Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 4 Juni 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Jumat, 04 Juni 2021

Kejadian 43
Saudara-Saudara Yusuf
pergi ke Mesir Untuk Kedua Kalinya

Tuhan selalu menyediakan
berkat dan jalan kehidupan
bagi setiap orang.

Mari kita melakukannya dengan
rasa syukur dan dengan sukacita.
Apapun yang kita kerjakan,
kita kerjakan bagi Dia
yang mengasihi kita.

Berapa sering engkau melakukan
kehidupanmu dengan terpaksa?
Saya percaya ada banyak orang
yang cukup sering melakukan
pekerjaannya dengan terpaksa.

Terpaksa itu adalah ketika kita
melakukan pekerjaan yang
tidak kita sukai dan
kita tidak mau kerjakan.

Orang yang terpaksa mengerjakan
biasanya melakukannya dengan
marah-marah mungkin,
berkeluh kesah mungkin,
sehingga terlihat sekali kalau
dia adalah orang yang terpaksa
melakukan pekerjaan itu.

Sebagai orang percaya,
marilah kita belajar untuk
tidak menjadi terpaksa dalam
melakukan apapun yang kita kerjakan.

Kejadian 43

1) Tetapi hebat sekali
kelaparan di negeri itu.

2) Dan setelah gandum yang
dibawa mereka dari Mesir
habis dimakan,
berkatalah ayah mereka:
"Pergilah pula membeli sedikit
bahan makanan untuk kita."

3) Lalu Yehuda menjawabnya:
"Orang itu telah memperingatkan
kami dengan sungguh-sungguh:
Kamu tidak boleh melihat mukaku,
jika adikmu itu tidak ada
bersama-sama dengan kamu.
4) Jika engkau mau membiarkan
adik kami pergi bersama-sama
dengan kami,
maka kami mau pergi ke sana
dan membeli bahan makanan bagimu.

5) Tetapi jika engkau tidak mau
membiarkan dia pergi,
maka kami tidak akan pergi ke sana,
sebab orang itu telah
berkata kepada kami:
Kamu tidak boleh melihat mukaku,
jika adikmu itu tidak ada
bersama-sama dengan kamu."

6) Lalu berkatalah Israel:
"Mengapa kamu mendatangkan
malapetaka kepadaku dengan
memberitahukan kepada orang itu,
bahwa masih ada adikmu seorang?"

7) Jawab mereka:
"Orang itu telah menanyai kami
dengan seksama tentang kami sendiri
dan tentang sanak saudara kita:
Masih hidupkah ayahmu?
Adakah adikmu lagi?
Dan kami telah memberitahukan
semuanya kepadanya
seperti yang sebenarnya.
Bagaimana kami dapat menduga
bahwa ia akan berkata:
Bawalah ke mari adikmu itu."

8) Lalu berkatalah Yehuda
kepada Israel, ayahnya:
"Biarkanlah anak itu pergi
bersama-sama dengan aku;
maka kami akan bersiap dan pergi,
supaya kita tetap hidup
dan jangan mati,
baik kami maupun engkau
dan anak-anak kami.

9) Akulah yang menanggung dia;
engkau boleh menuntut dia dari padaku;
jika aku tidak membawa dia kepadamu
dan menempatkan dia di depanmu,
maka akulah yang berdosa terhadap
engkau untuk selama-lamanya.

10) Jika kita tidak berlambat-lambat,
maka tentulah kami sekarang
sudah dua kali pulang."

11).Lalu Israel, ayah mereka,
berkata kepadanya:
"Jika demikian, perbuatlah begini:
Ambillah hasil yang terbaik
dari negeri ini dalam tempat gandummu
dan bawalah kepada orang itu
sebagai persembahan:
sedikit balsam dan sedikit madu,
damar dan damar ladan,
buah kemiri dan buah badam.

12) Dan bawalah uang
dua kali lipat banyaknya:
uang yang telah dikembalikan
ke dalam mulut karung-karungmu itu
haruslah kamu bawa kembali;
mungkin itu suatu kekhilafan.

13) Bawalah juga adikmu itu,
bersiaplah dan kembalilah pula
kepada orang itu.

14) Allah Yang Mahakuasa kiranya
membuat orang itu menaruh
belas kasihan kepadamu,
supaya ia membiarkan saudaramu
yang lain itu beserta Benyamin kembali.
Mengenai aku ini,
jika terpaksa aku
kehilangan anak-anakku,
biarlah juga kehilangan!"

15) Lalu orang-orang itu
mengambil persembahan itu
dan mengambil uang
dua kali lipat banyaknya,
beserta Benyamin juga;
mereka bersiap dan pergi ke Mesir.
Kemudian berdirilah mereka
di depan Yusuf.

16) Ketika Yusuf melihat Benyamin
bersama-sama dengan mereka,
berkatalah ia kepada kepala rumahnya:
"Bawalah orang-orang ini
ke dalam rumah,
sembelihlah seekor hewan
dan siapkanlah itu,
sebab orang-orang ini akan
makan bersama-sama dengan aku
pada tengah hari ini."

