Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 29 Desember 2023

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 4:35-41

Angin Ribut Diredakan


Kehidupan orang percaya adalah kehidupan misi Kristus bagi dunia, yaitu Injil dinyatakan dan diberitakan melalui hidup orang percaya.


Pernahkah kita mendengar komentar dari teman-teman sepelayanan tentang pelayanan misi ke tempat lain? Misalnya: ruang gereja saja belum penuh, namun sudah mau ke tempat lain; atau pelayanan di dalam gereja saja sudah banyak, masih mau ke tempat lain.


Ketika sebuah Gereja memiliki anggota jemaat yang banyak sekali, maka ada alasan untuk tidak melakukan misi ke luar, yaitu karena jemaat harus dilayani dengan baik. Ketika Gereja memiliki anggota jemaat yang tidak memadai, maka ada alasan untuk tidak melakukan misi keluar, yaitu karena kita harus konsentrasi mengisi fasilitas yang Tuhan sediakan di dalam gereja. Jadi, kapan Gereja melakukan misi keluar?


Bukankah Amanat Agung Tuhan Yesus disebutkan “Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung Bumi.


Markus 4:35-41


35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.”


36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.


37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.


38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”


39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.


40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”


41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”


Firman Tuhan di atas adalah peristiwa ketika Tuhan Yesus bersama murid-muridnya menyeberangi Danau Galilea. Danau Galilea bukanlah danau yang asing bagi sebagian murid-murid Tuhan Yesus, karena di antara mereka adalah para nelayan yang sudah terbiasa dengan situasi kondisi Danau Galilea.


Namun ketika mereka menyeberangi danau, terjadi sebuah amukan topan di tengah danau. Mereka menjadi sangat takut dan tidak bisa mengendalikan badai tersebut. Sementara itu Tuhan Yesus beristirahat di buritan kapal. Tuhan Yesus hanya dengan perkataannya membuat danau itu menjadi teduh sekali. Di situlah orang-orang mulai bertanya siapakah Yesus.


Baik perkataan maupun perbuatan Yesus, bukanlah sebuah sekadar perkataan atau perbuatan biasa, namun Tuhan Yesus ingin menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah itu sendiri.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Misi Injil bukan saja terkait dengan kuantitas orang, melainkan juga keluasan wilayah pelayanan, sebab pelayanan juga terkait dengan sebaran manusia.


Markus 4:35-36


35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.”


36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.


Peristiwa ini menjadi peristiwa yang sangat menarik, karena Tuhan Yesus sedang dikerumuni oleh banyak orang dan Tuhan Yesus meninggalkan mereka semua.


Kita masih ingat di awal Injil Markus mengatakan bahwa Yesus di pagi-pagi sekali keluar untuk berdoa dan murid-murid mengejarnya, lalu berkata bahwa ada banyak orang yang mencari-Nya. Yesus merespons agar mereka pergi dari sana karena Yesus harus mengabarkan Injil ke tempat yang lain.


Dari sini kita dapat belajar bahwa pelayanan misi Injil bukan hanya berbicara kuantitas manusia, tetapi misi Injil juga terkait dengan luas wilayah, penjangkauan atas sebaran manusia. Kita tidak pernah boleh puas jika kita sudah melayani banyak orang, namun tetap ingat bahwa dunia ini luas dan sebaran manusia di seluruh dunia yang membutuhkan Injil masih banyak.


Kita bukan hanya menjangkau sebanyak-banyaknya orang, melainkan perlu meluaskan pelayanan kita. Hal itu disebutpelayanan misi ke pelbagai tempat.


Itulah yang Yesus lakukan. Dia tidak hanya berkonsentrasi dan senang karena banyak orang yang mengikut Dia, tetapi Yesus masih ingat kepada orang-orang yang masih belum mendengarkan Injil. Dia pergi ke pelbagai tempat. Di situlah Injil menjangkau banyak orang.


Hari ini kita bisa bergereja di suatu lokasi, namun di dalam sebuah gereja pasti jemaatnya tinggal di pelbagai tempat. Gereja berdampak ketika jemaatnya yang tinggal di pelbagai tempat melaksanakan misi pekabaran Injil. Misi Injil bukanlah program lembaga, namun sebuah kehidupan orang-orang percaya.


2. Misi Injil bukan pelayanan yang tanpa hambatan, namun misi Injil adalah misi Kristus dan Kristus hadir dan bekerja dengan kuasa-Nya.


Markus 4:37-41


37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.


38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”


39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.


40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”


41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”


Ketika kita bersama-sama dengan Tuhan Yesus di dalam perahu untuk menyebrang, lalu kita mengalami amukan topan di tengah danau, apakah respons kita? Mungkin akan ada yang bertanya untuk apa menyeberang? Karena kalau tidak menyebrang, maka tidak akan mengalami topan. Bukankah orang banyak sudah menantikan pelayanan Yesus?


Ketika kita melakukan pekerjaan misi, maka kita harus selalu ingat bahwa pekerjaan misi bukanlah pelayanan yang tanpa hambatan. Pekerjaan misi adalah pelayanan yang sangat akrab dengan hambatan demi hambatan.


Hambatan itu datang dari pelbagai aspek. Ketika Yesus menyeberang danau, salah satu aspek hambatan dalam pelayanan misi adalah alam itu sendiri. Banyak orang pergi ke pelbagai tempat untuk memberitakan Injil menghadapi tantangan berupa kondisi alam.


Ada yang menempuh perjalanan ke pedalaman dan menempuh perjalanan berjam-jam untuk menjangkau sebuah daerah yang terpencil dan belum pernah dengar Injil. Ada juga yang pergi ke tempat-tempat bencana alam terjadi. Ada yang pergi ke tempat yang sulit karena banyak ancaman dan lain sebagainya.


Misi Injil adalah pelayanan yang bukan tanpa hambatan, namun misi Injil adalah misi Kristus. Kristus yang mengajak murid-murid menyeberang dan Kristus tidak meninggalkan murid itu menyeberang sendiri, namun Kristus hadir di dalam perahu itu. Dia hadir dan bekerja dalam kuasa-Nya.


Sampai hari ini pekerjaan Injil masih sama. Pekerjaan Injil adalah pekerjaan Kristus dan ketika kita mengerjakannya sesuai dengan Amanat Agung Tuhan Yesus, maka Kristus hadir dan bekerja dengan kuasa-Nya. Ketika kita melaksanakan misi Injil, kita tidak perlu ragu dan takut, karena Tuhan ada bersama-sama dengan kita.



Doakan dan renungkan


*Pelayanan misi Injil bukan hanya berbicara kuantitas manusia, tetapi juga terkait dengan luas wilayah, penjangkauan atas sebaran manusia.

*Misi Injil adalah pelayanan yang bukan tanpa hambatan, tapi Kristus hadir dan bekerja dalam kuasa-Nya.


Laksanakan Misi Kristus!