Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 19 Februari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 14:43-52


Yesus ditangkap


Salah satu ciri dari manusia itu adalah kesombongan. Di situlah Tuhan menjadi lawan orang yang sombong tetapi orang yang rendah hati mendapat belas kasihan daripada Tuhan.


Marilah kita menjadi orang yang merendahkan diri di hadapan Tuhan, mau membuka diri terhadap anugerah yang Tuhan berikan kepada kita di dalam Kristus.


Kesombongan manusia menggambarkan bagaimana manusia menjadikan dirinya tuhan atas segala sesuatu.


Yaitu ketika manusia menganggap bahwa dirinyalah yang menentukan segala sesuatu atau di dalam bahasa lainnya bahwa manusia merasa independent dan berotoritas dalam kehidupannya.


Semuanya itu dapat dimengerti, karena apa yang manusia dapat alami adalah manusia harus mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas segala hal di dalam kehidupannya.


Sehingga manusia merasa bahwa dirinyalah yang menentukan. Manusialah yang merasa dia dapat menentukan apakah Allah bereksistensi atau tidak.


Di situ manusia menjadikan dirinya ukuran dari segala sesuatu. Oleh karena itu kita menyadari betapa pentingnya intervensi Allah dalam Kristus untuk menunjukkan betapa binasanya manusia dan menjadi cermin sebenarnya manusia itu seperti apa.


Maka benarlah perkataan firman Tuhan bahwa semua manusia itu pembohong.


Di dalam surat Roma 3:4 “Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: “Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi.” Artinya manusia tidak tunduk dan berkata yang benar.


Markus 14:43-52


43 Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua.


44 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat.”


45 Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Rabi,” lalu mencium Dia.


46 Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.


47 Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.


48 Kata Yesus kepada mereka: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku?


49 Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci.”


50 Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.


51 Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya,


52 tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.


Tuhan Yesus tahu dan sadar bahwa diri-Nya memang Mesias atau Kristus. Dan tentang Mesias semuanya itu telah tertulis di dalam Perjanjian Lama.


Maka pada saat itu Ia akan ditangkap dengan cara seperti yang dikisahkan dalam bagian ini, bukan merupakan hal yang mengejutkan bagi-Nya namun seharusnya hal ini mengejutkan bagi setiap kita yang membaca kisah ini.


Bagaimana seorang yang baik dan seorang yang benar diperlakukan sebagai seorang penyamun.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Haruslah digenapi yang tertulis di dalam Kitab Suci tentang Mesias.


Markus 14:48-49


48 Kata Yesus kepada mereka: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku?


49 Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci.”


Kesadaran bahwa Yesus Kristus menggenapi apa yang tertulis dalam Kitab Suci itu bukan sekedar disadari oleh murid-murid Tuhan Yesus, tetapi Tuhan Yesus itu sendiri, Dia tahu bahwa Dia seorang Mesias.


Oleh karena itu Dia mengatakan haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci.


Di dalam kisah yang kita baca ini, setidaknya ada 5 perkara yang digenapi di dalam diri Yesus Kristus sebagaimana dinubuatkan di dalam Kitab Suci:


1. Dia diserahkan oleh orang yang dekat yaitu oleh Yudas Iskariot.

2. Dia ditangkap oleh tentara Romawi.


Mazmur 22:13-17

13 Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan mengepung aku;

14 mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.

15 Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;

16 kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku, dan dalam debu maut Kauletakkan aku.

17 Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.


3. Dia menerima ciuman pengkhianatan.


Mazmur 41:10

10 Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku.


4. Orang yang tidak bersalah diserahkan kepada orang-orang jahat.

5. Yesus Kristus ditinggalkan oleh sahabat-sahabat-Nya.


Zakharia 13:7

7 “Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!”, demikianlah firman TUHAN semesta alam. “Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.


Kristus menggenapi nubuatan dalam Perjanjian Lama supaya manusia boleh mengenal siapakah Juruselamatnya.


Di situlah betapa berharganya firman Allah bagi hidup manusia, tanpa firman Allah maka kita tidak bisa mengenal siapakah Juruselamat kita.


