Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 25 Februari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 15:42-47

Yesus Dikuburkan


Musuh yang terbesar yang membuat manusia tidak berdaya yaitu kematian. Namun dengan kematian Yesus Kristus di atas kayu salib, Kristus telah mengalahkan kematian sehingga barang siapa yang berada di dalam Kristus dia menjadi orang-orang yang menang.


Tidak ada seorang pun yang dapat mengendalikan kematian karena tidak seorang pun yang dapat memprediksi ketibaan dari kematian. Kematian merupakan misteri dari keputusan Tuhan atas manusia.


Oleh karena itu betapa penting setiap kita yang masih hidup di dunia ini untuk sungguh-sungguh

memperhitungkan ketibaan waktu yang tidak dapat kita terka itu.


Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati memberitahukan kepada kita setelah kematian masih ada kehidupan yang akan datang.


Kristus mati di atas kayu salib merupakan misi keselamatan dari Tuhan bagi umat manusia dan misi yang digenapi oleh Kristus tidak ada satu pun yang meleset dari nubuat kitab suci. Termasuk kematian-Nya yang tidak dapat direkayasa oleh manusia.

Markus 15:42-47


42 Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat.


43 Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.


44 Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.


45 Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf.


46 Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.


47 Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan.


Bagi orang Yahudi memasuki hari Sabat mereka tidak boleh melihat atau bersentuhan dengan hal-hal yang najis, salah satunya adalah jasad orang yang meninggal.


Oleh karena itu orang-orang yang meninggal atau wafat di atas kayu salib itu harus segera dikuburkan.


Namun siapakah yang berani menurunkan jasad Yesus Kristus? Dia adalah Yusuf dari Arimatea.


Dia adalah seorang yang terhormat sehingga ia dapat menghadap Pilatus untuk menurunkan jasad Yesus dan menguburkanNya.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Kematian Yesus Kristus tidak sebagaimana biasanya karena kematian Kristus itu harus menggenapi apa yang tertulis dalam Kitab Suci.


Markus 15:44


Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.


Ada banyak orang pada zaman Romawi yang terpidana mati di atas kayu salib. Oleh karena itu ketika

Alkitab berkata Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati karena memang ketibaan kematian Yesus tidak seperti biasanya.


Yesus begitu cepat mati di atas kayu salib, sehingga Pilatus menjadi heran. Kematian Yesus Kristus harus menggenapi apa yang tertulis di dalam kitab suci.


Keluaran 12:46

Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan.


Yohanes 19:36

Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."


Mengapa Yesus mati begitu cepat? Karena akan tiba hari Sabat di mana orang-orang yang tergantung salib harus diturunkan.


Ketika orang-orang yang tergantung di atas kayu salib harus diturunkan, maka kepala pasukan Romawi para eksekutor harus memastikan orang-orang itu sudah mati di atas kayu salib.


Jikalau mereka belum mati maka tulang kakinya akan dipatahkan supaya mereka lebih cepat mati. Sedangkan Yesus Kristus belum sempat tulang kaki dipatahkan namun sudah terlebih dahulu meninggal.


Semuanya itu terjadi supaya genaplah apa yang tertulis di dalam kitab suci terkait dengan Paskah. Karena hal ini karya Tuhan, maka hal ini tidak dapat dikendalikan oleh manusia.


Namun semuanya terjadi supaya kita tahu memang sungguh-sungguh Yesus Kristus adalah Mesias. Dia yang diutus oleh Allah untuk menanggung dosa dengan misi penebusan di atas kayu salib sebagaimana yang tertulis di dalam perjanjian lama.

2. Apa yang dipersembahkan kepada Yesus Kristus itu memiliki nilai yang kekal.


Markus 15:45-47


45 Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf.


46 Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.


47 Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan.


Apa yang dilakukan oleh Yusuf dari Arimatea adalah hal yang luar biasa. Mengapa luar biasa? Karena dia memang tidak punya satu keharusan menurunkan jasad Yesus dan menguburkannya.


Namun Yusuf tergerak menurunkan jasad Yesus dan menguburkannya. Untuk menurunkan jasad Yesus lalu menguburkan bukanlah perkara yang gampang. Karena Yusuf harus meminta izin kepada Pilatus.


Bukankah hal ini yang membuat orang enggan untuk melakukannya? Namun Yusuf melakukannya. Yusuf dari Arimatea bukan saja melakukannya bahkan dia memberikan kubur baru yaitu kubur miliknya sendiri untuk meletakkan jasad Yesus Kristus dikuburkan di dalam gua batu.


Yusuf dari Arimatea tidak tahu bahwa dia sedang mengerjakan rencana Allah yang kekal yang telah dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama.


Ada kalanya dalam hidup kita melakukan apa yang kita pikir perlu kita lakukan, karena kita mengasihi Tuhan.


Kita tidak abai, tidak lalai, kita sungguh-sungguh konsen dan pada saat yang sama kita sendiri tidak sadar kita sedang melakukannya bagi Tuhan.


Apa yang dilakukan oleh Yusuf dari Arimatea memperingatkan kepada kita bahwa apa yang kita lakukan dan apa yang kita persembahkan kepada Tuhan itu bernilai kekal.


Ada banyak kubur yang dimiliki oleh orang-orang kaya pada abad pertama, namun sampai hari ini berita tentang kubur orang-orang abad pertama yang diberitakan hanyalah kuburan milik Yusuf dari Arimatea.


Karena kuburan itu kuburan yang dipersembahkan kepada Yesus Kristus.


Apa yang kita punya satu kali akan berlalu, namun apa yang kita punya ketika kita persembahkan kepada Tuhan itu bernilai kekal.


Oleh karena itu hidup yang sementara menjadi hidup yang berarti ketika kita memberikan dan mempersembahkannya kepada Kristus.


Doakan dan renungkan


* Ada banyak kubur yang dimiliki orang kaya pada abad pertama, namun hanya kuburan milik Yusuf dari Arimatea yang diingat hingga hari ini karena kubur itu dipersembahkan kepada Yesus Kristus.


* Apa yang kita punya satu kali akan berlalu, namun apa yang kita persembahkan kepada Tuhan itu bernilai kekal.


Hidup, waktu dan kesempatan