Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 9 Juni 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Rabu, 9 Juni 2021

Kejadian 47:13-31
Tindakan Yusuf;
Yakub Pada Akhir Hidupnya

Hidup kita bisa naik, bisa turun.
Hidup kita bisa lancar,
bisa juga tidak lancar.
Namun kita harus tetap
memiliki iman kepada Tuhan
karena Dialah pemilik hidup kita.

Bencana bukanlah hal yang
diharapkan oleh setiap orang.
Namun bencana itu bisa datang
begitu saja dalam kehidupan kita
tanpa kita undang.

Meskipun adakalanya bencana itu
bukan terjadi begitu saja,
namun bencana bisa terjadi
karena manusia sendiri yang
telah mengekspoitasi alam ini,
sehingga alam ini menjadi
tidak bersahabat dengan kita.

Ketika bencana datang,
masihkah kita memiliki
iman kepada Tuhan?

Kejadian 47:13-31

13) Di seluruh negeri itu
tidak ada makanan,
sebab kelaparan itu sangat hebat,
sehingga seisi tanah Mesir
dan tanah Kanaan lemah lesu
karena kelaparan itu.

14) Maka Yusuf mengumpulkan
segala uang yang terdapat
di tanah Mesir dan di tanah Kanaan,
yakni uang pembayar gandum
yang dibeli mereka;
dan Yusuf membawa uang itu
ke dalam istana Firaun.

15) Setelah habis uang
di tanah Mesir
dan di tanah Kanaan,
datanglah semua orang Mesir
menghadap Yusuf serta berkata:
"Berilah makanan kepada kami!
Mengapa kami harus
mati di depanmu?
Sebab tidak ada lagi uang."

16) Jawab Yusuf:
"Jika tidak ada lagi uang,
berilah ternakmu,
maka aku akan memberi
makanan kepadamu sebagai
ganti ternakmu itu."

17) Lalu mereka membawa
ternaknya kepada Yusuf
dan Yusuf memberi makanan
kepada mereka ganti kuda,
kumpulan kambing domba
dan kumpulan lembu sapi
dan keledainya,
jadi disediakannyalah bagi mereka
makanan ganti segala ternaknya
pada tahun itu.

18) Setelah lewat tahun itu,
datanglah mereka kepadanya,
pada tahun yang kedua,
serta berkata kepadanya:
"Tidak usah kami sembunyikan
kepada tuanku,
bahwa setelah uang kami habis
dan setelah kumpulan ternak kami
menjadi milik tuanku,
tidaklah ada lagi yang tinggal
yang dapat kami serahkan
kepada tuanku selain
badan kami dan tanah kami.

19) Mengapa kami harus mati
di depan matamu,
baik kami maupun tanah kami?
Belilah kami dan tanah kami
sebagai ganti makanan,
maka kami dengan tanah kami
akan menjadi hamba kepada Firaun.
Berikanlah benih,
supaya kami hidup dan jangan mati,
dan supaya tanah itu
jangan menjadi tandus."

20) Lalu Yusuf membeli segala
tanah orang Mesir untuk Firaun,
sebab orang Mesir itu
masing-masing menjual ladangnya,
karena berat kelaparan itu
menimpa mereka.
Demikianlah negeri itu
menjadi milik Firaun.

21) Dan tentang rakyat itu,
diperhambakannyalah mereka
di daerah Mesir dari
ujung yang satu
sampai ujung yang lain.

22) Hanya tanah para imam
tidak dibelinya,
sebab para imam mendapat
tunjangan tetap dari Firaun,
dan mereka hidup
dari tunjangan itu;
itulah sebabnya mereka
tidak menjual tanahnya.

23) Berkatalah Yusuf
kepada rakyat itu:
"Pada hari ini aku
telah membeli kamu
dan tanahmu untuk Firaun;
inilah benih bagimu,
supaya kamu dapat
menabur di tanah itu.

24) Mengenai hasilnya,
kamu harus berikan
seperlima bagian kepada Firaun,
dan yang empat bagian lagi,
itulah menjadi benih
untuk ladangmu dan
menjadi makanan kamu
dan mereka yang ada
di rumahmu, dan menjadi
makanan anak-anakmu."

