Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 17 Februari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 14:26-31

Petrus akan Menyangkal Yesus.


Ketika kita bicara keselamatan, maka kita bicara kebergantungan kita kepada Tuhan. Ketika manusia ingin merdeka dan berdiri sendiri tanpa Tuhan, tidak ada jurusan lain selain kebinasaan.

1 Korintus 10:13

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.


Pencobaan dapat dikonotasikan sebagai hal yang buruk, namun juga dapat diartikan “ujian” dalam kehidupan. Tentu ujian yang dimaksud itu adalah apa yang Tuhan lakukan di dalam hidup.


Pencobaan yang dialami Abraham ketika dia diperintahkan untuk mengorbankan Ishak, bagaimanakah akhirnya? Bukankah persis seperti yang dikatakan dalam 1 Korintus 10:13?


Apa yang harus kita tanggung karena kita orang berdosa? Kebinasaan kekal. Namun, Tuhan telah memberikan jalan keluar.


Tuhan menanggung bagi kita di dalam Kristus Yesus supaya setelah kita menerima pertolongan Tuhan, kita cakap menanggung kehidupan kita sebagai orang-orang percaya.


Markus 14:26-31


26 Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.


27 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.


28 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."


29 Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."


30 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."


31 Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun berkata demikian juga.


Perkataan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya memperlihatkan kepada kita betapa Tuhan Yesus itu berempati dengan apa yang akan dialami oleh murid-muridNya.


Namun, bukan tanpa pengharapan, karena pengalaman yang mengerikan yang Kristus alami, tidak sanggup mengalahkan Sang Hidup itu.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1. Kematian Kristus yang mengerikan dan tergoncangnya iman dari murid-murid Kristus telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, namun itu tidak pernah diberitakan tanpa berita kebangkitan-Nya.

Markus 14:26-28


26 Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.


27 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.


28 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."


Kristus bukan saja memberitakan tentang kematian-Nya, tetapi juga kebangkitan-Nya, bahkan Dia hidup untuk selama-lamanya.

Kristus beberapa kali menyampaikan berita tentang penderitaan dan kematian-Nya, tetapi berita tentang kematian-Nya tidak pernah tanpa berita kebangkitan-Nya pada hari ketiga.

Kisah tentang kejadian kematian Kristus di atas kayu salib dan goncangnya iman murid-murid Kristus sudah terdapat dalam Perjanjian Lama. Namun, Tuhan bukan saja memberitakan sesuatu yang mengerikan tanpa pengharapan.


Dia juga menyampaikan seluruh kebenaran, bahwa Dia akan diserahkan, menderita dan mati di atas kayu salib, tetapi pada hari yang ketiga, Dia akan bangkit dari antara orang mati.

Tuhan memberikan peringatan demi peringatan kepada kita, akan apa yang akan kita alami, mungkin penderitaan, kesengsaraan, sakit penyakit dan sebagainya, tetapi itu adalah realitas yang yang harus kita hadapi sebagai orang percaya.

Namun, ketika Tuhan menyampaikan itu bukan tanpa pengharapan, tetapi Tuhan memberitahukan bahwa dalam hidup kita sebagai orang percaya, kita mempunyai pertolongan dari Tuhan.

Pertolongan itu sifatnya abadi. Dia adalah Gembala yang baik. Dialah Yesus Kristus. Dia akan memimpin hidup kita. Dia berjanji bahwa Dia adalah Tuhan yang berperang bagi kita.

Berita yang Tuhan sampaikan kepada murid-muridNya, sangat mengerikan. Kristus akan diserahkan, ditangkap, dihukum mati di atas kayu salib.


Namun, itu bukan akhir, tetapi permulaan. Pada puncaknya, Kristus bangkit dari antara orang mati dan Dia naik ke sorga, dan bertahta di sana.

Oleh karena itu, kita adalah orang-orang yang menang di dalam Tuhan, karena Tuhan mengasihi kita.


Kita tidak perlu menjadi orang yang menyerah dengan situasi dan kondisi, karena kita tahu bahwa itu kita perlu lalui, tetapi itu bukan akhir dari segala-galanya. Puncaknya adalah kita melihat pertolongan dari Tuhan itu sendiri.

2. Peringatan Tuhan bagi kita merupakan ekspresi bahwa Tuhan mengasihi kita dan Ia hendak memelihara kita.

Markus 14:29-31


29 Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."


30 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."


31 Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun berkata demikian juga.


Petrus memiliki keberanian yang luar biasa. Dia rela mati bagi Tuhan. Namun, Tuhan memberitahukan bahwa keberanian saja tidak cukup, karena manusia juga mempunyai kelemahan.

Kelebihan yang banyak bisa hilang lenyap hanya karena 1 kelemahan. Di situlah Tuhan memperingatkan Petrus bahwa dia akan menyangkal Tuhan.

Mengapa Tuhan tidak menghalangi dia untuk menyangkal Tuhan? Bukankah Tuhan bisa agar Petrus tidak menyangkal Tuhan? Seakan Tuhan membiarkan Petrus menyangkal Tuhan.

Setiap manusia harus menyadari dan menginsyafi akan keterbatasan dan kegagalannya.


Ketika manusia bertemu dengan keterbatasan dan kegagalannya, baru dia mengerti bahwa dia tidak bisa berdiri sendiri tanpa Tuhan. Dia akan terperosok di dalam kelemahan dan kekurangannya.

Bukan Tuhan membiarkan Petrus, tetapi Dia mengizinkan Petrus, supaya dia menyadari bahwa dia rentan menghadapi segala ancaman dalam hidup ini.


Dia tidak sanggup berjalan sendiri. Dia memerlukan Tuhan dalam hidupnya, supaya Petrus kemudian menjadi orang yang bergantung kepada Tuhan.

Di dalam Kisah Para Rasul kita menyaksikan, bagaimana Petrus menjadi seorang yang berubah. Keberaniannya bukan berdasarkan kekuatan diri, tetapi karena dia bergantung kepada anugerah Tuhan.

Ingatlah! Segala kelebihan kita bisa lenyap hanya karena 1 kelemahan saja. Tuhan tahu kelemahan-kelemahan kita. Dia mau menanggung kelemahan-kelemahan kita.

Alkitab berkata bahwa Imam Besar kita bukannya tidak dapat merasakan kelemahan-kelemahan kita. Mari kita hidup selalu bergantung kepada Tuhan.

Tuhan tidak pernah berjanji kita berjalan di jalan yang mulus. Mungkin ada jalan yang sulit, tetapi sebagaimana Tuhan Yesus memberitakan berita kematian-Nya, Dia pun menyampaikan berita kebangkitan-Nya.


Doakan dan renungkan


* Kata Yesus kepada Petrus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

* Peringatan Tuhan merupakan ekspresi bahwa Tuhan mengasihi dan Ia hendak memelihara hidup anak-anakNya.

Jangan anggap remeh PeringatanNya