Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 16 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 9:1-27

Hak dan Kewajiban Rasul


Ketika kita berada di dalam Kristus maka Kristus memerdekakan kita untuk boleh melayani-Nya.


Kemerdekaan atau kebebasan itu seringkali dipikirkan sebagai hak untuk melakukan apa saja yang kita mau, karena hal itu memang tidak melanggar hukum atau moral.


Namun, pernahkah kita memikirkan bahwa kemerdekaan itu juga tidak menggunakan hak kita meskipun itu tidak melanggar hukum dan moralitas, karena kita melihat hal yang lebih penting dari sekedar menuntut.


Ketika kita merasa memiliki hak atas kemerdekaan yang kita miliki dan selalu menuntut hak tersebut, bukankah kita sudah menjadi budak dari hak yang kita miliki, karena kita tidak merdeka untuk tidak menuntut?


Sebagai orang Kristen, kita dimerdekakan oleh Kristus, sehingga kita merdeka untuk menjadi pelayan Kristus.


1 Korintus 9:1-27


1 Bukankah aku rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan?


2 Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku.


3 Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku.


4 Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum?


5 Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?


6 Atau hanya aku dan Barnabas sajakah yang tidak mempunyai hak untuk dibebaskan dari pekerjaan tangan?


7 Siapakah yang pernah turut dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur dan tidak memakan buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang tidak minum susu domba itu?


8 Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?


9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan?


10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.


11 Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?


12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar?

Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus.


13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?


14 Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.


15 Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satu pun dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya aku pun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada ...! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapa pun juga!


16 Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.


17 Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.


18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.


19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.


20 Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.


21 Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.


22 Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.


23 Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.


24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!


25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.


26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.


27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.


Rasul Paulus mengalami tantangan karena ada oknum-oknum dalam gereja di kota Korintus yang menyampaikan berita tidak sedap, bahwa Rasul Paulus mencari keuntungan dari gereja di Korintus dan mereka menganggap itulah motif dari pelayanan Rasul Paulus.


Rasul Paulus menjelaskan bahwa dukungan dari gereja kepada para Rasul baik dalam kehidupan atau pelayanan mereka adalah hal yang diajarkan oleh Firman Tuhan sebagai ekspresi dari kasih gereja kepada Tuhan.


Namun, Rasul Paulus tidak pernah menggunakan hak itu, dengan tujuan agar ia dapat melayani dan memberitakan Injil tanpa halangan.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Sebagai orang yang merdeka di dalam Kristus, kita merdeka juga di dalam menggunakan atau tidak menggunakan hak kita demi Kristus dan Injil-Nya.


1 Korintus 9:19


19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.


Pada ayat ini, kita baru mengerti, bahwa kemerdekaan di dalam Kristus bukan saja kita memiliki hak untuk berbuat sesuatu, tetapi memberitahukan kita juga memiliki hak untuk tidak melakukan sesuatu.


Kita melakukan sesuatu itu adalah kemerdekaan, karena kita lakukan untuk Kristus dan Injil-Nya, tetapi kita tidak melakukan sesuatu juga adalah kemerdekaan kita, karena untuk Kristus dan Injil-Nya.


Dengan demikian, sebagai orang-orang percaya yang sudah dimerdekakan oleh Yesus Kristus, maka kita bisa melayani orang lain sesuai dengan kebutuhan orang lain itu.


Kita tidak lagi memikirkan dan mementingkan diri sendiri serta hak kita karena kita tidak diperbudak oleh hak kita, tetapi yang kita pikirkan adalah bagaimana supaya orang lain boleh mengenal kasih Tuhan di dalam Yesus Kristus.


Kemerdekaan di dalam Kristus bukan saja kita boleh melakukan sesuatu, tetapi juga berbicara kita tidak terikat dengan hak-hak kita sehingga kita juga boleh tidak melakukan sesuatu.


Oleh karena itu, kita tidak diperbudak oleh apapun, tetapi yang menjadi pokok yang penting dalam hidup kita adalah bagaimana agar kita boleh menjadi berkat bagi orang lain, karena itulah panggilan Tuhan kepada kita.


Jikalau kita menggunakan kesempatan dan hak kita, itu tidak menjadi berkat bagi orang lain, maka sebagai orang yang merdeka dalam Kristus, kita lebih memilih untuk tidak menggunakan hak itu sehingga itulah kemerdekaan yang sejati di dalam Yesus Kristus.


2. Sebagai orang Kristen, kita patut melatih tubuh kita dan menguasainya bukan sebaliknya, sehingga kita tidak jadi batu sandungan bagi orang lain.


1 Korintus 9:23-27


23 Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.


24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!


25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.


26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.


27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.


Sebagai orang percaya, kita telah masuk ke dalam sebuah pelatihan yaitu dilatih oleh Tuhan.


Ketika kita percaya, kita dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya, sehingga kita disebut orang kudus.


Ketika kita menjalankan kehidupan kita sebagai orang Kristen, kita mengalami pengudusan secara proses, sehingga kita semakin hari semakin serupa dengan Kristus.


Pelatihan itu adalah untuk menyangkal diri dan memikul salib yang disebut sebagai murid Kristus.


Rasul Paulus menggambarkan hal itu sebagai sebuah pertandingan atau perlombaan di mana seorang atlet jika ingin menang harus melatih tubuh dan dirinya, sehingga sanggup menguasainya dan siap bertanding.


Demikian juga dengan orang Kristen, kita juga perlu melatih tubuh kita supaya tidak dibawa oleh keinginan daging kita, tetapi kita bisa menguasai diri dan tubuh kita, sehingga kita bisa berfungsi sebagai garam dan terang dunia ini.


Kita menjadi instrumen Allah untuk melakukan kebaikan dan kebenaran.


Kata kunci yang sangat penting bagi kita sebagai orang Kristen adalah kita harus berlatih dan melatih tubuh kita, supaya kitalah yang mengendalikan tubuh kita, bukan kedagingan.


Orang-orang percaya boleh berfungsi menjadi berkat dan melayani orang lain, sehingga kita boleh memuliakan nama Tuhan.


Tuhan akan senang ketika Tuhan melihat anak-anakNya bisa menguasai diri sedemikian rupa, sehingga hidupnya memancarkan keindahan Tuhan.


Doakan dan renungkan


*Paulus berkata,”Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.”


* Sebagai orang yang merdeka di dalam Kristus, kita merdeka juga dalam menggunakan atau tidak menggunakan hak kita demi Kristus dan Injil-Nya.


Hak untuk tidak menggunakan hak