Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 05 Februari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 12:13-17


Tentang membayar pajak kepada Kaisar


Bagaimanakah kita hidup menyenangkan Tuhan? Maka firman Tuhan mengajarkan kepada kita: “Apapun yang kau lakukan, lakukanlah seperti untuk Tuhan.”


Seringkali di dalam hidup kita sebagai orang percaya, kita diperhadapkan dengan pertentangan kepentingan dan keutamaan misalnya antara pelayanan dan pekerjaan.


Apakah kita harus mengutamakan pelayanan dari pekerjaan kita?


Antara mengasihi keluarga dengan mengasihi gereja, antara membantu orang yang berkesusahan dan persembahan, tentu juga antara kewajiban kita kepada Tuhan dan kepada negara dan bangsa.


Oleh karena itu sebagai orang Kristen kita tidak boleh hanya menjadi orang Kristen yang tidak bertumbuh dewasa, sebab kita harus mengambil keputusan-keputusan etis di dalam kehidupan yang memerlukan kedewasaan di dalam Kristus.


Markus 12:13-17


13 Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.


14 Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?”


15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!”


16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.”


17 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.


Menarik sekali bahwa orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian bisa menjadi cocok satu dengan yang lain.


Karena sesungguhnya mereka 2 kelompok yang tidak pernah cocok, karena orang-orang Farisi sangat kontra dengan orang-orang Herodian.


Namun mereka menjadi orang yang berkoalisi ketika mereka berhadapan dengan Tuhan Yesus. Memang benar perkataan bahwa jika 2 fraksi bertemu dengan musuh yang sama maka mereka menjadi koalisi.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Ketaatan kita kepada yang berhak menerimanya di dunia ini tidak mengakibatkan kita tidak menghormati Tuhan, kecuali jika ketaatan itu melanggar kehormatan dan kekudusan Tuhan.


Markus 12:13-15


13 Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.


14 Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?”


15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!”


Pertanyaan orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian ini memang pertanyaan yang menjebak, karena orang-orang Farisi tidak setuju bahwa umat Allah membayar pajak kepada Kaisar.


Tetapi orang-orang Herodian, mereka adalah orang-orang yang setuju bahwa masyarakat Yahudi harus membayar pajak kepada Kaisar. Kalau mereka tidak membayar pajak, mereka tidak menghormati Kaisar.


Tetapi orang-orang Farisi tidak demikian, bagi mereka membayar pajak kepada Kaisar itu tidak menghormati Tuhan.


Inilah pertanyaan yang sangat menjebak, karena jika Tuhan Yesus berkata tidak perlu membayar pajak kepada Kaisar, maka Yesus menjadi musuh bagi negara.


Tetapi jika Tuhan Yesus berkata kamu harus membayar pajak kepada Kaisar, maka Yesus menjadi musuh dari pemimpin-pemimpin agama atau bangsa Yahudi.


Di sinilah Tuhan Yesus mengatakan: “Mengapa engkau mencobai Aku?”


Dari apa yang Yesus ajarkan kepada kita melalui peristiwa ini, maka sebetulnya ketaatan kita kepada yang berhak menerimanya di dunia ini tidak mengakibatkan kita tidak menghormati Tuhan.


Kecuali ketaatan itu melanggar kehormatan dan kekudusan Tuhan. Dan tentu Tuhan Yesus tidak akan mengijinkan jikalau umat Tuhan menyembah kepada Kaisar.


Tetapi jikalau umat Tuhan taat membayar pajak kepada Kaisar maka hal itu tidak melanggar kehormatan dan kekudusan Tuhan.


Karena memang pemerintahan itu adalah seijin Tuhan, diangkat oleh Tuhan dan kita harus menghormati pemerintah.


Bagaimanapun pemerintah itu karena Tuhanlah yang mengangkat, Tuhanlah yang menurunkannya.


Hanya saja ketaatan kita kepada yang berhak menerimanya asal tidak melanggar kehormatan dan kekudusan Tuhan.


2. Kita memberikan kepada Tuhan seluruh hidup kita sepenuhnya dan memberikan kepada mereka yang berhak menerima ketundukan kita sebagaimana yang patut mereka terima.


Markus 12:16-17


16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.”


17 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.


Ketika mereka membawa uang dinar kepada Yesus, maka Yesus menunjukkan bahwa pada uang dinar itu ada gambar dan tulisan Kaisar.


Maka Tuhan Yesus berkata: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!”


Kita tidak boleh lupa bahwa manusia diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. Apa yang kita patut berikan kepada Allah yaitu diri kita sendiri seluruhnya, seanteronya.


Namun kita memberikan kepada yang berhak menerima penghormatan kita, sebagaimana sepatutnya mereka terima sebagai seorang manusia tidak melampaui sepatutnya yang harus mereka terima.


Dalam kasus ini pemerintah berhak yang sepatutnya terima dari kita adalah pajak. Ketaatan kita kepada peraturan-peraturan yang tidak melanggar kekudusan Tuhan. Itulah yang patut kita berikan kepada mereka tetapi kepada Tuhan kita mempersembahkan seluruh hidup kita kepada-Nya untuk melayani Dia.


Sehingga di dalam kita melakukan apa yang kita kerjakan di dunia ini kita lakukan juga seperti untuk Tuhan.


Mengapa? Karena waktu kita lakukan untuk Tuhan adalah segenap diri kita yang kita berikan. Artinya apa? Apapun yang kita kerjakan di dunia ini kita lakukan seperti untuk Tuhan.


Termasuk ketika kita menghormati, mentaati orang lain, itu di dalam konteks mempersembahkan hidup kepada Tuhan.


Sehingga apa yang kita lakukan tidak melanggar kebenaran dan kekudusan Tuhan. Karena seluruhnya kita lakukan di dalam konteks kita menghormati Tuhan.


Doakan dan renungkan


* “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!”


* Sebagai orang Kristen, kita harus bertumbuh dewasa karena di sepanjang hidup kita harus mengambil keputusan-keputusan etis yang memerlukan kedewasaan di dalam Kristus.


Penting: Kedewasaan dalam Kristus