Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 15 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 8:1-13

Tentang Persembahan Berhala


Tuhan kita tidak ingin kita sekadar mengetahui tentang Dia, tetapi Tuhan ingin kita mengenal Dia dan memiliki relasi dengan Dia, yaitu relasi kasih karena mengenal Dia.


Sebagai orang Kristen, kita sering sulit membedakan antara kerohanian dan pengetahuan tentang ajaran iman Kristen.


Hal itu seringkali membuat kita terjebak dengan pemikiran bahwa jika kita banyak tahu tentang pengajaran iman Kristen, maka kita memiliki kerohanian yang baik.


Kerohanian yang baik adalah apakah kita sudah merespon Firman Tuhan sesuai dengan yang Tuhan kehendaki, bukan seberapa banyak pengetahuan kita tentang Firman Tuhan.


Ada orang Kristen yang merespons Firman Tuhan sebagai bagian dari pengetahuannya dan mereka bermegah dengan pengetahuan itu saja.


Ada juga orang Kristen yang merespons Firman Tuhan dengan melakukannya sebagai norma-norma keharusan.


Namun ada juga orang Kristen yang merespon Firman Tuhan dengan lebih mengenal, mengasihi, dan menyenangkan hati Tuhan, yaitu dengan melakukan apa yang Tuhan mau.


Kita berada di tipe orang Kristen yang seperti apa?


Tentu yang Tuhan inginkan adalah pengenalan kita akan Firman Tuhan membangkitkan kasih kita kepada Tuhan dan kasih kita kepada Tuhan membangkitkan semangat kita untuk menyenangkan hati Tuhan.


Semangat itu membangkitkan kita untuk melakukan apa yang Tuhan mau.


1 Korintus 8:1-13


1 Tentang daging persembahan berhala kita tahu: “kita semua mempunyai pengetahuan.” Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.


2 Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu “pengetahuan”, maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.


3 Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.


4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: “tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.”


5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut “allah”, baik di sorga, maupun di bumi – dan memang benar ada banyak “allah” dan banyak “tuhan” yang demikian –


6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.


7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.


8 “Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan.”


9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.


10 Karena apabila orang melihat engkau yang mempunyai “pengetahuan”, sedang duduk makan di dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan berhala?


11 Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena “pengetahuan”mu.


12 Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.


13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.


Pada bagian ini Rasul Paulus membicarakan tentang makanan yang dipersembahkan kepada ilah-ilah di dalam kuil.


Apakah orang Kristen boleh memakan makanan yang telah dipersembahkan kepada ilah-ilah itu?


Rasul Paulus tahu ada sebagian orang Kristen yang memiliki pengetahuan bahwa ilah-ilah itu bukanlah apa-apa, karena hanya ada satu yang Mahakuasa yaitu Tuhan Allah.


Namun ada orang-orang Kristen di gereja Korintus yang dulunya adalah penyembah ilah-ilah tersebut di kuil mereka dan mereka makan persembahan itu.


Ketika mereka melihat orang Kristen makan persembahan itu, lebih lagi di dalam kuil, maka mereka yang lemah imannya ini akan mengasosiasikan bahwa orang Kristen itu turut ambil bagian di dalam penyembahan ilah-ilah tersebut.


Hal itu membuat mereka terlibat di dalamnya.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Pengetahuna tentang Allah tidak akan pernah cukup, kecuali hal itu membawa kita mengasihi Tuhan.


1 Korintus 8:1-3


1 Tentang daging persembahan berhala kita tahu: “kita semua mempunyai pengetahuan.” Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.


2 Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu “pengetahuan”, maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.


3 Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.


Ketika Rasul Paulus berbicara tentang pengetahuan, tentu pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan tentang iman Kristen.


Ada orang Kristen yang dibicarakan di gereja Korintus, khususnya karena mereka memiliki pengetahuan, maka mereka merasa diri lebih hebat dari orang lain dan kurang dalam mempertimbangkan orang lain serta lebih mempertimbangkan dirinya sendiri.


