Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Markus 12:38-44
Persembahan Seorang Janda Miskin
Hendaklah kita sebagai orang percaya menyadari bahwa kita hidup di hadapan Allah. Apa pun yang kita kerjakan sebenarnya merupakan pengabdian kita kepada Tuhan.
Bukankah hal ini merupakan hak istimewa yang Tuhan berikan kepada kita?
Mencari perhatian orang lain mungkin merupakan hal yang biasa dilakukan oleh sebagian orang.
Ada kalanya dilakukan oleh orang-orang pada umumnya. Namun dengan maraknya pemakaian media sosial, maka kita dapat melihat bahwa mencari perhatian orang lain sudah menjadi mental zaman teknologi informasi masa kini.
Ada yang mencari perhatian orang lain melalui kelebihannya, namun ada juga yang mencari perhatian orang lain dengan sensasi.
Apakah orang Kristen dengan Kekristenannya bisa mencari perhatian orang lain?
Zaman ini merupakan zaman yang menarik. Hal itu karena orang menarik perhatian orang lain bisa dengan jalanhedonistik.
Namun ada orang yang menarik perhatian orang lain dengan cara-carareligius. Hal yang lebih mencengangkan kita, ada orang yang menarik perhatian orang lain dengan jalan hedonis-religius, yaitu hidupnyahedonisdan orang itureligius, atau sebaliknya.
Markus 12:38-44
38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.”
41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Firman Tuhan yang kita renungkan pada hari ini adalah mengenai dua peristiwa yang sifatnya kontradiktif. Mereka yang religius justru malah mencintai uang. Seorang yang sederhana justru mencintai Tuhan.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Mari kita mewaspadai atas penggunaan kedok kekristenan untuk mencari keuntungan diri sendiri.
Markus 12:38-40
38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.”
Ini adalah pengajaran Tuhan Yesus supaya kita sebagai orang Kristen berhati-hati dengan kebiasaan ahli-ahli Taurat.
Nasehat ini sebenarnya untuk murid-murid Tuhan pada masa itu. Namun ini juga bisa menjadi sebuah peringatan bagi kita.
Alkitab mengatakan Ahli-ahli Taurat pada Zaman Yesussukaberjalan-jalan memakai jubah panjang,sukamenerima penghormatan di pasar,sukaduduk di tempat terdepan di rumah ibadah,sukadi tempat terhormat di perjamuan. Merekasukadansenangakan hal itu.
Tentu ini adalah bagian dari bentuk mencari perhatian orang lain dengan jalan religius, karena pada zaman itu orang-orang religius dianggap terhormat.
Religiusitas juga pada saat itu dapat ditampakkan melalui penampilan pakaian atau sikap-sikap yang menunjukan dia adalah religius, misalnyaberdoa.
Alkitab mengatakan, “mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang.” Mengelabui mata orang artinya mereka sebenarnya hidup tidak seperti apa yang tampak.
Yesus berkata “yang menelan rumah janda-janda.” Maksudnya adalah mereka mencari keuntungan lewat penampilan religius sehingga orang-orang yang sederhana dan percaya kepada mereka, ditipu oleh mereka untuk mendapatkan keuntungan materi.
Tuhan Yesus tidak segan-segan berkata demikian untuk orang-orang yang seperti itu, “Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Ini adalah peringatan bagi kita sebagai orang-orang percaya.
Kita diselamatkan memang bukan karena perbuatan kita, namun semata-mata karena anugerah Tuhan.
Namun marilah kita jangan mempermainkan anugerah Tuhan. Anugerah itu terlalu mahal untuk kita permainkan.
Kita harus mewaspadai supaya kita tidak masuk ke dalam pencobaan dengan memakai kedok kekristenan untuk mencari kepentingan diri kita sendiri.
Yaitu dengan mengelabui mata orang-orang sederhana sehingga kekristenan menjadi cemoohan orang lain karena kita pakai tidak pada tempatnya.
Pada akhirnya, kita akan mempermalukan nama Tuhan. Jangan lupa bahwa orang seperti ini akan menerima hukuman yang lebih berat.
Marilah kita sungguh-sungguh hidup sebagai orang Kristen untuk memuliakan Kristus, sehingga orang-orang lain bisa mengenal kasih Tuhan.
2. Ingatlah Tuhan Yesus memperhatikan kita secara pribadi, meskipun kita berada di tengah-tengah banyak orang.
Markus 12:41-44
41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Kisah di atas sangat menarik dan menyentuh hati kita. Dari sekian banyak orang kaya yang memberikan persembahan, namun Tuhan Yesus tetap memperhatikan seorang janda yang memberikan dua peser, yaitu satu duit.
Tuhan Yesus juga mengomentari perbuatannya dan menghargai apa yang diberikan janda itu.
Pada zaman itu seorang janda adalah seorang yang tidak yang membelanya atauhelpless. Karena biasanya orang yang membela seorang perempuan adalah suaminya, namun tidak dengan janda.
Memang tidak disebut apakah janda tersebut memiliki anak laki-laki, namun kata “janda” memberitahukan kepada kita bahwa dia miskin dan tidak ada seorang pun yang memandangnya.
Tetapi tidak dengan Tuhan Yesus. Dia memperhatikan seorang janda yang miskin dengan persembahan yang kecil. Di mata Tuhan, apa yang diperbuat janda itu berharga.
Peristiwa ini memberitahukan kepada kita bahwa siapa pun kita, berapa pun banyak orang yang mempunyai sumbangsih besar, Tuhan Yesus peduli dan memperhatikan hidup dan perilaku kita.
Oleh karena itu, marilah kita melihat betapa berharganya kita di mata Tuhan Yesus.
Mari kita belajar karena apa pun yang kita lakukan, katakana, dan hidupi Tuhan Yesus memperhatikan.
Marilah kita lakukan semuanya sebaik mungkin agar Tuhan Yesus senang melihat hidup kita karena Dia sangat mengasihi kita.
Apa pun pergumulan kita dan mungkin kita bukan orang yang signifikan di dunia ini, namun kita adalah orang yang diperhatikan secara pribadi dan detail oleh Tuhan Yesus.
Marilah kita menghargai hidup kita, karena kita menghargai anugerah Tuhan Yesus kepada kita.
Doakan dan renungkan.
* Yesus berkata, “Sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.”
* Mungkin kita bukan orang yang signifikan di dunia ini, namun kita adalah orang yang diperhatikan secara pribadi dan detail oleh Tuhan Yesus.
Kita berarti dihadapanNya