Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Markus 12:1-12
Perumpamaan Tentang Penggarap-Penggarap Kebun Anggur
Sebagai orang Kristen kita harus menyatakan kebenaran di dalam kasih dan kebenaran.
Hukum yang terutama dalam hukum Taurat adalah kasihlah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan kasihlah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Kedua hukum ini tidak pernah dapat dipisahkan karena kedua hukum ini adalah hukum yang setara, di mana satu dengan lain memiliki keterikatan.
Jikalau kita mengasih Allah maka kita juga mengasihi sesama manusia, karena manusia adalah ciptaanNya. Jika tidak mengasihi manusia, maka menjadi orang yang tidak bisa mengasihi Allah.
Bagaimana mengasihi Allah yang tidak kelihatan padahal manusia yang kelihatan tidak mengasihi-Nya?
Markus 12:1-12
1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.
3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa.
4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan.
5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh.
6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.
8 Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu.
9 Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.
10 Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru:
11 hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita."
12 Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.
Di dalam Tuhan Yesus mengajar khususnya kepada orang banyak, maka Tuhan Yesus seringkali memakai perumpamaan.
Perumpamaan pada masa itu merupakan cara mengajar yang sangat jelas bagi orang-orang yang mengenal konteks itu. Namun perumpamaan juga bisa menjadi satu rahasia di dalam pengajaran.
Perumpamaan hari ini yang kita baca adalah perumpamaan yang sangat jelas sehingga orang-orang Yahudi yakni pemimpin agama tahu bahwa Yesus sedang berbicara tentang mereka.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1.Apa yang kita perbuat kepada mereka yang Tuhan pakai bagi kita, kita juga perbuat itu kepada Kristus.
Markus 12:5-8
5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh.
6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.
8 Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu.
Apa yang Yesus sampaikan dalam perumpamaan ini terkait dengan umat Tuhan bangsa Israel. Mereka memperlakukan para nabi yang Tuhan utus dengan menganiaya bahkan membunuh.
Peristiwa Itu terdapat di dalam kisah sejarah bangsa Israel. Demikian juga bagaimana mereka perbuat kepada para nabi mereka juga perbuat kepada Mesias.
Ini sebuah pelajaran bagi kita apa yang kita perbuat kepada orang yang Tuhan pakai untuk melayani kita, kita juga perbuat kepada Kristus.
Seringkali dalam konsep kita adalah, “Saya menghormati Kristus dan saya tidak peduli dengan orang lain.”
Kita harus berhati-hati karena Yesus Kristus kita tidak lihat, tapi Tuhan mengutus orang untuk melayani dan dipakai untuk menjadi berkat bagi kita.
Ketika kita memperlakukan utusan sebagaimana yang kita inginkan, itu sama saja dengan memperlakukan Kristus.
Oleh karena itu mari kita menghormati orang-orang yang melayani dan yang Tuhan utus. Sebab jikalau kita tidak mengasihi atau menghormati orang-orang yang Tuhan pakai bagaimana kita berkata saya mengasihi dan menghormati Tuhan.
Bangsa Israel menjadi cermin bagi kita bagaimana mereka memperlakukan nabi-nabi, mereka pun memperlakukan Anak Tunggal Allah ketika Dia datang dengan cara yang sama.
Mari kita belajar mengasihi Tuhan dengan mengasihi saudara-saudara seiman. Mari kita belajar menghormati Tuhan dengan menghormati orang-orang percaya dan yang dipakai oleh Tuhan.
Lepas dari segala kekurangan mereka kita menghormati mereka karena kita menghormati Tuhan.
2. Ingatlah bahwa Tuhan berdaulat untuk memakai atau tidak memakai siapapun oleh karena itu, ketika Tuhan masih mau memakai kita bagi kemulian-Nya, marilah kita dengan rela melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Markus 12:9
Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.
Apa yang Yesus sampaikan ini adalah gambaran tentang bangsa Israel.
Bagaimana Tuhan mau memakai mereka menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain sebagaimana janji kepada Abraham bahwa bangsa yang akan diturunkannya menjadi bangsa yang besar dan berkat bagi bangsa-bangsa lain.
Namun bangsa Israel telah menjadi bangsa yang tidak percaya dan Tuhan memakai bangsa-bangsa lain untuk menjadi pewarta Injil.
Yang terdahulu menjadi terkemudian dan yang terkemudian menjadi terdahulu.
Itulah yang Tuhan maksudkan yaitu bangsa Israel yang terdahulu mau dipakai Tuhan menjadi pewarta Injil, kemudian menjadi terkemudian karena mereka tidak percaya.
Sehingga Tuhan memakai bangsa-bangsa lain terlebih dahulu yang terkemudian itu menjadi terdahulu sehingga yang terdahulu itu menjadi terkemudian.
Hal ini menjadi pelajaran ketika kita tidak mau dipakai oleh Tuhan, kita tidak akan pernah mengalami anugerah Tuhan untuk dipakai oleh Tuhan.
Oleh karena itu ketika Tuhan mau pakai kita, kita merelakan diri percaya kepada Tuhan meskipun kita ada banyak pergumulan atau kesulitan, namun kita percaya Tuhan bertanggung jawab atas hidup kita.
Oleh karena itu ketika Tuhan masih mau memakai kita, marilah kita percaya kepada-Nya.
Jangan kita tidak percaya karena halangan-halangan yang kita alami, karena Dia Tuhan yang berdaulat. Jikalau Dia memakai kita itu semata-mata karena kasih karunia Tuhan kepada kita.
Doakan dan renungkan.
* Bangsa Israel sebagai bangsa yang terdahulu mau dipakai Tuhan menjadi pewarta Injil, tapi mereka tidak percaya kepadaNya sehingga Tuhan memakai bangsa-bangsa lain.
* Oleh karena itu ketika Tuhan mau memakai kita, bersyukur dan percayakan diri kepada Tuhan. Meskipun ada banyak pergumulan, kita percaya Tuhan bertanggung jawab atas hidup kita.
Terdahulu dalam melayani Tuhan