Rasul Paulus berkata, “Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong.” Kontrasnya bahwa kasih itu membangun.


Artinya pengetahuan yang membawa kepada kesombongan itu tidak akan membangun orang lain.


Paulus mengatakan bahwa orang yang memiliki pengetahuan sebenarnya belum mencapai pengetahuan sebagaimana yang harus dicapainya.


Rasul Paulus berkata bahwa pengetahuan saja tidak cukup. Pengetahuan tentang Allah dan iman Kristen saja tidak cukup.


Namun Rasul Paulus ingin menekankan bahwa pengetahuan kita itu harus membawa kita mengasihi Allah.


Ketika kita mengasihi Allah, maka kita akan dikenal oleh Allah. Maksud Rasul Paulus adalah hal yang paling berharga di hidup kita adalah ketika kita dikenal oleh Allah, bukan sekadar punya pengetahuan itu.


Kita dikenal oleh Allah sehingga kita mengasihi Allah. Dikenal oleh Allah dan mengenal Allah adalah sebuah relasi kasih kita dengan Tuhan.


Pegetahuan tentang Allah tidak cukup, tetapi relasi adalah hal yang sangat penting dan harus dimiliki.


Untuk memiliki relasi dengan Allah, kita harus menerima pengampunan dosa di dalam Yesus Kristus dan diperdamaikan dengan Dia.


Dengan demikian, hubungan kita dengan Allah didamaikan dan kita dapat bersekutu dengan Allah. Itu adalah berkat terbesar di dalam hidup kita.


2. Bukan seberapa kurang pengetahuan kita yang membuat kita berdosa kepada Tuhan, melainkan seberapa kurang kasih kita kepada orang lain dapat membuat kita berdosa kepada Tuhan.


1 Korintus 8:9-13


9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.


10 Karena apabila orang melihat engkau yang mempunyai “pengetahuan”, sedang duduk makan di dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan berhala?


11 Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena “pengetahuan”mu.


12 Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.


13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.


Kita sering berpikir bahwa kurangnya pengetahuan akan Allah adalah sesuatu yang buruk bagi kita.


Kita memang perlu memiliki pengetahuan tentang Allah, namun yang membuat kita berdosa kepada Tuhan bukanlah karena kita kurang pengetahuan, tetapi karena kurang kasih kepada orang lain, saudara-saudara seiman, dan kepentingan orang lain.


Pengetahuan kita yang banyak membuat kita merasa bahwa kita bisa melakukan apa yang kita tahu.


Pengetahuan yang banyak itu tidak membuat kita tidak berbuat salah ketika kita tidak mengasihi orang lain.


Rasul Paulus menasehati jemaat Korintus yang dianggap memiliki pengetahuan akan iman Kristen yang baik.


Rasul Paulus mengingatkan bahwa mereka boleh memiliki pengetahuan yang banyak, namun mereka tidak boleh kekurangan kasih.


Ketika orang Kristen kekurangan kasih kepada saudara-saudara seiman, meskipun mereka memiliki pengetahuan yang banyak, maka mereka bisa berdosa kepada Kristus.


Oleh karena itu kita tidak boleh mempertentangkan antara pengetahuan iman Kristen kita dengan kasih, tetapi dua-duanya harus berjalan bersama-sama.


Kita tidak dapat hanya memiliki pengetahuan yang banyak tentang iman Kristen dan Allah, tetapi kita tidak ada kasih.


Justru pengetahuan akan Allah dan iman Kristen harus nyata ketika kita dibangkitkan untuk lebih mengasihi Tuhan, saudara seiman, bahkan sesama kita.


Maksud dan tujuan Tuhan ketika Dia menyatakan kasih-Nya kepada kita supaya kita menyatakan kasih kita kepada Tuhan dan kepada sesama kita.


Doakan dan renungkan


* Bukan seberapa kurang pengetahuan kita yang membuat kita berdosa kepada Tuhan.


* Melainkan seberapa kurang kasih kita kepada Allah dan sesama yang membuat kita berdosa kepadaNya.


Siapa mengasihi Allah, dikenal-Nya.