Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 8 Juni 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Selasa, 8 Juni 2021

Kejadian 47:1-12
Yakub dan Firaun

Kita bersyukur kepada Tuhan
karena Tuhan menerima
kita apa adanya.
Dia mengasihi kita,
bahkan Dia mengangkat kita
menjadi anak-anakNya
supaya kita belajar juga
untuk mengasihi orang lain.

Pastilah perintah Tuhan ini
sangatfamiliarbagi kita semua,
yaitu “Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.”

Secara pengakuan,
kita pasti setuju dengan perintah ini.
Namun bagaimana ketika kita
menerapkan perintah Tuhan?
Seringkali antara pengakuan kita
dan pelaksanaannya
bisa berbeda bukan?

Ketika ada kata “orang lain”
atau “kelompok lain”,
kita melakukan perintah Tuhan
tidak sebagaimana mestinya.
Kita tidak lagi berpikir kata “lain” itu
sebagai kekayaan dari sebuah keragaman
yang Tuhan ciptakan bagi kita.

Namun kata “lain” dari orang lain
atau kelompok lain itu telah
dipersepsikan sebagai jurang pemisah
antara kita dengan orang itu.
Atau dengan kata lain,
kata “lain” itu tidak bisa
dijembatani oleh kasih kita,
sehingga kita tidak perlu
mengasihi mereka.

Sebagai orang percaya,
kita harus belajar selain
mengakui perintah Tuhan,
kita pun harus mengaplikasikannya
sesuai dengan maksud Tuhan.

Kejadian 47:1-12

1) Kemudian pergilah Yusuf
memberitahukan kepada Firaun:
"Ayahku dan saudara-saudaraku
beserta kambing dombanya,
lembu sapinya dan segala miliknya
telah datang dari tanah Kanaan,
dan sekarang mereka ada
di tanah Gosyen."

2) Dari antara saudara-saudaranya itu
dibawanya lima orang menghadap Firaun.

3) Firaun bertanya kepada
saudara-saudara Yusuf itu:
"Apakah pekerjaanmu?"
Jawab mereka kepada Firaun:
"Hamba-hambamu ini gembala domba,
baik kami maupun nenek moyang kami."

4) Lagi kata mereka kepada Firaun:
"Kami datang untuk tinggal di negeri ini
sebagai orang asing,
sebab tidak ada lagi padang rumput
untuk kumpulan ternak
hamba-hambamu ini,
karena hebat kelaparan itu
di tanah Kanaan;
maka sekarang,
izinkanlah hamba-hambamu ini
menetap di tanah Gosyen."

5) Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf:
"Ayahmu dan saudara-saudaramu
telah datang kepadamu.

6) Tanah Mesir ini terbuka untukmu.
Tunjukkanlah kepada ayahmu
dan kepada saudara-saudaramu
tempat menetap di tempat
yang terbaik dari negeri ini,
biarlah mereka diam
di tanah Gosyen.
Dan jika engkau tahu
di antara mereka
orang-orang yang tangkas,
tempatkanlah mereka
menjadi pengawas ternakku."

7) Yusuf membawa juga
Yakub, ayahnya,
menghadap Firaun.
Lalu Yakub memohonkan
berkat bagi Firaun.

8) Kemudian bertanyalah Firaun
kepada Yakub:
"Sudah berapa tahun umurmu?"

9) Jawab Yakub kepada Firaun:
"Tahun-tahun pengembaraanku
sebagai orang asing berjumlah
seratus tiga puluh tahun.
Tahun-tahun hidupku itu
sedikit saja dan buruk adanya,
tidak mencapai umur
nenek moyangku,
yakni jumlah tahun
mereka mengembara
sebagai orang asing."

10) Lalu Yakub memohonkan
berkat bagi Firaun,
sesudah itu keluarlah ia
dari depan Firaun.

11) Yusuf menunjukkan kepada
ayahnya dan saudara-saudaranya
tempat untuk menetap dan
memberikan kepada mereka
tanah milik di tanah Mesir,
di tempat yang terbaik di negeri itu,
di tanah Rameses,
seperti yang diperintahkan Firaun.

12) Dan Yusuf memelihara ayahnya,
saudara-saudaranya dan
seisi rumah ayahnya
dengan makanan,
menurut jumlah anak-anak mereka.

