


Namun jika kita mundur ke belakang, saat bagaimana Tuhan memilih bangsa Israel menjadi umat-Nya.


Untuk menjadi umat Allah maka harus memiliki keturunan darah bangsa Israel, yaitu keturunan Yakub, karena seluruh keturunan Yakub adalah umat Allah sehingga mereka saudara di dalam satu darah.


Mereka bukan sebuah organisasi dengan orang yang beraneka ragam atau dengan latar belakang berbeda.


Mereka adalah orang-orang yang keluar dari tanah Mesir, satu keturunan dan sedarah. Itulah umat Allah pada zaman itu.


Bagaimana Gereja itu menjadi umat Allah? Gereja terdiri dari orang Yahudi, Yunani, budak, atau orang merdeka.


Maksudnya adalah dari berbagai latar belakang, ras, dan status sosial. Apakah Gereja sama dengan organisasi di dunia? Ternyata tidak.


Gereja terjadi karena Roh Kudus yang telah membaptis kita menjadi satu tubuh. Orang percaya dengan berbagai latar belakang itu dibaptis oleh Roh Kudus supaya kita bisa menjadi satu tubuh dan kita minum dari satu roh.


Jika bangsa Israel adalah sedarah, maka orang percaya menjadi umat Allah dan tubuh Kristus karena satu roh, yaitu Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita.


Sehingga relasi kita sebagai tubuh Kristus adalah relasi hidup itu sendiri, bukan semata-mata relasi organisasi itu sendiri.


Relasi hidup adalah hakikat dari tubuh Kristus. Di situlah kita disebut sebagai saudara-saudari di dalam Kristus.


Kita bersaudara di dalam Tuhan, yaitu saudara rohani. Saudara rohani adalah kita memiliki kesamaan dalam menerima Roh Kudus dan percikan darah Yesus Kristus.


Maka tidak ada lagi orang Yahudi, Yunani, budak, atau orang merdeka, karena kita semua adalah anggota tubuh Kristus.


Bukan berarti kita menghilangkan ras kita atau status sosial kita, tetapi kita memiliki identitas baru sebagai anggota tubuh Kristus.


Itu terjadi bukan karena kita mendaftarkan diri, baik, atau berjasa, namun karena kita dibaptis oleh Roh Kudus untuk menjadi satu tubuh di dalam Tuhan.


Betapa indahnya karya Tuhan di dalam hidup kita. Kristus menebus kita tidak bermaksud kita hidup seorang diri di dunia ini, tetapi kita menjadi umat Allah.


Ada saudara seiman dan persekutuan antara orang percaya. Oleh karena itu, mari kita hidupi kehidupan Kristen kita sesuai dengan hakikat yang Roh Kudus berikan kepada kita.


2. Keperbedaan anggota tubuh Kristus di dalam tubuh Kristus itu adalah untuk kita saling memperhatikan.


1 Korintus 12:23-27


23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.


24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,


25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.


26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.


27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.


Kita sebagai orang percaya adalah anggota-anggota dari tubuh Kristus. Kita terima itu sebagai anugerah dan anugerah itu lahir daripada kasih Allah kepada kita di dalam Kristus.


Hal itu diekspresikan oleh Roh Kudus yang memberikan karunia-karunia kepada kita yang berbeda-beda. Keperbedaan karunia-karunia itu lahir dari kasih Allah itu.


Dengan begitu setiap kita memiliki karunia-karunia masing-masing yang unik dan diberikan Allah menurut kehendak-Nya.


Namun karena karunia itu pemberian Roh Kudus dan lahir dari kasih, maka kenyataan karunia rohani itu haruslah ketika kita mempraktekkan karunia rohani itu di dalam kasih.


Hal itu karena karunia rohani kita terima bukan karena jasa atau kompetensi kita, tetapi semata-mata karena kasih karunia Tuhan.


Allah memberikan karunia rohani itu berbeda-beda dan perbedaan itu dimaksudkan Allah agar kita saling memperhatikan.


Kita bisa bayangkan jika kita menerima semua karunia, maka kita tidak akan saling membutuhkan lagi.


Apa yang orang lain punya, kita sudah punya dan sebaliknya. Jika setiap kita punya semuanya maka kita tidak saling membutuhkan satu sama lain.


Allah tidak berbuat demikian. Setiap kita diberikan karunia yang khusus dan berbeda dengan orang lain. Hal itu karena Tuhan mau kita saling memperhatikan.


Agar kelebihan kita bisa menjadi berkat bagi orang lain dan kekurangan kita dicukupkan oleh kelebihan orang lain.


Kesatuan tubuh Kristus bukan hanya pada hakikatnya kita satu roh saja, namun pada kenyataannya kita saling melayani satu sama lain.


Tujuannya agar tubuh Kristus hidup dengan sehat dan berkembang dengan baik. Tubuh Kristus juga menjadi kesaksian bagi dunia tentang bagaimana manusia harus hidup.


Bukankah saat manusia jatuh dalam dosa telah hidup tidak sesuai dengan maksud Allah? Gereja harus menyatakan maksud dan tujuan Allah di dalam kehidupan manusia.


Marilah dengan karunia rohani kita, kita memiliki kesadaran bahwa kita tidak boleh tidak peduli dengan saudara seiman dan Gereja Tuhan.


Hal itu karena karunia yang kita miliki tidak dimiliki orang lain, tetapi Tuhan memberikan secara khusus agar kita boleh melengkapi tubuh Kristus di dalam karunia-karunianya.


Doakan dan renungkan.


* Allah memberikan karunia rohani berbeda-beda dan perbedaan itu dimaksudkan agar kita saling memperhatikan.


* Agar kelebihan kita bisa menjadi berkat bagi orang lain dan kekurangan kita dicukupkan oleh kelebihan orang lain.


Karunia saling memberkati