Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 02 Februari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 11:20-26

Pohon Ara yang Sudah Kering: Nasehat Yesus tentang Doa


Orang Kristen di dalam Alkitab disebut sebagai murid-murid Tuhan Yesus. Jika kita berbicara tentang murid, maka sangat erat hubungannya dengan kata belajar.


Oleh karena itu, sebagai orang Kristen, kita tidak berhenti belajar dari Kristus. Tanpa kita belajar dari Kristus, iman kita tidak pernah dapat bertumbuh dengan sehat.


Salah satu hal di dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen adalah kita tidak pernah berhenti melakukan pembelajaran.


Pembelajaran itu terkait dengan berdoa. Kita semua sadar bahwa berdoa itu penting, namun kita juga sadar bahwa seringkali kita menjadi orang Kristen yang malas berdoa.


Berdoa tidak sama dengan makan obat dari dokter, yang mana sekali minum bisa muncul efeknya.


Sekali kita berdoa, kita mungkin tidak melihat efeknya langsung. Karena Tuhan seringkali bekerja dengan proses dan waktuNya sendiri.


Berdoa itu mengikuti irama Tuhan, bukan mengatur irama Tuhan. Tanpa kita memiliki kehidupan doa yang disiplin, maka kita akan hidup mengikuti irama dunia ini.


Ketika dunia mempercepat kehidupan, maka kita akan mengejarnya.


Bukankah hari ini kehidupan kita semakin dipacu, yaitu dipacu lebih cepat, untung, dan sukses. Di mana akhir dari kehidupan yang dipacu seperti itu?


Tentu ada yang harus dikorbankan. Umumnya yang dikorbankan adalah relasi kasih, misalnya keluarga.


Berdoa adalah cara Tuhan dalam mengatur percepatan kehidupan kita.


Markus 11:20-26


20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.


21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: ”Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.”


22 Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!


23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.


24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.


25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”


[26Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]


Kisah Tuhan Yesus dan pohon ara berlanjut dengan pertanyaan para murid-muridnya ketika mereka bertanya bagaimana pohon ara yang dijumpai Yesus bisa kering sampai ke akar-akarnya.


Mereka bertanya bagaimana mungkin hal itu terjadi. Pesan Tuhan Yesus menjadi pesan yang sangat penting, yaitu ketika kita mau belajar berdoa.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Pelajaran penting di dalam hal berdoa adalah percayalah kepada Allah.


Markus 11:20-24


20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.


21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: ”Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.”


22 Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!


23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.


24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.


Apa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada murid-muridnya terkait dengan apa yang terjadi pada pohon ara yang sudah menjadi kering sampai ke akar-akarnya adalah tentang doa.


Ketika kita berbicara tentang berdoa, maka kita mempunyai satu pemahaman yang sama, yaitu kita berdoa karena kita adalah orang beriman. Kalau kita bukan orang beriman, maka kita tidak akan berdoa.


Namun pada saat yang sama, kita bisa berdoa dengan tidak beriman kepada Tuhan. Kita berkata-kata, namun kita tidak terlalu percaya dengan doa yang kita sampaikan kepada Tuhan.


Itu merupakan hal yang mungkin terjadi dalam hidup kita sebagai orang Kristen. Kita berdoa sebagai kewajiban, tanpa kita mengimani apa yang kita doakan.


Tuhan Yesus memberi pelajaran penting mengenai doa melalui kisah di atas.


Pelajaran pertama yang Yesus ajaran mengenai doa adalah percaya kepada Allah. Percaya artinya kita tidak bimbang atau tidak ragu dengan Tuhan. Bagaimana kita bisa tidak ragu dengan Allah?


Salah satu hal yang terpenting adalah kita harus mengenal Tuhan dalam hidup kita. Pengenalan kita akan Tuhan menolong kita untuk percaya kepada Tuhan.


Ketika kita percaya kepada Tuhan yang kita kenal, itu akan menolong kita untuk berdoa dengan tidak bimbang.


Berdoa dengan tidak bimbang yang dijelaskan oleh Yesus adalah, “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, ….


Itu adalah doa yang tidak bimbang, namun apa artinya “percayalah bahwa kamu telah menerimanya”?


Kalimat itu bukan sebuah sugesti untuk kita, namun hal itu memberitahukan kepada kita bahwa kita dapat mengandalkan Tuhan.

Dia sanggup memberikan apa yang kita minta dan kita tidak boleh ragu untuk hal itu.

Ketidakraguan kita dinyatakan dengan kesadaran bahwa kita telah berdoa kepadaNya dan kita telah menerimanya.


Itulah orang Kristen ketika berdoa dengan percaya kepada Tuhan, yaitu tidak bimbang dan ragu karena mengenal Tuhan.


Bagaimana membuktikannya? Setelah berdoa, maka dia menerimanya. Di situlah ketika orang berdoa dengan iman, maka ia menjadi orang yang memiliki damai sejahtera, sukacita, tidak lagi khawatir, dan takut.


Hal itu karena dia percaya apa yang dia sampaikan kepada Tuhan, maka Tuhan yang berdaulat dan Mahakuasa, sanggup melakukan apa yang Dia mau lakukan dalam hidup orang tersebut.


Oleh karena itu pelajaran pertama yang sangat penting mengenai berdoa adalah percayalah kepada Allah.


2. Pelajaran kedua yang penting di dalam hal berdoa adalah rekonsiliasi.


Markus 11:25-26


25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”


[26Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan

mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]


Berdoa adalah relasi kasih antara kita dengan Bapa, namun relasi kasih itu terjadi karena rekonsiliasi di dalam Kristus.


Dosa-dosa kita telah diampuni oleh Bapa di Surga. Pada saat yang sama, Tuhan menghendaki kita untuk berekonsiliasi dengan sesama manusia.


Oleh karena itu Tuhan Yesus berkata, “ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang.”


Artinya relasi kita dengan Tuhan dapat terganggu ketika kita tidak mengampuni orang lain, karena Bapa menghendaki kita sebagai anak-anak Allah untuk menjadi pembawa damai.


Orang-orang yang membawa damai adalah anak-anak Allah.


Rekonsiliasi mengingatkan bahwa berdoa bukan karena jasa kita, namun karena anugerah Tuhan dan kita sudah diperdamaikan dengan Allah oleh darah Yesus Kristus.


Di situlah mengapa kita perlu berdoa kepada Tuhan. Kita berdoa kepada Tuhan bukan semata-mata karena kebutuhan atau hidup kita sedang terancam, namun karena kita mengasihi Tuhan.


Kasih yang Tuhan berikan kepada kita memberikan kasih kita kepada Tuhan. Pada saat yang sama, kita juga mengasihi sesama.


Ingatlah pelajaran kedua yang penting mengenai berdoa adalah rekonsiliasi.



Doakan dan renungkan.


* Jika kamu berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.


* Artinya relasi kita dengan Tuhan dapat terganggu ketika kita tidak/belum mengampuni orang lain.


Penghalang doa