Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 30 November 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Yohanes 4:7-12
Allah Adalah Kasih.


Ada hal krusial yang menopang kehidupan kita dan tanpanya kita tidak dapat hidup, yaitu udara.


Ada satu hal krusial yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu kasih. Kasih itu indah karena kasih menyatakan keindahan Tuhan yang Maha kasih.


Keindahan dunia ini tidak sebanding dengan kasih, sebab tanpa kasih maka kita tidak bisa menikmati keindahan itu.


Hidup tanpa kasih adalah hidup yang gelap, hidup tanpa kasih adalah hidup yang tidak ada secercah pengharapan.


Ketika kita membaca Alkitab, maka Allah menyatakan diri dengan mengasihi manusia. Allah yang mengasihi manusia dan Ia terlibat dalam kehidupan manusia.


Ia yang menebus umat-Nya dan menyertai serta menyediakan apa yang mereka butuhkan.


Allah mengasihi dan hal itu terbukti dengan Dia mengirim anak-Nya, Yesus Kristus datang ke dalam dunia.


Perintah yang Allah berikan kepada kita lahir dari kasih dan perintah itu agar kita percaya kepada Yesus Kristus, Juruselamat, dan Tuhan yang menyelamatkan kita.


Itulah yang membuat hidup kita memiliki pengharapan dan berada dalam terang. Allah ingin kita menerima kasih-Nya.


1 Yohanes 4:7-12


7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.


8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.


9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.


10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.


11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.


12 Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.


Kita adalah orang yang lahir dari Allah, yaitu orang yang dilahirkan kembali oleh Roh Kudus sehingga kita percaya kepada Yesus Kristus.


Kelahiran kembali oleh pekerjaan Roh Kudus ini membuat kita menjadi manusia baru yang menyatakan keindahan Tuhan.


Pesan firman Tuhan bagi kita:


1. Marilah kita saling mengasihi karena kenyataan dari orang yang lahir dari Allah adalah mengasihi.


1 Yohanes 4:7-8


7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.


8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.


Di dalam hidup kita sebagai manusia, kita memahami bahwa anak bisa memiliki keserupaan dengan orang tua, karena dia adalah darah daging dari orang tuanya.


Ada kemiripan antara anak jasmaniah dengan orang tuanya, bisa mirip dengan papa atau mama dan sifat serta tingkah lakunya.


Secara jasmaniah, kita memahaminya seperti itu. Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa kita sebagai orang percaya adalah orang yang lahir dari Allah.


Bukan karena kekuatan, kepintaran kita dan sebagainya, tetapi karena kita dilahirkan oleh Roh Kudus sehingga mata rohani kita celik mengenal Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita.


Alkitab berkata bahwa Roh Kudus diberikan ke dalam hati kita karena kita dilahirkan dari Allah. Alkitab memberitahukan bahwa Allah adalah kasih. Allah yang kasih adalah Allah yang mengasihi, kita menerima kasih Allah itu.


Kita dilahirkan oleh Allah dan memiliki keserupaan dengan Allah dalam arti sifat-sifatnya. Alkitab mengatakan marilah kita saling mengasihi, sebab itu adalah perintah Tuhan yang mulia. Manusia memerlukan pertolongan Tuhan untuk saling mengasihi.


Ketika Allah memerintahkan kita untuk saling mengasihi sebagai saudara seiman, maka kita menampakan apa yang Allah kerjakan di dalam batiniah kita.


Ketika kita saling mengasihi, kita sedang menyatakan kasih Allah yang ada dan kita alami.


Marilah kita saling mengasihi, sebab kita adalah orang yang telah menerima kasih Allah itu.


Di dalam kasih, kehidupan kita bisa di bangun sebab tanpa kasih hidup tak bisa di bangun. Mari sebagai tubuh Kristus kita saling mengasihi, sebab itulah yang Tuhan inginkan.


2. Sebagai orang percaya kita adalah orang-orang yang berhutang kasih kepada Tuhan dan ketika kita saling mengasihi maka kasih yang kita terima dari Allah itu sempurna nyata di dalam kehidupan kita.


1 Yohanes 4:10-12


10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.


11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.


12 Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.


Ketika Allah memerintahkan kita untuk saling mengasihi itu adalah perintah yang absolut.


Allah bukan hanya memerintahkan kita untuk saling mengasihi, tetapi Allah sendiri yang adalah kasih itu menunjukkan dan menyatakan kasih-Nya dengan mengasihi kita dengan kenyataan yang real.


Allah mengasihi kita tidak hanya sekadar kata, tetapi Ia mengutus anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus untuk menanggung dosa kita.


Kita yang percaya sudah menerima kasih Tuhan. Ketika kita diperintahkan Tuhan untuk mengasihi, maka sebenarnya kita adalah orang-orang yang berhutang kasih kepada Allah.


Ketika firman Tuhan mengatakan bahwa bukan kita yang telah mengasihi tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan mengutus anak-Nya sebagai pendamaian atas dosa kita.


Oleh karena itu, haruslah kita saling mengasihi sebab kita adalah orang yang berhutang untuk mengasihi.


Ketika kita mengasihi orang lain, maka kasih Allah di dalam kita itu sempurna, artinya kasih Allah itu nyata di dalam kehidupan kita, sehingga orang lain bisa menikmati kasih itu.


Allah mengasihi kita dan menyelamatkan kita. Dia mengasihi kita agar kita bisa hidup di dalam kasih dan Tuhan dipermuliakan di dalam kehidupan kita.


Allah ingin memakai kita untuk menyatakan kasih-Nya yang ajaib itu.


Kita harus ingat bahwa kita adalah orang yang berhutang kasih kepada Tuhan. Tuhan Yesus pernah bertanya kepada Simon Petrus apakah Simon Petrus mengasihi-Nya.


Tuhan Yesus bertanya seperti itu sebagai kesempatan bagi Petrus untuk merespon karena ia pernah menyangkal Tuhan tiga kali.


Petrus berkata bahwa dirinya mengasihi Tuhan Yesus, lalu Tuhan Yesus mengatakan kepada Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya.


Ketika kita mengasihi Tuhan maka kita bisa membalas kasih Tuhan dengan saling mengasihi.


Itulah kenyataan yang real dari kasih Allah yang sempurna di dalam diri kita. Mari kita belajar mengasihi.


Doakan dan renungkan.


* Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.


* Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.


Kita perlu Tuhan untuk mengasihi