Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 15 Januari 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Efesus 6:10-20


Perlengkapan rohani


Tahukah kita apakah yang menjadi problem yang mendasar di dalam kehidupan kekristenan? yaitu ketika kita tidak terkoneksi dengan Tuhan, meskipun kita sudah diperdamaikan dengan Tuhan.


Terkoneksi dengan Tuhan itulah yang membuat hidup kita berbeda, hari lepas hari.


Kehidupan orang percaya itu sebenarnya tidak sesederhana apa yang kita pikirkan. Seringkali ada orang Kristen merasa ketika mereka sudah dibaptis maka kehidupan Kristen mereka sudah selesai.


Tidak demikian! Alkitab memberitahu kepada kita bahwa Iblis bagaikan singa yang berkeliling mencari mangsa dan tentu maksudnya adalah hendak menjatuhkan orang Kristen dengan cara-cara yang licik.


Menghadapi hal itu orang Kristen tidak akan mampu dengan kekuatan dan hikmatnya sendiri. Oleh karena itu Tuhan Yesus memberikan Roh Kudus.


Roh Kuduslah yang lebih besar daripada roh-roh yang ada di luar kita. Memang ada cukup banyak orang Kristen merasa bahwa mereka itu tidak punya kuasa dalam hidupnya.


Efesus 6:10-20


10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.


11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;


12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.


13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.


14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,


15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;


16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,


17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,


18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,


19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,


20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.


Firman Tuhan berbicara tentang kehidupan orang Kristen. Kehidupan yang seperti apa? Yaitu kehidupan di dalam peperangan rohani.


Jadi jika kita tidak berjaga-jaga dan memperlengkapi diri dengan perlengkapan senjata Allah. Maka tidak heran kita menjadi korban dalam peperangan rohani itu. Alkitab katakan lawan kita bukan manusia tetapi si jahat.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Perlengkapan senjata Allah menjadi efektif ketika kita bersandar kepada Tuhan melalui doa kita kepada-Nya.


Efesus 6:14-18


14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,


15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;


16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,


17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,


18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,


Setelah rasul Paulus menyampaikan perlengkapan senjata Allah yang seantero itu yang harus kita kenakan, maka di bagian akhir dia berkata: “Dalam segala doa dan permohonan.”


Kita pasti pernah melihat atau pernah mengalami, kita yang sudah memperlengkapi diri dengan seperangkat atau segenap atau seantero perlengkapan senjata Allah.


Maka kita memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi tapi koneksi kita terputus dengan Tuhan dan kita menghadapi si jahat dengan kekuatan, hikmat dan kuasa kita sendiri.


Pernahkah kita mengalami seperti itu? Semakin orang mengenal kitab suci, tidak berarti semakin dia bergantung kepada Tuhan.


Semakin seseorang merasa bisa memakai iman, tidak berarti imannya kuat dan dia sedang bersandar kepada Tuhan.


Ketika kita berbicara hal-hal rohani seringkali seperti benang tipis, memisahkan antara kita bersandar pada diri sendiri atau sedang bersandar kepada Tuhan.


Meskipun kita memakai terminologi yang sama, saya membaca Alkitab, merenungkan dan saya tahu isi Alkitab, saya melakukan pekerjaan Allah, saya beriman.


Bukankah terminologi itu harusnya sebuah terminologi bahwa orang ini adalah orang yang bersandar kepada Tuhan, tetapi kenyataannya tidak demikian.


Banyak hal yang kita tahu, banyak terminologi rohani yang kita pakai, tetapi kita sadar kita tidak ada kuasa, walau kita tahu semua itu.


Di situlah rasul Paulus berkata: “Dalam segala doa dan permohonan.” Itu ekspresi kita yang terkoneksi dengan Tuhan, Pencipta segala sesuatu dan Penebus kita.


Di situlah seluruh perlengkapan senjata Allah menjadi penuh kuasa karena kita terkoneksi dengan Tuhan yang Maha Kuasa itu.


2. Marilah kita berdoa dengan segala doa dalam segala waktu dan bagi segala orang kudus.


Efesus 6:18


18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,


Berdoa itu bukan satu macam doa, berdoa itu bukanlah sekali-kali, berdoa itu bukanlah eksklusif buat diri kita.


Itulah yang dimaksud dengan segala doa, segala waktu dan segala orang Kudus. Segala waktu itu doa adalah kehidupan kita sehari-hari itu bagaikan nafas dalam segala waktu.


Koneksi kita dengan Tuhan dalam segala waktu, tidak sekali-kali. Mendoakan orang-orang percaya bukan sekali-kali atau bukan hanya tertentu, bukan hanya eksklusif diri kita, tetapi bagi segala orang Kudus.


Doa yang kita sampaikan dalam segala doa, secara sederhana ada beberapa macam berdoa. Bisa disingkat dengan 4 huruf dalam bahasa inggrisnya ACTS.


A - Adoration (penyembahan) : Doa itu meninggikan Tuhan.

C - Confession (pengakuan) : Doa itu mengakui akan dosa-dosa kita di hadapan Tuhan.

T - Thanksgiving (bersyukur) : Doa itu mengucap syukur kepada Tuhan.

S - Supplication (permohonan) : Doa itu memohon kepada Tuhan, mewakili orang lain berdoa untuk kebutuhan orang lain.


Itulah doa yang sederhana dapat disingkat dengan ACTS.


Kita tidak berdoa dengan satu macam doa, tetapi dalam doa kita ada adoration, ada confession dan lainnya.


Mungkin kita berdoa mengaku dosa atau kita bersyukur. Atau kita bagaikan imam, karena imam kita ada di sorga yaitu Tuhan Yesus.


Tetapi maksudnya dalam fungsi imam, kita berdoa datang kepada-Nya untuk orang lain, itulah supplication.


Ketika kita berdoa seperti ini, kita tahu betapa penting di mata Tuhan, karena Tuhan memerintahkan kita berdoa.


Dan berdoa itu merupakan hak istimewa sebagai anak-anak Tuhan yang sudah ditebus oleh darah Tuhan Yesus.


Doakan dan renungkan.


* Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus


* Koneksi kita dengan Tuhan dalam segala waktu dan segala macam doa, tidak sekali-kali.


Terkoneksi tanpa jeda