25) Lalu berkatalah mereka:
"Engkau telah memelihara hidup kami;
asal kiranya kami mendapat
kasih tuanku, biarlah kami
menjadi hamba kepada Firaun."

26) Yusuf membuat hal itu
menjadi suatu ketetapan
mengenai tanah di Mesir
sampai sekarang,
yakni bahwa seperlima
dari hasilnya menjadi milik Firaun;
hanya tanah para imam
tidak menjadi milik Firaun.

27) Maka diamlah Israel
di tanah Mesir, di tanah Gosyen,
dan mereka menjadi penduduk di situ.
Mereka beranak cucu dan
sangat bertambah banyak.

28) Dan Yakub masih hidup
tujuh belas tahun di tanah Mesir,
maka umur Yakub,
yakni tahun-tahun hidupnya,
menjadi seratus empat puluh tujuh tahun.

29) Ketika hampir waktunya
bahwa Israel akan mati,
dipanggilnyalah anaknya, Yusuf,
dan berkata kepadanya:
"Jika aku mendapat kasihmu,
letakkanlah kiranya tanganmu
di bawah pangkal pahaku,
dan bersumpahlah,
bahwa engkau akan menunjukkan
kasih dan setia kepadaku:
Janganlah kiranya
kuburkan aku di Mesir,

30) karena aku mau mendapat
perhentian bersama-sama
dengan nenek moyangku.
Sebab itu angkutlah aku
dari Mesir dan kuburkanlah aku
dalam kubur mereka."
Jawabnya:
"Aku akan berbuat
seperti katamu itu."

31) Kemudian kata Yakub:
"Bersumpahlah kepadaku."
Maka Yusuf pun
bersumpah kepadanya.
Lalu sujudlah Israel di sebelah
kepala tempat tidurnya.

Kelaparan yang sangat hebat
terjadi di tanah Mesir.
Yusuf dipercaya oleh Firaun
untuk mengelola di masa-masa
yang sangat sulit seperti ini.

Rakyat Mesir berseru-seru
meminta pertolongan
karena bencana ini.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Bencana adakalanya
tidak dapat dihindari,
namun kita dapat mengelola
apa yang Tuhan percayakan
kepada kita

Baik keluarga Yakub,
maupun istana Firaun
dan masyarakat Mesir
tidak dapat menghindari
bencana kelaparan yang
begitu dahsyat,
namun Tuhan mencelikkan
mata Yusuf.

Yusuf tidak lagi mengeluh
mengenai bencana itu
atau menyalahkan siapapun.

Yusuf mengelola potensi
yang dimiliki di tanah Mesir.
Dalam masa 7 tahun kelimpahan,
dia mengumpulkan seluruh potensi itu,
sehingga potensi itu menjadi
sesuatu yang sangat berharga
untuk mengatasi masa-masa
yang sangat sulit.

Setiap kita diberikan
potensi dari Tuhan.
Seringkali potensi itu
kita kurang perhitungkan,
atau adakalanya kita
mengabaikan potensi itu.

Ketika kita menghadapi
kesulitan atau bencana,
kita pun lupa dengan
potensi yang ada dan
kita tidak mengelolanya
dengan baik sehingga
kita tidak sanggup melalui
masa-masa yang sulit itu.

Kesulitan, penderitaan, bencana
bisa saja datang dengan
tidak kita undang
dan tidak kita duga.

Namun kita harus belajar
menjadi seseorang yang
tahu mengelola potensi
yang telah Tuhan
berikan kepada kita.

Dengan demikian,
kita menjadi cakap dalam
menanggung segala perkara,
dan tentu di dalam berkat Tuhan.

2. Mencari kepentingan diri sendiri
merupakan awal dari bencana
yang lebih besar

Apa yang Yusuf lakukan di tanah Mesir
baik dalam kelimpahan maupun
di dalam kekurangan
adalah mempersatukan
kekuatan masyarakat Mesir,
supaya di tengah-tengah
masyarakat Mesir tidak ada
dari mereka yang mencari
kepentingannya sendiri.

Seluruh potensi itu
dikumpulkan oleh Yusuf.
Dengan potensi itu,
Yusuf mengembangkan
kekuatan masyarakat kembali.

