Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 31 Mei 2021

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Senin, 31 Mei 2021

Kejadian 39
Yusuf di Rumah Potifar

Kita bersyukur kita boleh
mengenal Tuhan kita Yesus Kristus.
Dengan kita mengenal Dia,
maka kita tahu apa yang
Tuhan inginkan dalam hidup kita
termasuk tujuan hidup kita.

Apa yang kau kejar dalam kehidupanmu?
Ada orang yang dalam hidupnya
mengejar kesuksesan,
ada juga orang-orang
yang mengejar kebahagiaan.
Apakah kau mengejar hal ini?

Ketika kita berbicara mengenai
kesuksesan dan kebahagiaan,
kita harus sadar bahwa
situasi dan kondisi hidup kita
tidak akan selalu sama.

Ketika kita sudah meraih kesuksesan,
mungkin kita tidak bisa sukses kembali.
Ketika kita merasa sudah bahagia,
mungkin kita sudah
tidak bisa bahagia kembali.

Sebagai anak-anak Tuhan,
apa sesungguhnya yang harus
kita kejar dalam hidup ini?

Kejadian 39

1) Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir;
dan Potifar, seorang Mesir,
pegawai istana Firaun,
kepala pengawal raja,
membeli dia dari tangan orang Ismael
yang telah membawa dia ke situ.

2) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf,
sehingga ia menjadi seorang
yang selalu berhasil
dalam pekerjaannya;
maka tinggallah ia di
rumah tuannya, orang Mesir itu.

3) Setelah dilihat oleh tuannya,
bahwa Yusuf disertai TUHAN
dan bahwa TUHAN membuat berhasil
segala sesuatu yang dikerjakannya,

4) maka Yusuf mendapat kasih tuannya,
dan ia boleh melayani dia;
kepada Yusuf diberikannya kuasa
atas rumahnya dan segala miliknya
diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.

5) Sejak ia memberikan kuasa
dalam rumahnya dan atas
segala miliknya kepada Yusuf,
TUHAN memberkati rumah
orang Mesir itu karena Yusuf,
sehingga berkat TUHAN ada
atas segala miliknya,
baik yang di rumah maupun
yang di ladang.

6) Segala miliknya diserahkannya
pada kekuasaan Yusuf,
dan dengan bantuan Yusuf
ia tidak usah lagi mengatur
apa-apa pun selain dari
makanannya sendiri.
Adapun Yusuf itu manis sikapnya
dan elok parasnya.

7) Selang beberapa waktu
isteri tuannya memandang Yusuf
dengan berahi, lalu katanya:
"Marilah tidur dengan aku."

8) Tetapi Yusuf menolak dan
berkata kepada isteri tuannya itu:
"Dengan bantuanku tuanku itu
tidak lagi mengatur apa yang
ada di rumah ini dan
ia telah menyerahkan segala
miliknya pada kekuasaanku,

9) bahkan di rumah ini
ia tidak lebih besar kuasanya
dari padaku, dan tiada yang
tidak diserahkannya kepadaku
selain dari pada engkau,
sebab engkau isterinya.
Bagaimanakah mungkin aku
melakukan kejahatan yang besar ini
dan berbuat dosa terhadap Allah?"

10) Walaupun dari hari ke hari
perempuan itu membujuk Yusuf,
Yusuf tidak mendengarkan
bujukannya itu untuk tidur di sisinya
dan bersetubuh dengan dia.

11) Pada suatu hari masuklah Yusuf
ke dalam rumah untuk
melakukan pekerjaannya,
sedang dari seisi rumah itu
seorang pun tidak ada di rumah.

12) Lalu perempuan itu memegang
baju Yusuf sambil berkata:
"Marilah tidur dengan aku."
Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya
di tangan perempuan itu
dan lari ke luar.

13) Ketika dilihat perempuan itu,
bahwa Yusuf meninggalkan bajunya
dalam tangannya dan
telah lari ke luar,

14) dipanggilnyalah seisi rumah itu,
lalu katanya kepada mereka:
"Lihat, dibawanya ke mari
seorang Ibrani,
supaya orang ini dapat
mempermainkan kita.
Orang ini mendekati aku untuk
tidur dengan aku,
tetapi aku berteriak-teriak
dengan suara keras.

15) Dan ketika didengarnya
bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya,
ditinggalkannyalah bajunya padaku,
lalu ia lari ke luar."

16) Juga ditaruhnya baju Yusuf itu
di sisinya, sampai tuan rumah pulang.

