Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 20 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 11: 17-34

Kebiasaan-Kebiasaan Yang Salah Dalam Perjamuan Malam.


Pemahaman dan penghayatan akan sesuatu sangat penting. Ketika kita melakukan sesuatu dengan kurang pemahaman dan penghayatan, maka tidak akan sesuai dengan maksud dan tujuannya.


Tuhan Yesus menetapkan gereja-Nya untuk melaksanakan Perjamuan Kudus. Dalam terminologi Alkitab, disebut dengan Perjamuan Tuhan. Frekuensi pelaksanaan Perjamuan Kudus di setiap gereja berbeda.


Ada yang dilakukan setiap minggu, setiap sebulan, atau tiga bulan sekali pada hari Minggu


Frekuensi Perjamuan Kudus merupakan kebijakan gereja masing-masing. Hal terpenting adalah maksud, tujuan dan pengertian dari Perjamuan Kudus tetap dihayati oleh orang-orang percaya.


Janganlah kita melaksanakan Perjamuan Kudus hanya sebagai rutinitas, yang kehilangan makna dan rasa hormat.


Bagaimana kita menghayati Perjamuan Kudus ketika kita mengikuti dan mengambil bagian di gereja kita?



1 Korintus 11: 17-34


17 Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan.


18 Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.


19 Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.


20 Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.


21 Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.


22 Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.


23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti


24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"


25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"


26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.


27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.


28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.


29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.


30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.


31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.


32 Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.


33 Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain.


34 Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang.


Pelaksanaan Perjamuan Kudus di gereja Korintus dilakukan dengan cara yang tidak patut di mana mereka tidak menantikan satu dengan yang lain, tetapi mereka makan dan minum dahulu masing-masing.


Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman dan rasa hormat akan Perjamuan Kudus. Kita perlu memiliki pemahaman yang benar dan rasa hormat terhadap Perjamuan Kudus.


Hal ini telah ditetapkan oleh Kristus dan merupakan perintah Tuhan bagi kita.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Perjamuan Kudus merupakan persekutuan orang percaya dengan Kristus dan juga persekutuan sesama orang percaya.


1 Korintus 11:20-25


20 Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.


21 Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.


22 Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.


23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti


24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"


25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"


Satu hal yang sangat penting untuk dipahami dan dihayati adalah bahwa Perjamuan Kudus merupakan persekutuan kita, sebagai orang percaya, dengan Kristus.


Ketika kita makan roti Perjamuan Kudus dan minum air anggur dari Cawan, itu adalah persekutuan kita yang sangat intim dengan Kristus. Kita ada di dalam Dia, dan Dia di dalam kita.


Itulah hakekat dari Perjamuan Kudus, dan diekspresikan dengan sangat baik, yaitu melalui makan roti dan minum cawan air anggur.


Melakukan Perjamuan Kudus berarti kita melakukannya di dalam tubuh Kristus di mana kita bersama-sama makan dan minum.


Ini mengekspresikan bahwa Perjamuan Kudus merupakan persekutuan orang-orang percaya di dalam kesatuan tubuh Kristus, karena kita makan roti dan air anggur yang sama.


Rasul Paulus menasehati orang Korintus, yaitu jemaat Allah, supaya mereka saling menantikan untuk makan dan minum, jangan makan masing-masing, dan tidak peduli dengan orang lain.


Kemungkinan saat Perjamuan Kudus mereka membawa sendiri roti dan air anggur. Kemungkinan juga ada orang lain yang tidak punya.


Rasul Paulus mengatakan bahwa jika mereka makan dan minum sendiri terlebih dahulu, itu sama dengan menghina orang yang tidak punya.


Perjamuan Kudus adalah persekutuan orang percaya dengan Kristus. Hal ini diungkapkan dalam


1 Korintus 10:16


16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?


Selain itu, Perjamuan Kudus adalah persekutuan dengan orang-orang percaya. Artinya, kita memiliki relasi kasih antara Kristus dengan kita, kita dengan Kristus, dan relasi kasih dengan sesama anggota tubuh Kristus.


Sudahkah di dalam hidup kita, kita mengaplikasikan kasih itu ketika kita mengikuti Perjamuan Kudus?


2. Hendaklah kita menerima Perjamuan Kudus dengan menguji dan memeriksa diri kita di hadapan Tuhan.


1 Korintus 11: 27-32


27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.


28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.


29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.


30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.


31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.


32 Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.


Perjamuan Kudus rutin dilakukan oleh gereja dengan frekuensi yang berbeda. Rutinitas ini jangan menjadikan kita sampai terbiasa, sehingga kita kurang memahami dan menghayati Perjamuan Kudus.


Firman Tuhan menasehati supaya kita menguji diri sendiri saat mengikuti Perjamuan Kudus.


Maksud menguji atau memeriksa diri sendiri adalah tidak kehilangan pemahaman, penghayatan dan makna dari Perjamuan Kudus.


Hal yang berbahaya dalam rutinitas adalah kita melakukan tanpa penghayatan yang sesungguhnya. Bahkan, kita melakukan hal yang kontra dengan pemahaman yang sebenarnya.


Rasul Paulus menasehati Jemaat Korintus untuk menguji diri mereka sendiri. Hal ini terkait dengan motivasi mereka ketika makan dan minum.


Bagaimana mereka menyikapi Perjamuan Kudus dengan sikap kasih mereka kepada saudara-saudara seiman?


Menguji diri sendiri artinya memeriksa diri, apakah kita memiliki kasih terhadap saudara seiman, dan peduli dengan orang lain. Perjamuan Kudus mengingatkan kita akan Kristus yang peduli dan mati bagi kita.


Bagaimana mungkin kita merayakan Perjamuan Kudus, namun kita tidak peduli dengan orang lain, yang adalah sesama tubuh Kristus?


Menguji diri sendiri juga berarti memeriksa diri, apakah ada hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah dalam hidup kita.


Misalnya dosa, relasi rusak dengan orang lain, seperti belum mengampuni orang lain, atau kebiasaan-kebiasaan yang menjadi batu sandungan bagi orang lain, yang tidak memperkenankan Tuhan.


Perjamuan Kudus adalah berkat dalam hidup kita. Ketika kita menghampiri dan mengambil bagian, dengan menghayati maksud Kristus melalui Perjamuan Kudus.


Apakah Perjamuan Kudus yang kita ikuti di dalam gereja, masih menjadi berkat khusus dalam hidup kita, sebagaimana yang Tuhan Yesus maksudkan?


Doakan dan renungkan.


* Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.


* Hendaklah kita menerima Perjamuan Kudus dengan menguji dan memeriksa diri kita di hadapan Tuhan.


Uji kelayakan diri