Audio Stream
00 : 00 : 00

Tuhan Adalah Gembalaku
Markus 14:22-25
Penetapan Perjamuan Malam
Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan yang menyediakan segala sesuatu bagi kita, sehingga kita sebagai manusia dapat hidup dan berfungsi di dalam dunia ini.
Manusia hidup bukan hanya dari roti saja, melainkan dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Hal ini menggambarkan ada dua hakikat kehidupan manusia, yaitu manusia jasmani dan manusia rohani.
Setiap manusia yang hanya hidup dari roti saja sesungguhnya belum menghidupi manusia yang utuh sebagaimana yang diciptakan Tuhan.
Kita diberikan instrumen tubuh manusia untuk menerima perkara bersifat jasmani, lahiriah, atau materi.
Namun untuk menerima perkara rohani, maka kita harus menerimanya dengan iman kepada Firman yang keluar dari mulut Allah.
Tidak ada instrumen ragawi yang cocok atau kompatibel untuk menerima hal yang rohani.
Oleh karena itu, sebagaimana instrumen ragawi adalah pemberian Tuhan untuk kita bisa menerima pemberian Tuhan yang bersifat ragawi, maka Iman adalah pemberian Tuhan untuk kita bisa menerima pemberian Tuhan yang bersifat rohani.
Markus 14:22-25
22 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Ambillah, inilah tubuh-Ku.”
23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.
24 Dan Ia berkata kepada mereka: “Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.
25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah.”
Perjamuan Terakhir Tuhan Yesus dengan murid-muridnya adalah pada malam sebelum hari raya Paskah orang Yahudi.
Pada saat perjamuan makan malam terakhir inilah Kristus menyatakan misi keselamatan-Nya melalui pengorbanan diri-Nya yang mati di atas kayu salib dan melalui roti dan cawan air anggur.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Perjamuan kudus bukan saja diterima dengan mulut kita, melainkan dengan iman kita bahwa kita mengambil bagian di dalam kesatuan dengan Kristus secara rohani.
Markus 14:22, 24
22 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Ambillah, inilah tubuh-Ku.”
24 Dan Ia berkata kepada mereka: “Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.
Ketika Tuhan Yesus menginstitusikan Perjamuan Kudus, maka kita mendapatkan di sana ada roti dan cawan air anggur.
Namun pada saat yang sama, di sana juga ada perkataan Kristus. Terhadap roti yang Tuhan Yesus pecah-pecahkan itu, ada Firman Yesus yang mengatakan, “Inilah tubuh-Ku.” Terhadap cawan air anggur Kristus berkata, “Inilah darah-Ku.”
Perjamuan Kudus adalah kita menerima roti yang dipecah-pecahkan dan cawan air anggur. Hal itu adalah penerimaan secara lahiriah, yaitu roti dan air anggur.
Roti dan air anggur tetaplah demikian, namun yang membedakannya di dalam Perjamuan Kudus adalah perkataan Kristus itu sendiri,“Ambillah, inilah tubuh-Ku.” Dan“Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.”
Ketika kita mengikuti Perjamuan Kudus, selain kita merima roti dan air anggur dengan mulut kita, maka pada saat yang sama kita menerima dengan iman kita apa yang Yesus katakan.
Mengenai roti dan anggur, yaitu “Inilah tubuh-Ku” dan “Inilah darah-Ku” Sehingga kita menerima roti dan air anggur sebagaitubuhdandarahKristus secara Rohani.
Perjamuan Kudus memberitahukan pada kita bahwa kita bukan hanya hidup dari roti saja atau secara jasmani saja, tetapi kita hidup secara Rohani.
Kristus menyediakan hal-hal yang jasmaniah seperti apa yang kita perlukan di dalam hidup kita, namun Dia juga memberikan hal-hal Rohani dan hanya Dia saja yang bisa.
Terhadap perkara jasmani, kita menerimanya dengan instrument yang Tuhan berikan kepada kita dan kompatibel dengan perkara lahiriah.
Namun untuk perkara Rohani Tuhan menyediakan iman. Karena hanya Iman kepada Kristus yang kompatibel untuk menerima perkara Rohani.
Perjamuan Kudus bukan sekadar kita menerima yang lahiriah (roti dan air anggur), namun karena ada perkataan Kristus, maka kita menerima dengan Iman, yaknitubuhdandarahKristus.
Di situ memberitahukan pada kita sebuah kenyataan bahwa di dalam Perjamuan Kudus kita diteguhan dan dikonfirmasi bahwa kita memiliki kesatuan Rohani dengan Kristus dan bersifat misteri, berharga, dan bernilai kekal.
2. Gereja melakukan perjamuan kudus untuk menyatakan penebusan Kristus, penyertaan Kristus, dan pengharapan akan kedatangan Kristus kembali.
Markus 14:25
25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah.”
Gereja memiliki kewajiban untuk melaksanakan penetapan Kristus terkait dengan Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus menjadi sesuatu yang sangat penting karena ditetapkan oleh Kristus.
Bukan saja itu, Yesus menetapkannya untuk menyatakan sesuatu yang merupakan kenyataan rohani yang tidak bisa dilihat kasat mata.
Perjamuan Kudus juga menjadi sarana anugerah Allah untuk kita mengenal apa yang kita tidak dapat lihat, yaitu hal rohani.
Apa yang dimaksud? Yaitu penebusan Kristus yang terjadi 2000 tahun yang lalu dan manfaatnya masih berlangsung sampai hari ini dan sampai Kristus datang kembali.
Melalui Perjamuan Kudus, kita juga dapat melihat perkara yang tidak bisa kita lihat secara ragawi, yaitu penyertaan Kristus bagi kita.
Penyertaan Kristus yang sifatnya menyatu dengan kita, dalam kesatuan dengan kita, dan bersama-sama dengan kita, serta berada di dalam kita.
Melalui Perjamuan Kudus, kita juga dapat melihat perkara yang akan datang, yaitu kedatangan Kristus yang kedua kali.
Melalui Perjamuan Kudus, Kristus ingin meneguhkan bahwa apa yang dilakukan, dijanjikan, dan dinyatakan akan digenapi dan sedang digenapi Kristus.
Di situlah kita sebagai orang Kristen menjadi orang yang memiliki kekuatan, rasa aman, pengharapan, dan rasa syukur. Hal itu karena Kristus melakukannya bagi kita.
Oleh karena itu, apa pun pergumulan yang kita hadapi kita harus ingat bahwa Kristus ingin mengonfirmasi bahwa Dia sudah, sedang, dan akan bekerja sampai suatu kali kita berjumpa langsung dengan Tuhan.
Doakan dan renungkan
* Perjamuan Kudus bukan saja diterima dengan mulut, melainkan dengan iman kita bahwa kita mengambil bagian dalam kesatuan dengan Kristus secara rohani.
* Gereja melakukan Perjamuan Kudus untuk menyatakan penebusan dan penyertaan Kristus serta pengharapan akan kedatangan-Nya kembali.
Makna penting Perjamuan Kudus