Disinilah keindahan ketika
komunitas, masyarakat, keluarga
di mana setiap anggotanya
tidak mencari kepentingannya sendiri,
tetapi semuanya dilakukan
untuk kebersamaan dan
kebaikan bagi semua.

Disitulah komunitas,
keluarga dan masyarakat itu
bisa melalui masa-masa yang sulit,
masa-masa bencana,
dan mereka tetap bisa hidup
di dalam berkat Tuhan.

Mencari kepentingan diri sendiri,
sangatlah merugikan baik
dalam keluarga, maupun komunitas,
termasuk di dalam gereja,
juga di tengah-tengah sebuah bangsa.

Banyak bencana yang tidak
dapat kita hindari.
Namun ketika kita masing-masing
mencari kepentingan diri sendiri,
dan melupakan orang lain,
kita akan masuk ke dalam
bencana yang lebih besar.

Marilah kita memperhatikan
kepentingan orang lain juga.
Dengan demikian,
kita bisa memelihara komunitas kita,
memelihara keluarga kita,
memelihara masyarakat
dan negara kita.

3. Di tengah bencana tetaplah
percaya kepada janji Tuhan

Bencana bagi Yakub
bukan sekedar kelaparan,
bukan hanya keterkoyakan
keluarganya.
Bencana bagi Yakub adalah
satu keluarga besar Yakub
tidak lagi tinggal di Kanaan.
Mereka tinggal di Mesir.

Namun apakah Yakub tidak percaya
akan janji Tuhan?
Tidak sama sekali.
Yakub percaya kepada apa
yang Tuhan katakan padanya.

Kejadian 47:28-31
28) Dan Yakub masih hidup
tujuh belas tahun di tanah Mesir,
maka umur Yakub,
yakni tahun-tahun hidupnya,
menjadi seratus empat puluh tujuh tahun.

29) Ketika hampir waktunya
bahwa Israel akan mati,
dipanggilnyalah anaknya, Yusuf,
dan berkata kepadanya:
"Jika aku mendapat kasihmu,
letakkanlah kiranya tanganmu
di bawah pangkal pahaku,
dan bersumpahlah,
bahwa engkau akan menunjukkan
kasih dan setia kepadaku:
Janganlah kiranya
kuburkan aku di Mesir,

30) karena aku mau mendapat
perhentian bersama-sama
dengan nenek moyangku.
Sebab itu angkutlah aku
dari Mesir dan kuburkanlah aku
dalam kubur mereka."
Jawabnya:
"Aku akan berbuat
seperti katamu itu."

31) Kemudian kata Yakub:
"Bersumpahlah kepadaku."
Maka Yusuf pun
bersumpah kepadanya.
Lalu sujudlah Israel di sebelah
kepala tempat tidurnya.

Perkataan Yakub bukan
sekedar di mana dia dikubur.
Namun perkataan Yakub
mau berbicara bahwa
seluruh keluarganya harus
kembali ke tanah perjanjian.

Dia percaya satu kali nanti,
Tuhan akan membuka jalan
dan Tuhan akan menepati janji-Nya
bahwa Israel akan kembali
ke tanah perjanjian.

Mari kita tetap percaya kepada Tuhan
dan percaya kepada janji-Nya,
meskipun kita harus melalui
masa-masa penuh air mata,
masa-masa penuh keraguan,
masa-masa sulit dan kelam
dalam kehidupan kita.

Jangan kehilangan pengharapan kita
di dalam Tuhan Yesus.
Pegang janji-Nya.
Sadarilah bahwa Ia mengasihi kita.
Taruhlah pengharapan kita
sepenuhnya kepada Dia,
karena Dia yang diharapkan.
Dia setia kepada apa yang
Dia janjikan kepada kita
Doakan dan Renungkan

• Potensi apa yang sudah
Tuhan berikan kepadamu
untuk memberkati banyak orang?

• Bagaimana cara mengembangkan
potensimu untuk kemuliaan Tuhan?

• Mari kita tetap percaya
kepada Tuhanbdan percaya
kepada janji-Nya,
meskipun kita harus melalui
masa-masa penuh air mata,
masa-masa penuh keraguan,
masa-masa sulit dan kelam
dalam kehidupan kita.


Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus