Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan adalah Gembalaku
Markus 2:1-12
Orang Lumpuh Disembuhkan
Apakah relasi kita dengan Tuhan adalah relasi yang bertumbuh, yaitu relasi kasih?
Kita bisa tahu relasi kasih kita bertumbuh, ketika kita lebih merindukan bersekutu dengan Tuhan, dan mempunyai satu semangat untuk melakukan kehendak Tuhan.
Itulah ekspresi dari relasi kasih kita dengan Tuhan yang bertumbuh. Bagaimana dengan kita?
Ada kalanya bahasa orang tua berbeda dengan bahasa anak. Apa yang orang tua nyatakan tidak selalu dapat dimengerti oleh anak, sebagaimana maksud dari orang tua tersebut.
Demikian juga dengan kita dalam kaitannya kita dengan Tuhan. Apa yang Tuhan nyatakan kepada kita seringkali tidak kita mengerti sebagaimana yang Tuhan maksudkan.
Kita hanya melihat dengan jelas apa yang kita mau. Yang penting apa yang kita mau, kita terima.
Oleh karena itu, Tuhan dapat kita perlakukan bagaikan mesin ATM. Setelah apa yang kita mau kita dapatkan, maka kita tinggalkan.
Tetapi jika apa yang kita mau tidak kita dapatkan, maka kita akan marah-marah, bahkan mesin ATMnya kita ketok-ketok.
Kita tidak mencari mesin ATM untuk mengenal mesin ATM. Memang mesin ATM itu disediakan bukan untuk itu. Namun Apakah Tuhan dapat disamakan seperti itu? Tidak demikian.
Oleh karena itu, kita harus merenungkan kembali apa yang kita terima dari Tuhan. Sebenarnya Tuhan mempunyai maksud seperti apa? Maksud Tuhan pasti lebih mulia dari sekedar memberikan dan mengabulkan doa kita.
Markus 2:1-12
1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: ”Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
6Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:
7 ”Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”
8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: ”Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?
10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” – berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –:
11 ”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
12 Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: ”Yang begini belum pernah kita lihat.”
Agar kita berkenan kepada Tuhan, hanya ada satu cara yaitu melalui iman. Iman kepada penyataan Tuhan di dalam Alkitab, bukan sekedar kita merasa kita beriman, tapi iman didasarkan kepada Firman Tuhan di dalam Alkitab.
Apa yang kita lakukan tanpa iman, Alkitab katakan itu dosa.
Roma 14:23
23 Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Tuhan Yesus, Dia melihat iman kita.
Markus 2:4-5
4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: ”Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Alkitab mengatakan, “Ketika Yesus melihat iman mereka”. Bagaimana Tuhan Yesus melihat iman mereka?
Kemungkinan pertama, Tuhan Yesus mengenal siapa kita. Itu tercatat di dalam awal Injil Yohanes. Tidak perlu orang memberitahukan kepada Dia siapa kita, karena Dia mengenal kita.
Yang kedua, Yesus melihat iman mereka dari perbuatan, usaha, jerih payah dan kesungguhan mereka, semua itu harus lahir dari iman kepada Kristus yang sungguh-sungguh.
Kalau orang-orang ini tidak memiliki iman kepada Yesus, maka mereka tidak akan mengusahakan untuk menembus keramaian orang melalui atap, karena tidak mudah menurunkan tandu orang lumpuh itu di hadapan Tuhan Yesus.
Yang menarik adalah, ketika Tuhan Yesus melihat iman mereka, maka Tuhan Yesus berkata, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni”.
Ketika Tuhan Yesus melihat iman mereka, Tuhan Yesus tidak membangkitkan dia dari kelumpuhannya. Tetapi Tuhan Yesus berbicara, “Dosamu sudah diampuni”.
Dosa diampuni artinya kita berkenan di hadapan Tuhan. Seorang yang diampuni dosanya, artinya Tuhan mau menerima berkenan kepadanya.