17) Orang itu melakukan seperti
yang dikatakan Yusuf dan
dibawanyalah orang-orang itu
ke dalam rumah Yusuf.

18) Lalu ketakutanlah orang-orang itu,
karena mereka dibawa
ke dalam rumah Yusuf.
Kata mereka:
"Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini,
ialah perkara uang yang dikembalikan
ke dalam karung kita pada mulanya itu,
supaya kita disergap dan ditangkap
dan supaya kita dijadikan budak
dan keledai kita diambil."

19) Karena itu mereka mendekati
kepala rumah Yusuf itu,
dan berkata kepadanya
di depan pintu rumah:

20) "Mohon bicara tuan!
Kami dahulu datang ke mari
untuk membeli bahan makanan,

21) tetapi ketika kami sampai
ke tempat bermalam dan
membuka karung kami,
tampaklah uang kami masing-masing
dengan tidak kurang jumlahnya
ada di dalam mulut karung.
Tetapi sekarang kami
membawanya kembali.

22) Uang lain kami bawa juga ke mari
untuk membeli bahan makanan;
kami tidak tahu siapa yang menaruh
uang kami itu ke dalam karung kami."

23) Tetapi jawabnya:
"Tenang sajalah, jangan takut;
Allahmu dan Allah bapamu
telah memberikan kepadamu
harta terpendam dalam karungmu;
uangmu itu telah kuterima."
Kemudian dikeluarkannyalah Simeon
dan dibawanya kepada mereka.

24) Setelah orang itu membawa
mereka ke dalam rumah Yusuf,
diberikannyalah air,
supaya mereka membasuh kaki;
juga keledai mereka diberinya makan.

25) Sesudah itu mereka
menyiapkan persembahannya
menantikan Yusuf datang
pada waktu tengah hari,
sebab mereka telah mendengar,
bahwa mereka akan makan di situ.

26) Ketika Yusuf telah pulang,
mereka membawa persembahan
yang ada pada mereka itu
kepada Yusuf di dalam rumah,
lalu sujud kepadanya sampai ke tanah.

27) Sesudah itu ia bertanya
kepada mereka apakah mereka selamat;
lagi katanya:
"Apakah ayahmu yang tua
yang kamu sebutkan itu selamat?
Masih hidupkah ia?"

28) Jawab mereka:
"Hambamu, ayah kami, ada selamat;
ia masih hidup."
Sesudah itu berlututlah mereka
dan sujud.

29) Ketika Yusuf memandang
kepada mereka,
dilihatnyalah Benyamin, adiknya,
yang seibu dengan dia,
lalu katanya:
"Inikah adikmu yang bungsu itu,
yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?"
Lagi katanya:
"Allah kiranya memberikan
kasih karunia kepadamu, anakku!"

30) Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ,
sebab hatinya sangat terharu
merindukan adiknya itu,
dan dicarinyalah tempat untuk menangis;
ia masuk ke dalam kamar,
lalu menangis di situ.

31) Sesudah itu dibasuhnyalah mukanya
dan ia tampil ke luar.
Ia menahan hatinya dan berkata:
"Hidangkanlah makanan."

32) Lalu dihidangkanlah makanan,
bagi Yusuf tersendiri,
bagi saudara-saudaranya tersendiri
dan bagi orang-orang Mesir
yang bersama-sama makan
dengan mereka itu tersendiri;
sebab orang Mesir tidak boleh
makan bersama-sama
dengan orang Ibrani,
karena hal itu suatu kekejian
bagi orang Mesir.

33) Saudara-saudaranya itu
duduk di depan Yusuf,
dari yang sulung sampai yang bungsu,
sehingga mereka berpandang-
pandangan dengan heran.

34) Lalu disajikan kepada mereka
hidangan dari meja Yusuf,
tetapi yang diterima Benyamin
adalah lima kali lebih banyak
dari pada setiap orang yang lain.
Lalu minumlah mereka dan
bersukaria bersama-sama dengan dia.

Yakub tidak ada pilihan,
jikalau dia mau menyelamatkan
seluruh keluarganya dari kelaparan,
dia terpaksa memberikan
anak bungsunya, Benyamin
untuk pergi ke tanah Mesir
dan Yakub belajar taat
meskipun dia terpaksa.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Adakalanya Tuhan memaksa kita
karena Tuhan ingin memberkati
hidup kita.

Sebagaimana Yakub,
kita pun juga demikian.
Kita tidak terlalu paham
akan apa yang Tuhan
maksudkan dalam hidup kita.
Terlebih lagi jika kita
terpaksa untuk melakukannya.

Jikalau kita senang melakukannya,
seakan-akan kita menjadi
paham akan maksud Tuhan.

