Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 08 Maret 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


1 Korintus 4:6-21

Rendahkanlah Dirimu


Janganlah kita menganggap diri kita begitu penting, karena pentingnya diri kita sangat bergantung dari orang lain.


Janganlah merasa diri kita begitu hebat, karena keberadaan kita ada banyak sumbangsih orang lain di dalamnya. Janganlah kita lupa bahwa apa yang kita miliki semata-mata adalah pemberian Tuhan.


Tuhan memanggil kita sebagai orang percaya untuk hadir di dalam dunia ini dan menjadi berkat bagi orang-orang lain agar mereka mengenal kasih Tuhan.


Untuk menjadi berkat kita harus memiliki semangat untuk melayani orang lain, bukan untuk dilayani. Untuk menjadi berkat harus melalui perkataan dan perbuatan kita.


Semangat melayani adalah ekspresi tidak mementingkan diri sendiri atau mencari keuntungan diri sendiri, melainkan kehidupan dan pelayanan kita menghadirkan keuntungan bagi orang lain serta peduli kepada keperluan orang lain.


Kita bersyukur bahwa kita memiliki teladan dari Yesus Kristus, Tuhan kita. Yesus berkata bahwa Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.


Hidup menjadi berkat bukanlah hal mudah, oleh karena itu kita harus terus memandang kepada Kristus.


Kita juga bukan hanya hidup bagi Kristus, tetapi juga menyediakan diri agar Kristus yang hidup di dalam diri kita.


1 Korintus 4:6-21


6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: ”Jangan melampaui yang ada tertulis”, supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.


7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?


8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kamu.


9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.


10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.


11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,


12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;


13 kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.


14 Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi.


15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.


16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!


17 Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.


18 Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.


19 Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.


20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.


21 Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?


Rasul Paulus memberi nasehat kepada jemaat di kota Korintus agar mereka memiliki kesadaran bahwa keberadaan mereka sebagai orang percaya itu semata-mata karena anugerah Tuhan.


Keberadaan mereka saat itu bukan karena mereka kuat atau kelebihan mereka, namun karena ada orang-orang yang dipakai Tuhan untuk memberkati kehidupan mereka.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Hendaklah perkataan kita merupakan ekspresi dari perbuatan kita dan kehidupan kita, sehinga dengan tutur kata kita kita menjadi berkat, sebab kehidupan dan perbuatan kita telah menjadi teladan.


1 Korintus 4:6-7


6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: ”Jangan melampaui yang ada tertulis”, supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.


7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?


Di dalam gereja Korintus mengalami perpecahan. Ada yang menganggap dirinya sebagai golongan Paulus dan golongan Apolos.


Golongan Paulus mengutamakan Paulus dan merasa bahwa Paulus telah menjadi berkat buat hidup mereka, begitu sebaliknya dengan golongan Apolos.


Rasul Paulus bukan saja menasehati jemaat Korintus tidak membuat faksi-faksi tertentu, karena Kristus tidak pernah terbagi-bagi.


Gereja Tuhan adalah tubuh Kristus dan Kristus adalah kepala Gereja yang tidak terbagi-bagi.


Rasul Paulus menyampaikan kepada mereka bahwa mereka harus melihat Rasul Paulus dan Apolos tidak mencari kepentingan sendiri dan dalam posisi bersaing.


Mereka berdua saling menopang dan mengisi satu sama lain serta merupakan pelayan-pelayan Kristus.


Rasul Paulus mengatakan bahwa nasehat yang Paulus katakan bukan sekadar kata-kata, tetapi kenyataan. Paulus berkata agar meneladani mereka.


Dalam hal ini kita belajar bahwa sebagai orang percaya kita bukan saja harus baik dalam tutur kata kita dan berhikmat dalam nasehat kita, tetapi kita harus baik di dalam perbuatan dan kehidupan kita.


Hal itu membuat orang lain tidak saja mendengar apa yang kita katakan, tetapi mereka mengaminkannya karena mereka melihat kehidupan dan perbuatan kita yang merupakan ekspresi dari apa yang kita yakini dalam perkataan kita.


Jika tutur kata dan perbuatan orang Kristen bertolak belakang, maka kita tidak menjadi berkat namun bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain.


Hal terpenting dalam hidup Kristen adalah bagaimana kita menghidupi iman kita dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang menjadi keyakinan kita akan Firman Allah.


Dengan demikian ketika kita berbicara, kita bisa menyampaikan isi hati Tuhan tanpa keraguan dari hati orang lain.


Hal itu karena mereka benar-benar melihat bahwa hidup kita adalah hidup Kristus yang nyata.


2. Pelayanan bukanlah tentang siapa yang lebih penting dan lebih unggul, melainkan tentang kerelaan membayar harga karena Kristus.


1 Korintus 4:9-13


9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.


10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.


11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,


12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;


13 kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.


Apa yang Rasul Paulus bagikan pada bagian ini adalah ekspresi yang nyata karena Rasul Paulus sadar bahwa dia adalah hamba Yesus Kristus dan seorang penatalayan dari Injil.


Semua yang dilakukan Paulus karena Kristus itulah gambaran dari seorang pelayan Kristus.


Seorang pelayan Kristus bukan berbicara betapa penting, hebat, dan unggulnya dia. Namun berbicara tentang berapa harga yang harus dibayar karena melakukan apa yang Tuhan Yesus mau.


Paulus berkata, “Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus.” Hal itu maksudnya Paulus banting tulang membayar harga supaya orang-orang percaya bisa tumbuh menjadi arif di dalam Kristus.


Paulus berkata, “Kami lemah, tetapi kamu kuat.” Hal itu artinya Paulus mengalami banyak penderitaan dan kesusahan.


Paulus melakukannya agar semua orang yang dilayaninya kuat di dalam Kristus dan teguh imannya.”


Paulus berkata dalam ayat 11 dan 12 adalah supaya Gereja bertumbuh menjadi Gereja yang mulia. Sebagai orang percaya, kita adalah Gereja Tuhan.


Namun jangan lupa bahwa kita adalah hamba-hamba Kristus dan penatalayan Injil, yaitu pelayan-pelayan Kristus.


Berbicara tentang pelayan-pelayan Kristus bukan berbicara tentang keunggulan atau betapa pentingnya kita, namun berbicara tentang harga yang harus dibayar di dalam panggilan yang Yesus Kristus berikan pada kita.


Harga yang harus dibayar itu tidak sepadan dengan kemuliaan yang Kristus akan karuniakan kepada hamba-hamba-Nya yang setia, rela menyangkal diri, memikul salib untuk mengikut Yesus.


Oleh karena itu marilah kita hidupi kehidupan Kristen sebagai pelayan-pelayan yang rela membayar harga. Semua kita lakukan karena kasih Kristus tidak terbatas bagi kita.


Doakan dan renungkan


* Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima?


* Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?


Lupa diri