Tidak ada cara lain untuk kita bisa menghampiri Tuhan, hanya satu-satunya cara, yaitu melalui iman, dan masuk ke dalam anugerah Tuhan.
Ibrani 11:6
6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Iman didasarkan kepada penyataan Allah di dalam Alkitab. Orang-orang ini beriman kepada Kristus karena pernyataan Kristus melalui perkataan dan perbuatan-Nya, sehingga perkataan Yesus menimbulkan iman di dalam orang-orang ini. Alkitab berkata iman itu timbul dari Firman Tuhan.
Ketika kita memperkenankan Tuhan, menghampiri-Nya, marilah kita datang dengan iman, percaya kepada Firman Allah yang Tuhan nyatakan kepada kita. Itulah yang berkenan kepada Tuhan.
Jika kita tidak beriman kepada Tuhan, atau melakukan sesuatu tanpa iman, maka kita berdosa. Ketika kita tidak bersandar, tidak percaya kepada Tuhan, itulah akar dari dosa.
Sehingga ketika kita berbuat bukan dengan iman atau percaya kepada Tuhan, berarti kita sedang berdosa kepada Dia.
2. Tuhan Yesus menghendaki kita mengenal Dia. Dia adalah Allah yang berotoritas melalui apa yang Ia nyatakan kepada kita.
Markus 2:9-11
9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?
10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” – berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –:
11 ”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
Peristiwa ini adalah penyataan yang terjadi. Apa yang Yesus lakukan ketika Tuhan Yesus berkata: “Dosamu sudah diampuni”, kita tidak boleh berpikir bahwa Tuhan Yesus sedang merekayasa sesuatu.
Namun Alkitab mencatat dengan jelas, bahwa Tuhan Yesus melihat iman mereka, maka Tuhan Yesus berkata, “Dosamu telah diampuni.” Dan memang Tuhan Yesus berkenan mengampuni dosa mereka.
Namun peristiwa Tuhan Yesus berkata, “Dosamu sudah diampuni” mendapat respons yang negatif, karena ahli-ahli taurat menghakimi Tuhan Yesus dan mengatakan, “Siapakah Dia, karena hanya Allah yang dapat mengampuni dosa.”
Betul hanya Allah dapat mengampuni dosa, dan memang Yesus adalah Allah itu sendiri.
Supaya orang-orang ini tertantang untuk berpikir ulang, maka Tuhan Yesus berkata, “Lebih mudah mana, mengatakan dosamu sudah diampuni, atau bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan”.
Tentu orang lumpuh berjalan itu langsung kelihatan. Di situlah Tuhan Yesus berkata, supaya mereka tahu siapakah Yesus, bahwa Yesus boleh atau berkuasa mengampuni dosa, maka orang lumpuh itu dipulihkan oleh Tuhan.
Apa yang Yesus perbuat dalam hidup kita, bukan sekedar untuk hal-hal yang kita butuhkan. Memang Tuhan Yesus peduli kepada hidup kita, tidak ada hal-hal yang Tuhan Yesus anggap enteng. Tetapi Tuhan ingin kita tahu, bahwa Dia ingin kita lebih mengenal Dia.
Itulah yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita sehari-hari, di dalam kehidupan doa kita, di dalam pergumulan kita, di dalam berkat-berkat yang Dia berikan, sehingga kita mengenal Tuhan Yesus.
Dia adalah Allah yang berotoritas, sehingga kita sebagai orang percaya harus takut akan Tuhan dan mengasihi Tuhan dalam hidup kita.
Doakan dan renungkan.
* Ketika Yesus melihat iman orang lumpuh dan sahabat-sahabatnya, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: ”Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
* Dosa diampuni artinya kita berkenan di hadapan Tuhan. Seorang yang diampuni dosanya, artinya Tuhan mau menerima/berkenan kepadanya.