Firman Allah diberikan kepada kita untuk menuntun kita kepada keselamatan. Oleh karena itu setiap kita bertanggung jawab atas hidup kita.


Di situlah kita perlu sungguh-sungguh meneliti firman Tuhan, dan belajar firman Tuhan sungguh-sungguh supaya kita mengenal siapakah Yesus Kristus.


Yesus Kristus adalah Mesias yang diutus oleh Allah Bapa untuk menyelamatkan kita dengan menanggung dosa-dosa kita di atas kayu salib.


Namun bukan berhenti di sana, Dia bangkit pada hari yang ketiga untuk memberikan kita hidup yang baru, supaya hidup kita memiliki kuasa mengatasi kuasa dosa, kuasa maut dan kelemahan-kelemahan diri kita di dalam kedagingan kita.


Kristus menggenapi atas diri-Nya untuk menjadi Juruselamat dalam kehidupan kita.


2. Tuhan menerima perlakuan yang paling menyakitkan yang menggambarkan bagaimana sesungguhnya manusia berlaku kepada Tuhan.


Markus 14:44-48


44 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat.”


45 Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Rabi,” lalu mencium Dia.


46 Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.


47 Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.


48 Kata Yesus kepada mereka: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku?


Penangkapan Tuhan Yesus ini adalah penangkapan yang sangat menyakitkan yaitu bagaimana Yudas Iskariot berkhianat kepada Tuhan Yesus.


Dan bagaimana orang-orang datang dengan penuh perlengkapan senjata untuk menangkap Yesus.


Sehingga menganggap Yesus seperti seorang pencuri atau penyamun. Dari peristiwa penangkapan Tuhan Yesus yang sangat menyakitkan.


Ini mengekspresikan bagaimana sebenarnya manusia berlaku kepada Tuhan pencipta alam semesta. Ada yang memperlakukan Tuhan dengan tanda-tanda kasih, namun di dalamnya penuh dengan pengkhianatan.


Tanda-tanda kasih yang diberikan untuk menjadi citra diri di hadapan manusia lainnya. Tentu hal-hal ini dilakukan oleh orang-orang yang dikualifikasikan sebagai orang-orang religius.


Orang-orang religius bisa terjebak di dalam tanda-tanda kasih lahiriah yang tidak sesuai dengan apa yang di dalam batinnya.


Ketika seseorang yang mengekspresikan kereligiusannya, namun sebetulnya dia tidak tunduk kepada kebenaran firman Allah, dia hanya dapat menunjukkan tanda kasih tetapi itu bukanlah esensi dalam kehidupannya.


Namun bukan itu saja ada orang-orang yang juga berlaku kepada Tuhan yang menyakitkan hati yaitu seperti mereka yang bergerombol ini membawa perlengkapan senjata untuk menangkap Yesus, dan Yesus berkata: “Sangkamu Aku ini penyamun…”


Berapa banyak orang menilai Tuhan seakan-akan Tuhan itu penyamun.


Manusia merasa lebih berotoritas daripada Tuhan, manusialah yang menentukan bagaimana hidup ini, manusialah yang berlaku semena-mena kepada kebenaran, keadilan dan juga kebaikan. Manusia yang menentukan ukuran sendiri atas segala sesuatu.


Bukankah itu yang nyata ketika pasukan ini menangkap Tuhan Yesus. Dua macam atau dua aliran orang seperti ini yang terdapat dalam dunia.


Kita sebagai orang percaya biarlah kita tidak seperti itu, biarlah kita menjadi orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dari dalam hati kita.


Meskipun nyata di dalam tanda-tanda kasih yang lahir dari kehidupan kita.


Kita tidak memperlakukan Tuhan seperti kita memperlakukan seorang hamba atau kita memperlakukan seorang penjahat, tetapi kita berlaku sebagai hamba yang setia kepada Tuhan dan mau menundukkan diri kepada kehendak-Nya.


Doakan dan renungkan


* Tuhan menerima perlakuan yang paling menyakitkan yang menggambarkan bagaimana sesungguhnya manusia religius berlaku kepada Tuhan.


* Mereka melakukan tanda-tanda kasih secara lahiriah, padahal tidak sesuai dengan apa yang di dalam hatinya.


Bertopeng kasih