Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 28 Desember 2023

Tuhan Adalah Gembalaku


Markus 4:26-34

Perumpamaan tentang Benih yang Tumbuh; Perumpamaan tentang Biji Sesawi.


Pasti Anda ingat firman Tuhan yang berkata, “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu.” Tuhan Yesus pernah berkata, “Bapa masih bekerja sampai hari ini, Aku pun masih bekerja.”


Apa maksudnya? Itu berarti Allah mempunyai rencana di dalam penciptaan dan penebusan-Nya yaitu rencana keselamatan, dan Dialah yang menyelesaikan seluruh rencana agung-Nya.


Perjalanan dunia ini semakin hari semakin nyata kekuasaan manusia atau kekuasaan Allah? Jika kita melihat sejarah itu secara pendek, maka kita hanya melihat kekuasaan manusialah yang semakin nyata daripada kekuasaan Allah. Kekuasaan manusia semakin menjadi-jadi seakan tidak ada kontrol dari Allah.


Namun, ketika kita melihat lebih jauh ke belakang, kita baru bisa menyaksikan dengan mata kepala dan pendengaran kita, bahwa sesungguhnya kekuasaan Allah itu semakin nyata. Baik dari sisi kekuasaan dan kekuataan negara-negara yang beralih, yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, atau dari sisi ledakan sisi religiusitas manusia.


Ternyata begitu banyak manusia di dunia ini percaya kepada Injil, baik melalui jalan konservatif atau teknologi. Keterbukaan menjadikan Injil melanglang buana, menyentuh hati-hati manusia yang kosong, apa pun latar belakang manusianya, karena hanya Kristus yang dapat mengisi kehampaan jiwa manusia.


Markus 4:26-34


26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,


27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.


28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.


29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."


30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?


31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.


32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."


33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,


34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.


Sekarang ini ada orang-orang yang senang berlomba terkait dengan kuantitas. Kita melihat kenyataan bangsa-bangsa yang dulu dianggap masyarakat Kristen, tetapi sekarang kita menyaksikan sudah merosot. Terjadi ledakan religiusitas lain.


Dari satu sisi, ada juga kelompok yang berusaha menekan kekristenan, baik secara aturan maupun secara kekuasaan, bahkan dengan cara-cara penindasan yang tidak terpuji.


Apakah rencana keselamatan Tuhan dapat digagalkan oleh zaman seperti ini?


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1. Kerajaan Allah berkembang dikerjakan oleh kuasa Tuhan.

Markus 4:26-27


26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,


27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.


Tuhan Yesus berbicara tentang kerajaan Allah. Kedatangan Kristus ke dalam dunia merupakan permulaan dari kerajaan Allah, yaitu di mana Allah menyatakan kuasa kedaulatan-Nya. Bagaimana kerajaan Allah berkembang?


Alkitab katakan, seperti orang yang menaburkan benih di tanah. Pada malam hari dia tidur, dan esok siang sudah mengeluarkan tunas, dan terus bertumbuh. Orang tidak tahu bagaimana bisa terjadi seperti itu.


Dari hal-hal yang kita anggap natural, kita pun tidak mengerti bagaimana itu bisa terjadi, karena di dalam kenaturalan segala sesuatu, ada Allah yang supranatural, yang memberikan hidup.


Demikian juga dengan kerajaan Allah. Kerajaan Allah bukan dengan kuat dan gagah manusia, tetapi oleh pekerjaan Allah. Kerajaan Allah tidak tergantung pada manusia atau kuantitas, tetapi tergantung kepada Tuhan Allah yang di atas segala sesuatu.


Kita tidak mengerti bagaimana kerajaan Allah itu terus berkembang, melebar ke sana sini. Tuhan yang bekerja di dalam segala sesuatu.


Ada orang-orang yang begitu menentang akan Injil, yang sepertinya tidak mungkin menerima Injil, tetapi kuasa kerajaan Allah melampaui batas-batas seperti itu. Dia menembus sampai lubuk hati terdalam, sampai orang tersebut pada akhirnya membuka hati kepada Injil dan bersyukur dia boleh menerima Injil.


Ada begitu banyak kesaksian, yang melampaui akal budi kita. Bagaimana mungkin itu terjadi? Namun, itu terjadi, karena kerajaan Allah itu adalah tentang kuasa Allah yang maha dahsyat, yang tidak dapat dibendung oleh siapa pun, atau kuasa mana pun.


2. Kerajaan Allah itu diawali dengan scope yang kecil namun kemudian akan terus berkembang, melebar dan meluas ke pelbagai pelosok dunia ini.


Markus 4:31-32


31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.


32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."


Tuhan Yesus menggambarkan kerajaan Allah itu seperti benih, atau biji sesawi. Kita bisa mendapat gambaran-gambaran lain tentang sesuatu yang mulai dari kecil lalu mempunyai pengaruh yang besar.


Benih ketika bertumbuh, dia menjadi berkat bagi banyak orang. Dikatakan, “…ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."


Kekuasaan, pengaruh dan perkembangan dari sesuatu, bisa bersifat negatif atau destruktif, tetapi ketika berbicara mengenai kerajaan Allah, kuasa-Nya melebar dan berpengaruh ke pelbagai tempat, justru menjadi kebaikan bagi manusia. Manusia bisa berlindung pada-Nya.


Kerajaan Allah digambarkan seperti benih. Benih hidup yang ketika berbuah, bisa dinikmati oleh manusia.


Kerajaan Allah memang dimulai dengan begitu kecil. Dari 12 murid Tuhan Yesus melayani, lalu setidaknya 70 murid Tuhan Yesus melayani, mulai dari Yerusalem, Yudea kemudian Samaria, sampai ke ujung bumi.


Hari ini kita menyaksikan, bagaimana kuasa kerajaan Allah mempengaruhi sampai pelosok-pelosok dunia ini.


Kuasa kerajaan Allah tidak bersifat destruktif, balas dendam, menindas atau memusuhi orang lain, tetapi bersifat kebaikan bagi umat manusia. Injil berbicara tentang hidup dan Injil memberikan hidup yang kekal bagi kita yang percaya.


Mari kita membuka hati kepada Injil, sehingga kita menerima hidup yang dari Tuhan itu. Hidup kita boleh menjadi berkat kehidupan bagi orang lain.


Doakan dan renungkan


*Kerajaan Allah digambarkan seperti benih hidup yang bertumbuh dan berbuah, menjadi kebaikan dan berkat bagi manusia.

*Kerajaan Allah itu adalah tentang kuasa Allah yang maha dahsyat, yang tidak dapat dibendung oleh siapa pun, atau kuasa mana pun.


Kemahadahsyatan Kerajaan Allah.