Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 23 Februari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 15:21-32

Yesus Disalibkan (Part 2)


Awalnya kayu salib merupakan ekspresi dari kematian atau kebinasaan. Namun ketika Kristus mati di atas kayu salib, maka kayu salib merupakan ekspresi dari kehidupan yang Tuhan berikan.


Hari ini terminologi salib telah menjadi terminologi yang merujuk kepada kasih, kemuliaan, dan kuasa.


Hal itu terjadi karena Kristus telah mati di atas kayu salib. Namun di masa lalu, yakni di masa Romawi, terminologi salib merupakan kata yang mengerikan.


Bagi prajurit Romawi juga gentar kala mendengar kata salib, karena mereka sendiri menyaksikan betapa sengsara, sakit, menyesakkan, dan sekaratnya orang-orang yang menjalankan hukuman salib itu dengan satu paket, seperti cambukan dari algojo Romawi.


Tidak heran para terpidana eksekusi salib akan berteriak-teriak mencaci maki sebisa mungkin. Hal itu dilakukan mungkin untuk menahan rasa sakit dan penderitaan yang tak tertahankan.


Maka ada orang-orang yang baik hati dan tidak tega dengan terpidana salib, sehingga mereka memberikan minuman agar terpidana tidak sadarkan diri.


Bagaimana dengan Juruselamat kita, Yesus Kristus?


Markus 15:21-32


21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.


22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak.


23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.


24 Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.


25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.


26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: “Raja orang Yahudi”.


27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.


[28 Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: “Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.”]


29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,


30 turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!”


31 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!


32 Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya.” Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga.


Injil mengisahkan peristiwa penyaliban Kristus tidak dengan vulgar. Namun, Injil tetap menceritakan apa yang terjadi dan bagaimana perilaku orang-orang di sekitar salib Kristus.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Yesus Kristus menanggung kayu salib dengan kesadaran menjadi tebusan banyak orang dan menderita sepenuhnya dengan sadar.


Markus 15:21-23


21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.


22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak.


23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.


Peristiwa penyaliban Yesus Kristus bukanlah peristiwa penyaliban yang satu-satunya di dalam sejarah Romawi.


Penyaliban Yesus Kristus adalah salah satu dari peristiwa penyaliban demi penyaliban yang terjadi di dalam sejarah Romawi. Apa yang dilakukan kepada Yesus Kristus itu sama terjadi pada orang-orang terpidana salib.


Yesus juga dicambuk, disiksa, dan akhirnya harus tergantung di salib. Sebagaimana yang terjadi dengan orang lain, Yesus pun diberikan minuman yang mengurangi rasa sakit (ketika meminum itu, dia menjadi kurang sadarkan diri). Namun Alkitab mencatat bahwa Yesus menolak minuman itu.


Hal itu yang membedakan Yesus dengan terpidana lain. Yesus tidak mau menerima minuman itu, sehingga penderitaan salib yang Yesus alami, dialaminya dalam keadaan sadar penuh dan sungguh-sungguh menderita serta kesakitan.


Bukan itu saja, namun Yesus Kristus juga sungguh-sungguh sadar bahwa apa yang Dia lakukan, Dia sedang melakukan misi penebusan untuk menjadi penebus bagi banyak orang.


Yesus Kristus mati di atas kayu salib, mati bagi kita. Yesus Kristus menderita di dalam penyaliban, Dia menderita bagi kita.


Yesus Kristus menjadi tebusan bagi kita, orang-orang berdosa. Hal itu supaya kita yang berhutang karena dosa-dosa kita, Yesus Kristus tanggung seluruh hutang dosa kita.


Alkitab berkata bahwa sebagai orang percaya, kita telah dibayar bukan dengan emas perak, tetapi dengan darah Yesus Kristus, darah yang mahal, dan pembayarannya sudah lunas.


Ketika kita menyaksikan kisah salib Yesus Kristus, maka kita tahu bagaimana Yesus Kristus turut merasakan segala kelemahan kita.


Ketika kita merasa lemah, marilah kita memandang kepada Kristus. Yesus yang tekun menanggung bantahan yang begitu hebat dari orang-orang berdosa.


Yesus menanggung sepenuhnya untuk kita, karena Dia mengasihi kita.


2. Yesus mati di atas kayu salib sebagai Mesias yang menggenapi apa yang tertulis di dalam Kitab Suci.


Markus 15:24-28


24 Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.


25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.


26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: “Raja orang Yahudi”.


27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.


[28 Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: “Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.”]


Apa yang terjadi dengan Yesus Kristus dan apa yang dinubuatkan serta siapa itu Yesus, semuanya cocok.


Di atas salib Yesus tergantung tulisan yang mengatakan mengapa Yesus dihukum. Di sana tertulis, “Raja orang Yahudi.” Kita tahu bahwa apa yang disebutRaja orang Yahudiidentik dengan Mesias.


Ketika Yesus mati di atas kayu salib, Dia menggenapi seluruh persyarat seorang Mesias. Di dalam bagian Injil Markus di atas, mengenai pakaian Yesus yang dibagi-bagikan oleh prajurit adalah salah satu nubuat tentang Mesias.


Lalu tentang Mesias terhitung di antara orang-orang durhaka, sementara Yesus dihukum salib di tengah-tengah orang jahat atau perampok.


Apa yang terjadi dengan Yesus Kristus telah dinubuatkan di Perjanjian Lama. Ketika orang-orang di sekitar salib itu melaksanakan eksekusi mati terhadap Yesus Kristus, mereka melakukan atas kehendak mereka sendiri, demikian juga dengan Pontius Pilatus.


Namun mereka tidak sadar bahwa mereka sedang menggenapi apa yang telah dituliskan di Perjanjian Lama.


Yesus Kristus memang adalah Mesias dan Juruselamat yang Tuhan utus ke dunia ini. Sehingga seluruh peristiwa yang terjadi sesuai dengan Kitab Suci.


Oleh karena itu, marilah kita meneguhkan hati kita, membuka hati kita karenalah Yesus satu-satunya jalan bagi keselamatan kita.


Yesus adalah satu-satunya yang sanggup menanggung dosa-dosa kita, sehingga kita boleh menjadi orang-orang yang diselamatkan Tuhan.


Doakan dan renungkan


* Menyaksikan kisah salib Yesus Kristus, kita tahu betapa Ia tekun menanggung bantahan yang begitu hebat dari orang-orang berdosa. Ia menanggung sepenuhnya untuk kita, karena Dia mengasihi kita.

* Oleh sebab itu ketika kita merasa lemah, pandanglah kepada Kristus, karena Ia turut merasakan segala kelemahan kita.


Dia turut merasakan