Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 22 Februari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 15:1-20
Yesus Di Hadapan Pilatus; Yesus Diolok-Olokkan; Yesus disalibkan.


Apa yang Tuhan Yesus kerjakan di atas kayu salib merupakan hal yang tidak bisa dilakukan oleh siapapun.


Apa yang Dia kerjakan adalah agar setiap manusia yang terpisah dan bertentangan dengan Allah bisa diperdamaikan-Nya. Hal itu dilakukan melalui Yesus Kristus sebagai Perantara dan Penebus kita.


Hal yang menjadi pondasi dari iman Kristen adalah Yesus Kristus dan misi-Nya. Jika Yesus Kristus sama dengan para nabi, maka pekerjaan-Nya akan sama dengan para nabi.


Ada orang yang percaya bahwa Yesus Kristus ada di dalam sejarah sebagai nabi atau guru moral yang baik.


Namun, hal tersebut tidak berdampak bagi orang tersebut dan tidak ada kredit baginya dari Allah.


Apa yang diyakini dan dinyatakan orang tersebut tidak cukup untuk menyatakan siapakah Yesus yang sesungguhnya, tidak peduli seberapa baiknya pernyataan orang tersebut.


Oleh karena itu, kita harus membaca dari sumber yang sebenarnya, yaitu kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.


Percaya dengan Yesus Kristus itu sama dengan menerima hidup yang kekal. Hal itu didasarkan kepada siapakah Yesus dan apa yang Ia lakukan dan genapi di atas kayu salib.


Markus 15:1-20


1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.


2 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."


3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia.


4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"


5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.


6 Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak.


7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan.


8 Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga.


9 Pilatus menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"


10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.


11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.


12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"


13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"


14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"


15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.


16 Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul.


17 Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya.


18 Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"


19 Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya.


20 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. (15-20b) Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.


Ada dua bangsa yang berbeda, yakni bangsa Yahudi dan bangsa non Yahudi. Ada dua pemimpin yang ikut mengambil bagian dalam menyalibkan Yesus Kristus, yaitu pemimpin agama dan pemimpin dunia atau politik.


Hal tersebut menggambarkan bahwa seluruh manusia, baik Yahudi dan non Yahudi. Orang beragama atau pun semua orang dalam dunia ini, mereka terlibat di dalam menyalibkan Yesus Kristus.


Mereka memutuskan untuk menyalibkan Tuhan Yesus, meski mereka tahu bahwa yang mereka lakukan tidak berdasarkan kebenaran.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Yesus Kristus tidak menjawab terhadap tuduhan-tuduhan kecuali pertanyaan terkait siapakah Yesus Kristus bahwa Dia adalah Raja orang Yahudi (Mesias)


Markus 15:1-5


1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.


2 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."


3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia.


4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"


5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.


Pilatus bertanya kepada Yesus: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Hal ini mungkin dikarenakan para pemimpin agama yang mengajukan Yesus kepada Pilatus, salah satunya mengatakan bahwa Yesus adalah Raja orang Yahudi.


Pemimpin agama itu melakukannya mungkin dikarenakan agar pemerintahan Roma merasa terancam, sehingga menghukum Tuhan Yesus.


Apa yang dilakukan oleh mereka justru itulah yang Allah kehendaki untuk menyatakan siapakah Yesus. Yesus memang Raja orang Yahudi, Dia adalah Mesias itu.


Tuhan Yesus memang tidak menjawab tuduhan lain, tetapi ketika Pilatus bertanya tentang siapakah Dia, apakah Yesus adalah Raja orang Yahudi itu. Yesus mengatakan bahwa Pilatus sendiri telah mengatakannya.


Artinya adalah bahwa Yesus mengakui bahwa Dia adalah Raja orang Yahudi, Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama.


Yesus telah menyatakan bahwa diri-Nya adalah Mesias itu baik di dalam perkataan maupun perbuatan-Nya.


Dia adalah Anak Allah, tetapi orang Yahudi dan para pemimpin agama tidak pernah mau mengakui-Nya.


Hal itu bisa terjadi karena mereka memiliki kesombongan sebagai pemimpin-pemimpin agama yang merasa tersaingi, tidak mendapat keuntungan, dan kalah populer dari Yesus.


Mereka merasa bisa kehilangan pengikutnya. Manusia berdosa memikirkan dirinya sendiri seperti itu, sehingga manusia buta terhadap kebenaran.


Tuhan Yesus memberitahukan kepada kita bahwa Dia adalah Mesias dan dengan alasan itulah Dia harus naik ke atas kayu salib.


Dia lakukan semuanya itu untuk menyatakan siapakah diri-Nya, karena siapakah diri-Nya dan apa yang Dia kerjakan itulah yang menentukan keselamatan hidup kita.


2. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena kita supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Korintus 5:21)


Markus 15:12-15


12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"


13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"


14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"


15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.


Kisah ini memberitahukan kepada kita mengapa Yesus disalibkan. Pemimpin agama melakukannya karena dengki dan menuduh Tuhan Yesus dengan segala hal.


Namun, Pilatus tahu bahwa Yesus tidak bersalah, tetapi ia ingin menyenangkan banyak orang.


Yesus naik ke atas kayu salib bukan karena kesalahan-Nya, tetapi karena pemimpin agama yang dengki kepada-Nya dan Pilatus yang ingin menyenangkan banyak orang.


Kita belajar dari firman Tuhan bahwa Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena kita supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.


Apa yang terjadi dengan Yesus Kristus yang dilakukan oleh pemimpin agama bangsa Yahudi dengan Pilatus ini menggenapi apa yang telah Tuhan rencanakan di dalam keselamatan.


Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena kita supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.


Manusia berdosa hanya memikirkan dirinya sendiri, keuntungannya, dan mencari kemegahannya.


Namun, Tuhan Yesus menyerahkan nyawanya untuk kita yang berdosa. Hal tersebut dilakukan agar kita yang buta rohani, kita yang binasa, dan dicengkram oleh kuasa maut bisa menerima hidup yang kekal.


Kita bisa memiliki hidup yang kekal itu karena kita dibebaskan dari kuasa dosa dan maut. Kita menerima hidup yang kekal dan damai sejahtera dari Tuhan. Itulah yang Tuhan Yesus lakukan bagi kita.


Doakan dan renungkan.


* Tuhan Yesus memberitahukan kepada kita bahwa Dia adalah Mesias dan dengan alasan itulah Dia harus naik ke atas kayu salib.


* Dia lakukan semuanya itu untuk menyatakan siapakah diri-Nya, karena siapakah diri-Nya dan apa yang Dia kerjakan itulah yang menentukan keselamatan hidup kita.


Jati diri Yesus penentu sahnya keselamatan