Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 01 Desember 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Yohanes 4:13-21

Allah adalah Kasih (Part 2)


Tahukah Anda apa yang Allah berikan kepada kita sebagai orang percaya? Ketika kita membaca Alkitab maka kita tahu bahwa Allah memberikan diri-Nya sendiri kepada kita.


Tidak ada pemberian yang lebih tinggi dari itu. Namun Allah berikan itu di dalam Kristus bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita belajar mencintai Dia dalam segenap diri dan hidup kita.


Berapa banyak orang Kristen yang sungguh-sungguh memahami apa yang Allah berikan kepada kita sebagai orang percaya di dalam Kristus?


Pada umumnya keyakinan di dunia ini mempercayai apa yang diberikan itu adalah hukum-hukum ritual yang harus dikerjakan dan hukum moral yang harus ditaati untuk bisa mendapatkan sesuatu yang lebih tinggi, misalnya seperti surga atau hal lain di dalam kehidupan insani ini.


Apa yang Allah berikan kepada kita sebagai orang percaya di dalam Kristus? Berapa banyak orang Kristen dan orang di dunia ini berpikir kekristenan sama saja dengan yang lain, yaitu memberikan hukum-hukum ritual dan moral yang harus dipenuhi.


Apakah benar demikian? Jikalau orang Kristen berpikir seperti itu, tidak heran betapa mudah orang Kristen beralih dari kekristenan.


Meskipun hal ini menjadi salah satu alasan mengapa ada orang Kristen beralih dari kepercayaannya, namun masih banyak alasan lain yang membuat orang Kristen tidak lagi memiliki kekuatan untuk tetap mengikut Kristus.


1 Yohanes 4:13-21


13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.


14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.


15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.


16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita.

Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.


17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.


18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.


19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.


20 Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.


21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.


Kita masih ingat dengan apa yang Tuhan Yesus katakan ketika Dia masih bersama-sama dengan murid-murid.


Dia berkata, “Jikalau engkau tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu, maka kamu akan berbuah banyak. Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”


Kalimat itu adalah kalimat yang unik dan satu-satunya kalimat yang bisa disampaikan oleh manusia, yaitu Yesus Kristus. Hal itu karena Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri.


Jikalau Yesus Kristus bukanlah Allah dan hanya manusia atau nabi saja, Dia tidak dapat berkata demikian karena tidak ada seorang nabi yang memiliki kemampuan berkata, “Aku di dalam kamu dan kamu di dalam Aku.”


Nabi adalah manusia biasa, namun Kristus dengan kalimat itu memberitahukan siapa Dia sebenarnya.


Itulah yang disampaikan dalam Surat Yohanes yang kita renungkan hari ini. Kita berada di dalam Allah dan Allah di dalam kita.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Orang percaya kepada Yesus Kristus tinggal di dalam Allah karena Roh Kudus diberikan tinggal di dalam orang percaya.


1 Yohanes 4:13-15


13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.


14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.


15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.


Apa yang Allah berikan kepada kita ketika kita percaya pada Yesus Kristus? Allah memberikan Dirinya sendiri.


Allah memberikan Yesus Kristus yang adalah Firman yang hidup, yang menciptakan segala sesuatu dan Dia tidak pernah diciptakan karena Dia selalu ada dan Allah itu sendiri.


Allah memberikan Yesus Kristus untuk menanggung dosa-dosa kita. Ketika kita percaya, Allah memberikan kita, Roh Kudus di dalam hati kita. Ketika kita berada di dalam Kristus, maka kita berada di dalam Allah dan Allah di dalam kita.


Apa yang lebih besar dari Allah memberikan diri-Nya sendiri? Jawabannya tidak ada. Allah di dalam Kristus bukan semata-mata memberikan hukum-hukum moral yang harus kita kerjakan, apalagi hukum-hukum ritual.


Allah yang Mahakasih memberikan diri-Nya kepada kita. Apakah ada hal yang setara dengan ini di dunia? Jawabannya tidak ada.


Tidak ada satu pun yang setara dengan ini. Hanya di dalam Kristus kita menerima pemberian yang tertinggi, termulia, teragung dan terkudus karena Allah memberikan diri-Nya sendiri.


Di situlah mengapa di dalam Kristus keselamatan itu menjadi pasti. Hal itu karena Allah bukan hanya memberikan hukum-hukumNya, namun Allah juga memberikan Dirinya tinggal di dalam diri orang percaya.


Oleh karena itu marilah kita bersyukur atas kasih karunia yang begitu besar. Mari kita membuka selalu hati kita kepada Dia karena Dia mengasihi kita.


2. Orang percaya mengalami kasih Allah yang melampaui penghakiman dan kita yang berada di dalam kasih Allah di dalam Kristus tidak lagi hidup dalam ketakutan akan murka Allah.


1 Yohanes 4:17-18


17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.


18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.


Ini adalah kabar baik bagi kita. Siapakah manusia yang tidak takut dengan penghakiman Allah? Penghakiman itu sangat mengerikan.


Alkitab memberitahukan bahwa kasih Allah melampaui penghakiman Allah, yaitu kasih Allah di dalam Yesus Kristus.


Karena Kristus sudah menanggung seluruh dosa kita, maka kita orang percaya tidak lagi berada di bawah murka Allah.


Sehingga sebagai orang percaya, kita tidak lagi ada ketakutan akan penghakiman murka Allah itu. Namun kita menjadi orang-orang penuh pengharapan dan sukacita ketika berjumpa langsung dengan Yesus Kristus.


Tidak heran Alkitab berkata, “Lihatlah! Betapa besar kasih Allah kepada kita sehingga kita disebut anak-anak Allah.” Di situlah kita menjadi orang-orang yang selalu menantikan kedatangan Yesus yang kedua kalinya.


Mengapa? Karena kita adalah miliknya dan sudah mengalami kasih karunia Allah. Kasih karunia itu yang membuat kita lepas dari murka Allah, bukan karena perbuatan baik kita.


Perbuatan baik kita tidaklah bisa menutupi perbuatan dosa kita. Bukan karena ritual kita juga, karena ritual kita akan penuh dengan cacat celah karena dilakukan oleh manusia berdosa.


Bukan juga karena kita sanggup menjalankan hukum-hukum moral, karena seberapa pun sempurnanya kita melakukan, kita harus jujur bahwa mungkin kita secara lahiriah terlihat saleh, namun hati nurani kita tidak dapat menipu kita.


Di dalam batin kita begitu banyak kotoran dosa yang mendorong kita untuk berbuat baik sehingga perbuatan baik kita seperti kain kotor di mata Tuhan.


Hanya kasih Allah di dalam Yesus Kristus yang membuat kita lepas dari penghakiman murka Allah. Di situlah kita tidak lagi takut di bawah bayang-bayang penghakiman Tuhan, namun kita dengan kerinduan dan sukacita hendak berjumpa langsung dengan Tuhan Juruselamat kita, Yesus Kristus.


Doakan dan renungkan.


* Hanya di dalam Kristus kita menerima pemberian yang tertinggi, termulia, teragung dan terkudus karena Allah memberikan diri-Nya sendiri.


* Kita tidak lagi takut di bawah bayang-bayang penghakiman Tuhan, bahkan kita rindu hendak berjumpa langsung dengan Juruselamat kita, Yesus Kristus.


Aku tidak takut lagi