Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 18 Februari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 14:32-42

Di Taman Getsemani


Perbedaan terbesar antara orang percaya yang dipanggil sebagai anak Allah dengan orang belum percaya yaitu relasi intim dengan Bapa yang di Sorga.


Kehidupan kita tidak pernah lepas dari pergumulan. Bagaimanakah kita menggumuli hal-hal yang terjadi dalam kehidupan kita?


Pernahkah terpikir sebagai orang percaya kita memiliki hak istimewa untuk menggumuli pergumulan hidup secara rohani bukan sekedar secara lahiriah saja?


Bergumul secara rohani bukan berarti pergumulan tanpa akal, afektif, informasi atau data yang cukup, melainkan pergumulan yang diterangi oleh firman Tuhan dan Roh Kudus, sehingga keputusan kita didasari oleh ketaatan kepada Tuhan.

Markus 14:32-42


32 Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."


33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,


34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."


35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.


36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."


37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?


38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."


39 Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga.


40 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya.


41 Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.


42 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."


Firman Tuhan yang kita renungkan hari ini mengkontraskan antara Tuhan Yesus dengan ketiga murid-Nya. Tuhan Yesus berdoa tetapi ketiga murid-Nya tidur.


Tuhan Yesus hendak melakukan kehendak Allah tetapi ketiga murid-Nya melakukan keinginan tubuh mereka.


Tuhan Yesus memberikan teladan dan mengajar kepada kita bahwa tanpa berdoa tidak ada kekuatan untuk melakukan kehendak Bapa.


Yang dapat kita lakukan jika kita kurang atau tidak berdoa adalah keinginan daging saja.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Kristus menanggung dosa manusia dengan mati sebagai manusia di atas kayu salib namun kayu salib Kristus merupakan kehendak Allah Bapa.


Markus 14:36


Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."


Pergumulan di Getsemani adalah pergumulan yang sangat sulit. Pergumulan di Getsemani merupakan

pergumulan yang sangat mengerikan.


Tuhan Yesus Dia bergumul disana. Apa yang Dia katakan menggambarkan siapakah diri-Nya yang seutuhnya.


Kristus adalah Firman yang hidup itu, tetapi saat itu Kristus adalah Firman yang menjadi manusia. Kristus manusia sejati sebagaimana kita, hanya Dia tidak berdosa dan Dia juga Allah itu sendiri.


Misi kayu salib yaitu Kristus mati di atas kayu salib. Dia menanggung dosa manusia atas diri-Nya sendiri sebagai seorang manusia.


Digambarkan di dalam pergumulan ketika Dia berkata,"Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku”


Hal ini memberitahukan bahwa Yesus adalah seorang manusia sebagaimana kita. Dia bisa merasakan lapar, haus, letih, sakit dan terpisah dengan Allah Bapa ketika Dia menanggung dosa-dosa manusia.


Namun pada saat yang sama Kristus menunjukkan Dia adalah seorang yang diutus oleh Bapa di Sorga.


Dia adalah Mesias dan orang yang diurapi Tuhan, yang diutus untuk misi keselamatan manusia, ketika Dia berkata, “Bukan apa yang Kukendaki melainkan apa yang Kau kehendaki.”


Misi Kristus di atas kayu salib itu merupakan rencana Allah Bapa yang kekal. Satu misi yang agung tetapi tidak mudah bahkan saya katakan sangat sulit dan sangat mengerikan.


Tetapi Kristus memberitahukan memang Dia adalah Mesias yang diutus oleh Allah Bapa ke dalam dunia dan Dia datang untuk melakukan dan menyelesaikan kehendak Allah di dalam misi keselamatan.


Pandanglah kepada Kristus Mesias yang diutus Allah, yang taat sepenuhnya bahkan taat sampai mati di atas kayu salib dan ingatlah, bagaimana Tuhan Allah meninggikan Dia, nama di atas segala nama.


Tidak ada nama di bawah kolong langit ini di mana orang bisa diselamatkan, hanya nama Yesus yang dapat menyelamatkan.


Oleh karena itu mari sebagai orang percaya selalu memandang Dia karena ketika memandang Dia kita mendapat kekuatan dan kita boleh membuka hati untuk menerima Dia karena tidak ada keselamatan di bawah kolong langit ini kecuali hanya ada di dalam Kristus Yesus.

2. Roh itu penurut, namun daging lemah.


Markus 14:37-38


37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?


38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."


Ketiga murid-Nya yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus yang sangat dekat dengan Tuhan Yesus diajak untuk bersama-sama berdoa di Getsemani.


Namun Tuhan Yesus berdoa ketika murid-Nya ini tidur, mereka tidur karena mereka letih, mereka tidur karena mereka tidak paham.


Tetapi Kristus paham bahwa mereka seharusnya tidak boleh tidur, mereka harus berjaga-jaga.


Tapi kenyataannya mereka tidak sanggup berjaga-jaga dengan Tuhan Yesus berdoa selama satu jam. Tuhan Yesus berkata berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.


Mengapa? Karena Roh memang penurut tetapi daging lemah. Tuhan mengingatkan kita bahwa kita memiliki Roh, tapi kita memiliki daging, itu menjadi kesatuan dari kehidupan kita.


Namun ingatlah bahwa Roh itu penurut tetapi daging lemah. Memberitahukan kepada kita bahwa kita jangan hidup bergantung kepada daging kita yaitu kepada tubuh kita.


Mengikuti apa yang menjadi kemauan tubuh karena tubuh kita itu lemah, tidak sanggup, tidak peka.


Ketika kita mengikutinya kita menjadi orang yang tidak berjaga-jaga. Tetapi Roh yang Tuhan berikan kepada kita itu adalah Roh yang memiliki kemauan dalam kehidupan kita.


Sehingga kemauan di dalam Roh itulah yang memberi kekuatan kepada kita untuk berjaga-jaga.


Roh Kudus bersama roh kita bersaksi, kita ini anak-anak Allah dan Roh Kudus yang memimpin kita memberikan kekuatan dan motivasi kepada kita.


Supaya kita jangan mengikuti kelemahan tubuh kita. Daging kita perlu istirahat dan tidur tetapi ada kalanya dalam hidup kita tidak boleh tidur pada saat-saat tertentu.


Kekuatan dari mana? dari Roh Kudus yang menguatkan dan memotivasi kita.

Ingatlah roh itu penurut tetapi daging lemah, oleh karena itu janganlah kita hidup berdasarkan hal-hal yang lahiriah semata-mata, tapi kita hidup secara rohani.


Karena ketika kita hidup secara lahiriah atau bersandarkan daging, kita hanya mewarisi kelemahan tetapi ketika kita hidup, rohani kita mendapat kepekaan, kekuatan, ketangguhan.


Dan juga mata rohani yang celik melihat situasi dan kondisi dengan perspektif Tuhan diterangi oleh Firman-Nya.


Doakan dan renungkan


* Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?


* Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."


Masih berjaga-jagakah kita?