Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 10 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 6:1-11

Mencari Keadilan Pada Orang-Orang Yang Tidak Beriman


Sebagai orang Kristen kita dipanggil untuk membawa damai sejahtera. Selain kita berdamai dengan

orang lain kita juga memperdamaikan orang lain bahkan memperdamaikan orang lain dengan Allah melalui kuasa Roh Kudus.


Sistem nilai di dalam Kristus berbeda dengan sistem nilai di dalam dunia. Relasi orang-orang percaya di dalam Kristus berbeda dengan relasi-relasi yang ada di dalam dunia.


Hal inilah yang seharusnya kita sebagai orang percaya menghidupi nilai-nilai Kristus di dalam kehidupan bergereja maupun kehidupan sehari-hari.


Kita memelihara dan menghidupi relasi di dalam tubuh Kristus sebagai sebuah relasi yang sangat berharga karena relasi hanya dapat dilaksanakan melalui karya Roh Kudus.


Semua tidak dapat terjadi dengan otomatis melainkan harus dengan kesadaran dan usaha kita sebagai orang percaya, sebagai wujud penghargaan dan tanggung jawab penerima anugerah dari Tuhan Yesus.


1 Korintus 6:1-11


1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?


2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?


3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.


4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?


5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?


6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?


7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?


8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.


9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,


10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.


Rasul Paulus berbicara tentang orang-orang Kristen di Korintus yang mempunyai permasalahan satu dengan yang lain.


Mereka membawa ini ke meja hijau, sebuah persidangan yang dilakukan oleh negara yang tentunya orang-orang tersebut bukanlah orang percaya. Rasul Paulus menasehati mereka bahwa hal itu sepatutnya tidak dilakukan.


Orang-orang Kristen sepatutnya adalah orang-orang yang bersedia bertobat atas kesalahan dan dosa-dosanya.


Orang-orang Kristen yang rohani rela hidup dalam kebenaran dan jadi berkat sehingga tidak dibutuhkan satu persidangan meja hijau bagi permasalahan antara orang Kristen.


Orang-orang Kristen yang rohani haruslah menjadi orang yang dapat menerima satu dengan yang lain dan rela mengampuni serta bersimpati dengan mereka yang dirugikan.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Terjadinya permasalahan hukum diantara orang-orang percaya merupakan kekalahan bagi orang-orang percaya.


1 Korintus 6:7


7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?


Permasalahan antar orang Kristen sudah merupakan satu hal yang menjadi cela di hadapan banyak orang, apalagi ketika orang Kristen membawa permasalahan di meja hijau, di mana orang-orang Kristen tidak lagi menjadi kesaksian bagi dunia ini.


Sebelum dimeja hijaukan, berarti orang-orang Kristen tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, padahal orang-orang Kristen adalah orang-orang yang hidupnya di dalam kasih Tuhan.


Bukan saja kekalahan bagi orang Kristen ketika ada permasalahan dan di bawa ke meja hijau, orang Kristen lupa bahwa bukankah orang-orang Kudus akan menghakimi dunia ini seperti dikatakan Rasul Paulus.


Bahkan dikatakan kita ini akan menghakimi malaikat-malaikat, apa maksudnya?


Maksudnya kita ini akan duduk bertatah bersama-sama dengan Tuhan dan kita adalah orang-orang yang mengenal kebenaran sehingga kita bisa menilai yang lain.


Pada intinya Rasul Paulus mengatakan hendaklah di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya menyadari bahwa kita rentan terhadap perbedaan pendapat atau perselisihan.


Namun satu hal yang perlu kita pelajari bahwa kita harus rela dan cepat bertobat dari kesalahan dan harus rela untuk mengampuni orang lain.


Kita harus rela untuk dirugikan oleh orang lain, kita harus rela melakukan apa yang baik dan benar di dalam segala perkara, sehingga dengan demikian orang percaya dikenal sebagai orang-orang yang membawa damai sejahtera.


2. Jadilah orang-orang percaya yang tidak merugikan orang lain atau yang bertindak tidak adil kepada orang lain melainkan menjadi orang-orang percaya yang beranugerah karena kita telah menerima anugrah Kristus.


1 Korintus 6:7-11


7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?


8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.


9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,


10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.


Rasul Paulus memberitahukan bahwa orang percaya berbeda dengan orang-orang dunia.


Orang-orang dunia yang tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, bisa dalam kategori orang-orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit dan lain sebagainya.


Kata Rasul Paulus, “Dulu kamu pun demikian hidup dalam dosa dan sekarang seharusnya kamu tidak begitu karena kamu sudah menjadi manusia baru.”


Tidak berarti bahwa jikalau ada orang Kristen berbuat kesalahan atau dosa sebagaimana ditulis di sini keselamatan akan hilang.


Tetapi yang dimaksud Rasul Paulus bahwa orang-orang tidak adil tidak akan mendapat bagian kerajaan Allah. Dia berbicara tentang orang yang belum dilahirkan kembali.


Maksud Rasul Paulus adalah supaya orang Kristen tidak meniru perbuatan-perbuatan mereka karena kita adalah orang-orang diselamatkan.


Rasul Paulus mau mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak demikian, kenapa? Karena kita telah menerima anugerah di dalam Tuhan kita Yesus Kristus dan di dalam Roh Allah.


Firman Tuhan berkata, “Kamu telah memberi dirimu disucikan, dikuduskan, dibenarkan dan dalam nama Tuhan Yesus.” Arti kalimat ini dalam bentuk pasif, artinya Tuhan Allah beranugerah kepada kita.


Anugerahnya begitu besar sehingga kita yang berdosa telah disucikan. Kita yang tidak punya status orang-orang kudus diberikan status orang-orang kudus. Kita yang tidak benar telah dibenarkan.


Rasul Paulus mengajarkan kita perlu menjadi orang Kristen beranugerah. Maksudnya beranugerah kepada orang lain, maka tidak lepas dari kerelaan untuk menjadi rugi dan berkorban bagi orang lain.


Kristus berkorban bagi orang yang bersalah. Orang Kristen harus mempersiapkan dirinya rela berkorban bagi orang yang bersalah kepadanya.


Orang Kristen bukan saja tidak boleh berlaku tidak adil, bukan saja tidak boleh mengambil hak orang lain, tetapi perlu rela berkorban bagi orang yang mungkin bersalah atau yang mungkin berhutang kepada padanya, karena itulah yang Yesus Kristus lakukan.


Oleh karena itu kita menghargai betapa mahalnya Tuhan membayar kita karena hutang dosa kita begitu besar.


Oleh karena itu marilah kita sebagai orang percaya ketika kita menghayati anugerah Tuhan, kita dimampukan menjadi orang-orang yang membawa damai sejahtera dalam hidup ini.




Doakan dan renungkan


* Jadilah orang percaya yang tidak merugikan atau tidak adil kepada orang lain melainkan menjadi orang percaya yang beranugerah karena kita telah menerima anugrah Kristus.


* Kristus telah berkorban bagi orang yang bersalah. Oleh sebab itu, orang Kristen harus mempersiapkan dirinya rela berkorban bagi orang yang bersalah kepadanya.


Menerima dan membagi anugerah