Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 20 Februari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 14:53-65

Yesus Di Hadapan Mahkamah Agama.


Bagaimana kita dapat mengenal manusia dan mengenal Tuhan? Kita dapat mengenal manusia dan mengenal Tuhan melalui Alkitab.


Oleh karena itu, ketika kita ingin hidup di tengah dunia, menjadi orang yang bijaksana, maka kita patut membaca dan merenungkan Firman Tuhan yang tercatat di dalam Alkitab.


Sikap pemimpin agama Yahudi kepada Yesus Kristus, secara khusus ketika mereka menangkap Kristus, mencerminkan sikap manusia kepada Tuhan.


Bahwa bukan Tuhan yang menentukan apa yang harus diputuskan manusia, melainkan manusia yang memutuskan hal yang terkait dengan Tuhan.


Manusia mengumpulkan saksi-saksi di dalam berhadapan dengan Tuhan, sebagaimana para pemimpin agama Yahudi mengumpulkan saksi-saksi berhadapan dengan Kristus.


Hal ini yang kita dengar dan kita saksikan di tengah-tengah manusia yang berbicara tentang Allah, yakni apakah pendapat manusia tentang Allah?


Manusia menjadi hakim atas Hakim di atas segala hakim. Manusia menjadi barometer kebenaran atas kebenaran yang absolut.


Manusia menentukan eksistensi dari yang memberikan eksistensi kepada manusia.


Markus 14:53-65


53 Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ.


54 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar, dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api.


55 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya.


56 Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain.


57 Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini:


58 "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia."


59 Dalam hal ini pun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain.


60 Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"


61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"


62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."


63 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi lagi?


64 Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.


65 Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah para pengawal pun memukul Dia.


Tidak ada seorang pun yang dapat menangkap Yesus Kristus, dan tidak ada seorangpun yang dapat menyerahkan Yesus Kristus, kecuali Yesus Kristus menyerahkan diri-Nya sebagai ketaatan kepada Bapa di Surga.


Pemimpin agama menjalankan misi kebinasaan, namun Bapa di Surga menjalankan misi keselamatan.


Pemimpin agama menjalankan misi kebencian, namun Bapa di Surga menjalankan misi kasih di dalam Kristus.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Kristus membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang di bawa ke pembantaiannya (Yesaya 53:7)


Markus 14:60,65


60 Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"


65 Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah para pengawal pun memukul Dia.


Yang terjadi pada Yesus Kristus ketika Ia ditangkap sampai mati di atas kayu salib persis sebagaimana yang tertulis di dalam Kitab Suci.


Tertulis di dalam Yesaya 53:7, dikatakan Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaiannya. Itulah yang terjadi dengan Kristus.


Kristus membiarkan diri-Nya ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaiannya.


Yang dialami oleh Kristus, adalah sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan, ketidakadilan, dan sesungguhnya Dia sanggup untuk melawan namun Dia tidak melakukannya.


Dari sini kita belajar satu hal, bahwa memang Dia sedang melakukan misi keselamatan dari Bapa di Surga dan Dia melakukannya di dalam ketaatan sepenuhnya kepada Bapa, dalam arti yang sesungguhnya Dia melakukan sepenuhnya dengan segenap diri-Nya.


Ketika kita menyaksikan apa yang terjadi dan dialami oleh Kristus, ini sebuah peristiwa yang terlalu sulit untuk dilewati.


Ketika kita menyaksikan penderitaan yang begitu berat yang Kristus alami, ini sebuah peristiwa yang tidak sanggup untuk ditanggung oleh seorang manusia untuk tetap diam dan seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian.


Ketika kita mengalami penderitaan fisik, maka kemungkinan kita dapat mengeluh. Ketika kita mengalami penderitaan batiniah berupa ketidakadilan, maka kita lebih cenderung untuk mengomel dan komplain.


Kristus tidak melakukannya, artinya Kristus memang datang untuk menyerahkan nyawa-Nya bagi tebusan banyak orang.


Jikalau kita menghadapi pergumulan, hal-hal yang tidak menyenangkan, ketidakadilan dan kesulitan karena kita ikut Tuhan Yesus, pandanglah kepada Yesus Kristus.


Dia adalah yang memberikan dan menyempurnakan Iman kita. Dia yang menanggung segala penganiayaan dan penderitaan dengan tekun.


Hal itu yang sanggup membuat kita mengikutiNya dengan sukacita, karena kita belajar dari Kristus yang mengasihi kita.


2. Kristus menyatakan bahwa Ia adalah Mesias dan Ia adalah Anak Manusia yang Ilahi itu.


Markus 14:61-64


61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"


62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."


63 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi lagi?


64 Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.


Kita mendapatkan pesan yang penting dari bacaan di atas, bahwa Kristus mengkonfirmasi siapakah diri-Nya yang sesungguhnya.


Ketika Imam besar bertanya, “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?” tercatat di dalam Alkitab, Yesus menjawab.


Padahal terhadap saksi-saksi dan penganiayaan-penganiayaan Yesus diam saja, namun ketika pertanyaan merujuk siapakah Kristus, maka inilah jawaban Yesus “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.”


Kristus dengan mulut-Nya sendiri menyatakan siapakah diri-Nya.


Ia berkata “Akulah Dia” Dia berbicara tentang keilahian-Nya, kemesiasan-Nya, namun Ia berbicara juga tentang kekuasaan-Nya, takhta-Nya sebagai Anak Allah.


Dikatakan “kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa” Ia adalah Allah itu sendiri yang bersinggasana di takhta yang Maha Tinggi dan Maha Kudus.


Kristus memberitahukan bahwa Dia datang di tengah-tengah awan-awan di langit, di dalam pernyataan Yesus Kristus ini, Dia memberitahukan Dia adalah penentu dalam segala sesuatu.


Dia yang memulai, Dia pun yang akan mengakhirinya. Ia akan datang kembali dalam kemuliaan.

Di situlah Imam besar menjadi marah dan mengoyakkan pakaiannya, dan mengatakan bahwa Dia menghujat Allah.


Apa yang Yesus katakan, memang Yesus memberitahukan bahwa Ia adalah Allah itu sendiri, sehingga orang-orang di sana yang adalah religius terkejut. Kristus telah mengkonfirmasi siapakah diri-Nya dan Dia tidak menyangkalinya.


Jikalau hari ini ada banyak orang yang mempertanyakan tentang Kristus, di dalam penganiayaan dan ancaman hukuman matiNya, Kristus dengan tegas menyatakan “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.”


Hari ini kita masih menghidupi kehidupan di dunia, jangan lupa bahwa dunia dan kehidupannya tidak berjalan secara sirkuler, namun secara linear, dia akan terus maju sampai Tuhan datang di tengah awan-awan di langit.


Dia adalah Yesus Kristus yang 2000 tahun lalu mati di atas kayu salib, pada hari ke tiga bangkit dan naik ke Surga.


Satu kali Dia akan datang, Dia datang sebagai hakim yang Agung yang akan menghakimi baik yang hidup dan yang mati.


Setiap kita siapa pun yang percaya atau tidak percaya, yang mengasihi atau menghujat Dia, kita harus mempertanggungjawabkan kehidupan kita di hadapanNya.


Orang yang bijaksana adalah orang yang menuruti Firman Tuhan, sungguh-sungguh percaya kepada Dia, karena Dia mengasihi kita, Dia sudah mati bagi kita.


Doakan dan renungkan


* Imam Besar itu bertanya kepada Yesus, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"


* Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."


Yesus adalah “Akulah Dia”