Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 17 Januari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku



Markus 8:14-21

Tentang Ragi Orang Farisi Dan Ragi Herodes.


Tuhan Yesus memberitahukan kepada kita bahwa kita adalah terang dan garam dunia. Artinya, kita harus memberikan pengaruh Kristus di tengah dunia ini.


Kita baru saja melalui masa pandemi covid-19, virus yang cepat menular dan membahayakan kehidupan manusia.


Kita berjaga-jaga dengan segala cara agar tidak terkena virus tersebut. Kita berusaha dengan tidak keluar rumah dan mengurangi pergaulan dengan orang lain.


Mazmur 1 berbicara mengenai sebuah penularan yang begitu cepat, namun hal itu bukanlah tentang sakit jasmani.


Mazmur 1:1-2


1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,


2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.


Mazmur ini berbicara sesuatu yang harus kita waspadai, yaitu penularan kebiasaan berdosa atau kebiasaan buruk.


Kita tidak hanya preventif terhadap dosa, tetapi juga melakukan apa yang Tuhan mau yaitu firman Allah.


Markus 8:14-21


14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.


15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."


16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."


17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?


18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,


19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul."


20 "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul."


21 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"


Tuhan Yesus berapa kali memberikan peringatan kepada murid-murid-Nya. Peringatan itu seperti sebuah perlindungan bagi murid-murid agar mereka tidak menjadi sama dengan dunia atau jatuh dalam kehidupannya.


Namun, bagian ini memberitahukan kepada kita bahwa para murid tidak mengerti akan apa yang dinasihatkan oleh Tuhan Yesus.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Apa yang menjadi kekuatiran kita akan membuat kita tidak fokus kepada apa yang Tuhan ajarkan, nasehatkan, dan perintahkan kepada kita.


Markus 8:16-17


16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."


17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?


Tuhan Yesus memberi peringatan terkait dengan ragi orang Farisi dan orang-orang Herodes.


Namun, para murid lupa bahwa hanya ada satu roti di tangan mereka. Mereka menjadi gelisah dan khawatir.


Mereka mengasosiasikan perkataan Yesus seperti Tuhan Yesus menegur mereka terkait dengan roti.


Tuhan Yesus tidak menegur mereka terkait dengan roti, tetapi kekhawatiran mereka itulah yang menyebabkan mereka menjadi tidak fokus kepada apa yang Tuhan nasihatkan.


Tuhan pernah mengajarkan bahwa kekhawatiran tidak menambahkan sehasta bagi jalan kita.

Kekhawatiran akan hari esok akan membuat kita tidak bisa efektif di hari ini.


Pada bagian ini, kita bisa belajar bahwa kekhawatiran bisa membuat kita tidak memahami perkataan dan nasihat Tuhan serta pimpinan-Nya.


Kekhawatiran mengalihkan fokus kita daripada pimpinan dan kehendak Tuhan.


Jika kita terus khawatir, maka hidup kita sebagai orang Kristen akan terarah kepada apa yang kita khawatirkan, kita tidak menjadi lebih baik melainkan menjadi lebih buruk.


Tuhan Yesus mengajar kepada para murid akan bagaimana Dia telah memberikan makan 5.000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, sisa 12 bakul, dan bagaimana Ia memberikan 4.000 orang dengan 7 ketul roti dan masih tersisa banyak.


Hal ini memberitahukan memberi makan 5.000 orang dan 4.000 orang itu adalah mujizat Tuhan.


Kita tidak perlu khawatir untuk makanan itu, tetapi hal yang harus kita lakukan di dalam hidup kita adalah terkait kebiasaan dan sikap hati kita.


Kita seringkali khawatir dengan hal-hal yang sebetulnya kita tahu bahwa Tuhan sedang memelihara kita.


Janganlah menjadi orang yang berkekhawatiran, sebab hal itu membuat kita gagal fokus kepada pimpinan dan nasihat Tuhan.


2. Ragi cepat mengkhamirkan adonan roti demikian juga dengan kemunafikan.


Markus 8:15

Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."


Apa yang kita khawatirkan sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, apa yang kita tidak khawatirkan sering kita khawatirkan seperti kemunafikan.


Kita menjadi orang yang rentan dan munafik karena kita ingin mendapat citra yang baik di hadapan orang dan hidup berpusat kepada diri kita sendiri.


Kita lebih sering mencari kepentingan dan kemuliaan diri sendiri daripada melakukannya untuk Tuhan.


Hal itu menyebabkan kita menjadi orang yang munafik. Itulah yang dimaksud dengan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan orang Herodes, sebab mereka adalah orang-orang yang berpusat kepada diri sendiri.


Ketika kita hidup munafik, maka kita bisa menularkan kemunafikan itu kepada orang lain.


Kemunafikan itu seperti ragi, yang merambat dan terus merambat. Seperti kita yang meniru orang lain dengan berkata-kata rohani kareba kita ingin memiliki citra yang baik.


Kita harus waspada, agar ekspresi hidup kita sesuai dengan apa yang menjadi kehidupan kita.


Kemunafikan itu menular dengan sangat cepat dan berbahaya bagi orang percaya.


Doakan dan renungkan.


* Yesus memperingatkan murid-murid, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes." Sebab mereka adalah orang-orang yang berpusat kepada diri sendiri.


* Kita bisa menjadi orang yang rentan dan munafik seperti orang Farisi karena ingin mendapat citra yang baik di hadapan orang.


Waspadai: Pencitraan!