Bala kelaparan melanda negeri Kanaan,
termasuk juga negeri Mesir.
Keluarga Yakub juga mengalami
bala kelaparan itu meskipun
Yakub dan keluarga adalah
umat pilihan Tuhan.
Mereka lalu pindah ke Mesir.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Apa yang terjadi dengan dunia ini
juga dapat menimpa kehidupan
orang percaya

Sebagai orang percaya,
kita tidak boleh berpikir bahwa
kalau ada sesuatu yang buruk
terjadi di dunia ini,
kita tidak akan mengalami
keburukan itu.

Kita harus berpikir bahwa
kita adalah bagian dari
umat manusia di tengah dunia ini,
sehingga apa saja yang
terjadi dengan manusia lain,
bisa juga terjadi pada kita
di dalam kehidupan kita.

Itulah yang terjadi di kehidupan
Yakub dan keluarga.
Hidup dalam pengembaraan
dan hidup penuh kesusahan.

Yakub juga mengalami kesusahan
karena kesusahan itu
terjadi di tanah Kanaan,
termasuk di tanah Mesir.

Di sini kita belajar menjadi
sesama manusia dengan orang lain.
Belajar menjadi orang
yang menghargai keragaman.
Belajar menjadi orang yang tahu
bersimpati dengan orang lain,
karena kita adalah sesama manusia.

Apalagi sebagai orang percaya
kita sudah mendapatkan anugerah
dari Tuhan.
Kita yang tidak layak namun
Tuhan tetap mengasihi kita.

Karena itu, jika kita dapat mengalami
apa yang dialami oleh orang lain,
marilah kita juga belajar
untuk mengasihi orang lain
seperti Tuhan mengasihi kita.

Marilah kita mengasihi mereka
sebagai sesama manusia.

2. Sebagai orang Kristen,
kita patut mendoakan
orang-orang sekitar kita
agar Tuhan memberkati mereka.

Itulah yang dilakukan Yakub.
Yakub memohonkan berkat bagi Firaun.
Firaun berbeda dengan Yakub.
Firaun tidak percaya kepada Tuhan,
namun Yakub sebagai umat Tuhan,
dia memohonkan berkat bagi Firaun.

Di dalam Alkitab dicatat
dua kali di dalam bagian ini,
yaitu di ayat 7 dan di ayat 10:
“Lalu Yakub memohonkan
berkat bagi Firaun.”

Orang percaya dipanggil Tuhan
untuk menjadi berkat
bagi orang lain.
Apapun kedudukan orang lain,
bahkan bila kedudukannya
jauh lebih tinggi daripada kita.

Kita belajar satu hal.
Kehadiran kita adalah untuk
menjadi berkat bagi mereka.

Salah satu berkat yang
kita bisa lakukan adalah
kita berdoa kepada Tuhan untuk
memohon berkat bagi mereka.

Itulah kehidupan kita.
Menjadi seorang pendoa
bagi orang lain.
Supaya orang lain akan tahu
ada Tuhan yang Maha berkat,
yang Maha belas kasihan,
dan Maha kasih bagi mereka.

Itu menjadi sebuah
kesaksian yang indah dari
kehidupan orang percaya.

3. Tuhan memberkati kita
agar kita mampu
memberkati orang lain

Yusuf diberkati Tuhan.
Dengan demikian,
Yusuf dimampukan menjadi
berkat bagi orang lain.

Jikalau Yusuf tidak diberkati Tuhan,
Yusuf pun tidak mampu untuk
memberkati orang lain.
Ketika Yusuf diberkati Tuhan,
dia mampu menjadi berkat
bagi keluarganya.
Bahkan dia mampu menjadi
berkat bagi Firaun, bagi istana,
dan bagi masyarakat Mesir.

Ketika Tuhan memberkati kita,
sesungguhnya Tuhan bukan saja
mau memberkati kita,
tetapi Tuhan ingin
memampukan kita supaya
menjadi berkat bagi orang lain.

Karena itu,
marilah kita selalu berdoa,
“Tuhan pakailah kami untuk
menjadi berkat bagi orang lain.”
Setiap hari kita berdoa seperti itu.

Kepada siapapun kita berjumpa,
kita tidak pernah lupa bahwa
kita harus menjadi berkat
bagi orang lain,
sehingga nama Tuhan
dapat dipermuliakan.

Doakan dan Renungkan

• Apakah kau sudah
melakukan panggilanNya
untuk mendoakan berkat
bagi orang lain?

• Apa tujuan Tuhan memberkatimu?

• Sebagai orang percaya,
kita harus belajar selain
mengakui perintah Tuhan,
kita juga harus mengaplikasikannya
sesuai dengan maksud Tuhan.


Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus