Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 27 Januari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 10:17-31

Orang Kaya Sukar Masuk Kerajaan Allah; Upah Mengikut Yesus.


Yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hidup dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri.


Mengukur kasih bukanlah hal yang gampang. Oleh karena itu, mari kita selalu introspeksi diri setiap hari, bagaimana kasih kita kepada Tuhan dan kepada sesama.


Simon Petrus mengambil keputusan untuk kembali menangkap ikan dan teman-temannya ikut bersamanya.


Saat itu memang saat yang tidak mudah bagi Simon Petrus, karena Yesus Kristus mati di atas kayu salib, dan dia adalah murid yang menyangkal-Nya.


Ketika mereka menangkap ikan, Tuhan Yesus yang sudah bangkit itu menampakkan diri.


Setelah mereka makan, Tuhan Yesus bertanya kepada Simon, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada semua ini?”


Pertanyaan ini sebenarnya dapat menjelaskan seberapa sungguh-sungguh kita mengasihi Tuhan? Yaitu ketika mengasihi Tuhan itu disandingkan dengan hal-hal lain yang kita kasihi.


Siapakah atau manakah yang lebih kita pilih?


Coba kita renungkan tentang kasih kita kepada Tuhan. Apakah kita mengasihi-Nya dengan segenap hidup kita atau dengan sebagian saja?


Markus 10:17-31


17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"


18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.


19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"


20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."


21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."


22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.


23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."


24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.


25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."


26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"


27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."


28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"


29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,


30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.


31 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."


Pergumulan orang yang berlari-lari datang kepada Tuhan Yesus kemungkinan besar merupakan pergumulan banyak orang di dunia ini, yaitu “Apa yang harus saya perbuat supaya saya memperoleh hidup yang kekal?”


Apakah itu juga yang menjadi pertanyaan Saudara hari ini?


Hidup kita yang fana ini, semata-mata adalah pemberian Tuhan. Bukan karena perbuatan atau kekuatan kita, apalagi karena ibadah dan jasa-jasa kita.


Apalagi hidup yang kekal. Hidup dengan kualitas yang tertinggi dibandingkan dengan hidup yang fana. Kita tidak pernah dapat usahakan. Itu juga adalah pemberian Tuhan.


Kabar baiknya adalah Tuhan memberikan hidup yang kekal kepada kita di dalam Yesus Kristus.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1. Tidak ada seorang pun yang baik selain dari Allah saja.

Markus 10:17-18


17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"


18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.


Orang ini datang berlari-lari kepada Yesus, menunjukkan bahwa dia serius dengan pergumulannya.


Dia memanggil Tuhan Yesus dengan kata-kata, “Guru yang baik…” Respon Tuhan Yesus,“Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.”


Alkitab berkata, “Semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.”

Roma 3:10-12
10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.

11 Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.

12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.

Tuhan Yesus berinkarnasi datang ke dalam dunia sebagai seorang manusia. Tuhan Yesus pernah mengatakan kalimat, “Akulah gembala yang baik.


Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya.”

Kata “Akulah” menggambarkan nama Allah Yahweh yaitu “Aku adalah.” Di dalam Perjanjian Lama dikatakan, “Tuhan adalah Gembalaku.”

Ketika Tuhan berkata, ““Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.”maka Tuhan ingin menolong orang ini mengenal Yesus. Dia adalah Allah itu sendiri, karena tidak seorang pun yang baik.

Alkitab memberitahukan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan hanya satu yang tidak pernah berbuat dosa. Dia adalah seorang manusia, yaitu Yesus Kristus.

Dia tidak berbuat dosa, karena Dia dikandung oleh Roh Kudus. Dia adalah Yang Kudus, Anak Allah itu. Dia adalah Firman yang hidup, sehingga tidak ada dosa dan tidak pernah berbuat dosa.

Yesus Kristus adalah Allah itu dan Dia menjadi manusia. Dia adalah Anak Domba yang sempurna, sehingga Dialah yang sanggup menanggung dosa kita ketika Dia naik ke atas kayu salib untuk mati bagi kita.

Tidak ada hewan dan tidak ada seorang pun yang dapat menanggung dosa kita, hanya satu-satunya yaitu korban Yesus Kristus di atas kayu salib bagi kita.

Oleh karena itu, ketika kita percaya kepada Kristus, yang Tuhan karuniakan adalah hidup yang kekal itu, karena Dia adalah sang pemilik hidup itu.

2. Mengikut Yesus berarti Dialah yang terutama di dalam kehidupan kita karena Dia adalah Tuhan kita.

Markus 10:21-24

21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."


22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.


23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."


24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.


Orang ini berkata bahwa dia sudah melakukan seluruh perintah Allah, khususnya perintah yang ke-5 sampai ke-10.


Tuhan lalu berkata dalam kasih-Nya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."


Kemungkinan orang ini kaya sekali. Yang Yesus katakan ini bukan artinya “jika engkau menjual harta maka engkau masuk surga.” Namun, yang Yesus tekankan adalah “Datanglah kemari dan ikutlah Aku.”

Kemungkinan dia punya banyak properti. Tidak mudah bagi dia untuk mengikut Tuhan Yesus ke mana-mana, karena dia harus mengurus propertinya, dan Tuhan Yesus tahu bagi dia harta itu yang terutama.


Yesus mengatakan, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."


Bagaimana orang bisa masuk ke dalam kerajaan Allah? Hanya satu-satunya jalan, yaitu mengikut Yesus, percaya kepada Yesus.

Bukan tergantung seberapa banyak harta kita, atau seberapa banyak kita dermakan harta kita, tetapi jikalau kita mau sungguh-sungguh mengikut Yesus, tidak boleh ada ilah yang mengikat hidup kita, termasuk harta, jabatan, gengsi atau apa pun.

Ketika kita ikut Yesus, tidak ada apa pun yang dapat kita andalkan untuk kita menerima kerajaan Allah.

Hanya satu, yaitu ketika kita datang kepada Yesus, merendahkan diri, bertobat dari dosa-dosa kita, dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.

Ketika kita percaya dan ikut Yesus, itu artinya Dialah yang terutama dalam hidup kita, bukan yang lain.


Dialah Tuhan kita, karena memang Dialah Tuhan. Tidak ada yang lebih penting daripada Tuhan Yesus.

Jikalau ada yang lebih penting daripada Tuhan Yesus, maka Dia bukanlah Tuhan bagi diri kita, karena kita menganggap masih ada yang lebih penting dari Tuhan Yesus.

Bagaimana dengan Saudara? Apakah masih ada yang lebih penting daripada Tuhan Yesus?

Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun sampai kepada Bapa jikalau tidak melalui Yesus.

Dia mengutamakan kita dengan rela mati bagi kita. Apakah kita mau mengutamakan Dia?


Doakan dan renungkan.

* Mendengar perkataan Tuhan Yesus agar ia menjual dan membagikan kekayaannya lalu ikut Tuhan, orang itu kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.


* Mengikut Yesus berarti menempatkan Dia yang terutama di dalam kehidupan kita lebih dari semua yang kita miliki.


How much do you love Me?