Namun adakalanya,
kita merasa terpaksa.
Dalam keterpaksaan,
kita dapat berpikir bahwa
hal itu akan merugikan kita,
hal itu tidak menguntungkan kita,
hal itu tidak baik,
mengapa saya harus berbuat seperti itu?

Dari Firman Tuhan hari ini,
Yakub pun terpaksa memberikan
Benyamin untuk di ajak ke Mesir.

Namun dari peristiwa ini kita belajar,
Tuhan dapat memaksa kita untuk
melakukan apa yang Tuhan mau
karena Dia ingin memberkati kita.

Kita tidak dapat melihat
perjalanan kita di depan,
namun Tuhan sudah menyediakan
berkat itu bagi kita,
asal kita mau taat kepada-Nya.

Adakalanya pimpinan Tuhan
bukan merupakan hal yang
nyaman bagi kita,
namun mari kita belajar taat
meskipun kita tahu bahwa
kita kurang nyaman
untuk melakukannya.
Karena kita tahu, Tuhan sedang
menyediakan berkat bagi kita.

2. Apapun situasi dan kondisinya,
marilah kita tetap berbuat baik
kepada orang lain

Inilah yang dilakukan oleh Yusuf.
Yusuf mengalami perbuatan
kakak-kakaknya yang
tidak menyenangkan
bahkan mencelakakan dia.
Namun dalam peristiwa ini,
Yusuf tetap berbuat baik
kepada kakak-kakaknya,

Alkitab mencatat seperti ini:
Kejadian 43:31-32
31) Sesudah itu dibasuhnyalah mukanya
dan ia tampil ke luar.
Ia menahan hatinya dan berkata:
"Hidangkanlah makanan."

32) Lalu dihidangkanlah makanan,
bagi Yusuf tersendiri,
bagi saudara-saudaranya tersendiri
dan bagi orang-orang Mesir
yang bersama-sama makan
dengan mereka itu tersendiri;
sebab orang Mesir tidak boleh
makan bersama-sama
dengan orang Ibrani,
karena hal itu suatu kekejian
bagi orang Mesir.

Yusuf tetap berbuat baik
kepada kakak-kakaknya
dengan menjamu mereka makan.

Apapun yang orang perbuat kepada kita,
bagaimanapun situasi yang kita alami,
sebagai orang yang percaya,
marilah kita tetap berbuat baik
kepada orang lain.

Bukan untuk mencari jasa,
namun semata-mata karena
kita ingin menyalurkan
berkat Tuhan kepada orang lain.

Kita tidak mau menahan
berkat Tuhan kepada orang lain.
Supaya orang lain juga tahu
ada Tuhan yang memberkati
kehidupan mereka.

3. Manusia bisa merendahkan kita,
namun kehormatan berada
di dalam tangan Tuhan

Yakub dan keluarganya adalah
orang Ibrani dan bagi orang Mesir,
orang Ibrani itu adalah orang rendah,
sehingga mereka tidak mau makan
bersama-sama dengan orang Ibrani.

Alkitab berkata itu
merupakan sebuah kekejian untuk
makan bersama dengan orang Ibrani.
Oleh karena itu,
orang Mesir makan sendiri.

Namun Yusuf adalah orang Ibrani
dan dia adalah orang terhormat
di negeri itu.
Dia seorang penguasa di negeri itu
dan barangsiapa makan bersama dia,
orang itu akan mendapatkan
kehormatan juga bukan?

Kakak-kakak Yusuf juga adalah
orang-orang Ibrani.
Mereka ada bersama-sama
Yusuf dan bersuka ria.

Meskipun orang Mesir
merendahkan mereka,
tetapi Tuhan dapat memberikan
kehormatan bagi mereka.

Mari kita belajar satu hal.
Kita tidak mencari kehormatan
dari manusia.

Manusia bisa berbuat apa saja
sesuai dengan preferensi-nya,
tetapi kita harus sadar,
sebagaimana umur hidup kita
ada di tangan Tuhan,
demikianlah kehormatan kita
berada didalam tangan Tuhan.

Dia-lah yang dapat
mengangkat seseorang,
dan Dia juga yang dapat
menurunkan seseorang.
Karena Dialah Tuhan
yang berdaulat.

Mari kita menjadi orang
yang takut akan Tuhan.
Marilah kita menaruh seluruh
kehormatan kita didalam Dia
yang mengasihi kita.

Sehingga apapun yang terjadi
dalam dunia ini,
perubahan apapun tidak dapat
mengubah optimisme kita dan
tidak dapat mengubah semangat kita.
Tetaplah belajar untuk menjadi
berkat bagi orang lain.

Doakan dan Renungkan

• Mengapa hati yang terpaksa
akan sulit untuk mencerminkan
kemuliaan Tuhan?

• Mengapa Tuhan mau untuk
kita terus berbuat baik pada
orang lain meskipun kita disakiti?

• Sebagaimana umur hidup kita
ada di tangan Tuhan,
demikianlah kehormatan kita
berada didalam tangan Tuhan.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus