Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 09 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 5:1-13

Dosa dalam Jemaat


Gereja menghadirkan Kristus di tengah dunia ini karena kita secara pribadi sebagai orang Kristen menghadirkan-Nya di dalam kehidupan kita sehari-hari.


Oleh karena itu, kita bukan menjadi milik kita sendiri, melainkan bagian tubuh dan milik Kristus.


Kita sebagai orang percaya memahami bahwa gereja adalah tubuh Kristus, baik yang dimaksudkan dengan gereja yang Am yaitu orang-orang kudus dari segala abad dan tempat. Namun, gereja lokal juga merupakan tubuh Kristus.


Kita juga memahami bahwa tubuh Kristus itu adalah satu kesatuan di mana Kristus adalah Kepala Gereja, namun pernahkah kita memikirkan implikasi dari kenyataan tersebut bagi diri kita?


Di dalam Alkitab menggambarkan seperti tubuh manusia yang memiliki banyak anggota tubuh dan ketika salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh akan merasakannya.


Apakah kesadaran kita sebagai bagian dari tubuh Kristus membuat kita sadar bahwa perilaku kita sehari-hari tidak pernah dapat dilepaskan dari gereja, selain memberi pengaruh kepada orang lain dan gerejanya?


1 Korintus 5:1-13


1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.


2 Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?


3 Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku — sama seperti aku hadir — telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu.


4 Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,


5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.


6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?


7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.


8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.


9 Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul.


10 Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.


11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.


12 Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat?


13 Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.


Kenyataan bahwa gereja di kota Korintus adalah orang-orang percaya yang telah dikuduskan oleh darah Kristus dan telah menjadi orang-orang kudus merupakan hal yang pasti.


Kita sebagai orang-orang percaya telah dikuduskan oleh darah Kristus dan menjadi orang-orang kudus.


Namun, jemaat di gereja Korintus memiliki status yang tidak sama dengan bagaimana mereka hidup, tentunya tidak semua orang percaya, ada sebagian orang percaya yang hidup di dalam dosa.


Dosa yang sedemikian rupa sehingga hal itu menjadi sesuatu yang berdukacita.


Rasul Paulus pada bagian ini menyampaikan pesan yang sangat tegas, namun, bukan lahir dari kebencian, melainkan dari rasa prihatin dan duka yang mendalam, karena mereka hidup tidak sesuai dengan status dan panggilan mereka.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Gereja merupakan satu tubuh sehingga setiap anggota tubuh Kristus harus menjaga dirinya didalam kemurnian dan kebenaran sebab sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan.


1 Korintus 5:1-6


1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.


2 Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?


3 Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku — sama seperti aku hadir — telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu.


4 Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,


5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.


6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?


Apa yang disampaikan Rasul Paulus pada bagian ini merupakan teguran kepada orang-orang tertentu yang hidup di dalam dosa dengan kata-kata yang keras dan tegas.


Rasul Paulus ingin mengingatkan kepada orang-orang percaya yang tahu bahwa gereja itu adalah tubuh Kristus, sehingga perilaku mereka itu tidak hanya berpengaruh kepada diri mereka sendiri melainkan seluruh tubuh Kristus, karena tubuh Kristus adalah satu adanya.


Perilaku mereka bukan saja terkait dengan diri mereka sendiri dalam hubungan dengan orang lain, tetapi mempengaruhi kesaksian gereja Tuhan di tengah-tengah dunia ini dan karena mereka adalah milik Kristus.


Rasul Paulus mengingatkan kepada mereka yang berbuat demikian, bahwa keberadaan mereka itu sangat mempengaruhi gereja.


Rasul berkata bahwa sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan. Sebagai orang percaya, secara individu kita harus menjaga diri di kehidupan sehari-hari dalam kemurnian dan kebenaran.


Kita harus sadar bahwa kita sebagai orang percaya tidak pernah lepas dari kesatuan tubuh Kristus. Apa yang kita lakukan dalam hidup kita sangat mempengaruhi kehidupan gereja Tuhan.


Kehidupan rohani gereja bukan tergantung kepada satu dan dua orang atau betapa bagusnya ibadahnya, tapi sangat bergantung kepada setiap anggota bagian tubuh Kristus dan bagaimana kita hidup sehari-hari.


Kehidupan sehari-hari kita itulah yang diekspresikan di dalam ibadah dan kehidupan ibadah kita itulah yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari.


Jika ibadah dengan kehidupan kita tidak cocok, maka persekutuan dan gereja mengalami dampak dari kerohanian yang tidak baik dari setiap kita sebagai anggota tubuh Kristus.


Oleh karena itu, mari kita menjaga diri kita dalam kehidupan sehari-hari di dalam kemurnian dan kebenaran.


2. Orang percaya telah dikuduskan oleh darah yang mahal yaitu darah Yesus Kristus. Oleh karena itu, janganlah kita mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang tidak memperkenankan Tuhan.


1 Korintus 5:7-8


7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.


8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.


Rasul Paulus menyampaikan dengan tegas untuk membuang ragi yang lama itu, supaya kita menjadi adonan yang baru, sebab kita memang tidak beragi.


Kalimat ini memberitahukan bahwa orang percaya itu sudah disucikan oleh Tuhan satu kali untuk selamanya maka dikatakan kita sudah tidak beragi.


Namun, dalam kehidupan kita sebagai orang percaya harus belajar membuang ragi yang lama, supaya kita menjadi adonan yang baru.


Maksudnya adalah proses pengudusan itu terus terjadi dalam hidup, pertobatan-pertobatan yang harus kita lakukan, meskipun secara status kita adalah orang kudus.


Namun, kita perlu setiap hari dikuduskan oleh Roh Kudus dan itu memerlukan kerelaan kita untuk membuang ragi yang lama, dengan satu kesadaran bahwa kita menjadi roti tidak beragi atau yang kudus yang telah dibayar dengan harga yang mahal yaitu darah Yesus Kristus.


Apabila kita bersukacita dalam persekutuan orang-orang percaya, atau dalam bahasa Rasul Paulus, marilah kita berpesta, itu gambaran sukacita.


Mari kita bersukacita bukan dengan ragi keburukan atau kejahatan tetapi oleh roti tidak beragi yaitu dalam kemurnian dan kebenaran.


Bagian firman Tuhan mengingatkan kita, kita harus sadar bahwa kita telah dikuduskan oleh darah yang mahal, dari kebiasaan-kebiasaan dunia yang berdosa dan jahat.


Oleh karena itu, setelah kita dikuduskan sekali selama-lamanya oleh Tuhan Yesus, mari kita tidak kembali kepada kebiasaan-kebiasaan yang lama atau meniru kebiasaan dunia yang tidak berkenan kepada Allah.


Supaya kita tidak mendukakan Roh Kudus dan kita berfungsi sesuai dengan panggilan kita.


Dengan demikian, kita tidak menjadi batu sandungan tetapi kita boleh menyatakan keindahan, kebaikan Tuhan dan menjadi berkat rohani bagi dunia ini.


Doakan dan renungkan.


* Gereja merupakan satu tubuh Kristus sehingga setiap anggota harus menjaga diri dalam kemurnian dan kebenaran, sebab adanya “ragi”/dosa akan mengkhamirkan seluruh adonan.


* Kehidupan rohani gereja tidak tergantung pada kehidupan sehari-hari satu dan dua orang, tapi pada kehidupan setiap anggota sebagai bagian dari tubuh Kristus.


Seriusnya dosa