17) Perkataan itu jugalah yang
diceritakan perempuan itu kepada Potifar,
katanya: "Hamba orang Ibrani
yang kaubawa ke mari itu
datang kepadaku untuk
mempermainkan aku.

18) Tetapi ketika aku berteriak
sekeras-kerasnya,
ditinggalkannya bajunya padaku,
lalu ia lari ke luar."

19) Baru saja didengar
oleh tuannya perkataan yang
diceritakan isterinya kepadanya:
begini begitulah aku diperlakukan
oleh hambamu itu,
maka bangkitlah amarahnya.

20) Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya
dan dimasukkan ke dalam penjara,
tempat tahanan-tahanan raja dikurung.
Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.

21) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf
dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya,
dan membuat Yusuf kesayangan
bagi kepala penjara itu.

22) Sebab itu kepala penjara
mempercayakan semua tahanan
dalam penjara itu kepada Yusuf,
dan segala pekerjaan
yang harus dilakukan di situ,
dialah yang mengurusnya.

23) Dan kepala penjara
tidak mencampuri segala
yang dipercayakannya kepada Yusuf,
karena TUHAN menyertai dia
dan apa yang dikerjakannya
dibuat TUHAN berhasil.

Ini adalah pengalaman Yusuf
di dalam pengembaraannya.
Dia dibuang dan dijual
oleh kakak-kakaknya.

Yusuf jauh dari rumah ayahnya,
namun Tuhan tidak jauh dari Yusuf.
Meskipun dia berada di tanah
perantauan sebagai seorang budak,
tetapi Tuhan tetap memelihara dia.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Penyertaan Tuhan adalah
segala-galanya di dalam
kehidupan orang percaya

Inilah yang dikisahkan ketika
Yusuf berada di tempat
pembuangan di rumah Potifar.
Yusuf adalah anak kesayangan Yakub.
Yakub selalu memelihara hidupnya.
Tetapi bagaimana ketika
Yusuf berada di Mesir?

Yakub pun tidak tahu dia berada di Mesir.

Siapa yang memelihara dia?
Firman Tuhan berkata bahwa
TUHAN menyertai Yusuf.

Orang tua kita menyayangi,
merawat dan melindungi kita,
namun sampai berapa lama?

Harta benda kita mungkin
bisa menyertai kita,
tapi apakah semua bisa dibeli
dengan harta benda kita?

Hidup kita rentan dengan perubahan.
Oleh karena itu,
apa yang terpenting dalam hidup kita?
Penyertaan Tuhan adalah
segala-galanya di dalam kehidupan kita.

Ke mana pun kita pergi,
di mana pun kita berada,
di dalam situasi apapun yang kita alami,
bahkan di tempat yang paling
rendah dan hina sekalipun,
di mana orang tidak mau menyentuhnya,
Tuhan ada bersama-sama dengan kita.
Itulah yang dialami oleh Yusuf.

Mari kita selalu sadar ada Tuhan
yang menyertai hidup kita
dan itu adalah yang terpenting.

2. Penyertaan Tuhan dirasakan
oleh kita yang takut akan Tuhan

Tuhan memang menyertai
orang-orang percaya.
Itulah Imanuel.
Tuhan tidak meninggalkan kita.
Namun seringkali kita tidak
merasakan penyertaan Tuhan.

Yusuf merasakan dan mengalami
penyertaan Tuhan.
Di dalam setiap situasi yang berubah,
Tuhan tidak pernah berubah.

Yusuf dibuang dan diterima
di rumah Potifar.
Bukan saja diterima,
tetapi seluruh isi rumah Potifar
dipercayakan kepada Yusuf,
kecuali istri Potifar.

Ketika Yusuf dimasukkan
ke dalam penjara,
di titik terendah dalam
kehidupan Yusuf,
bahkan kepala penjara juga
mempercayakan seluruh tahanan
di dalam penjara
ke dalam tangan Yusuf.

Yusuf adalah seseorang yang
takut akan Tuhan.
Ketika istri Potifar mau
melakukan hal yang tidak baik,
Yusuf bukan takut dengan Potifar.
Dia berkata,
Bagaimanakah mungkin aku
melakukan kejahatan yang besar ini
dan berbuat dosa terhadap Allah?"

Mengapa Yusuf dapat
merasakan penyertaan Tuhan?
Karena dia peka akan Tuhan,
dia takut akan Tuhan,
maka ia mengalami kasih
dan kuasa Tuhan dalam hidupnya.

Tuhan menyertai kita.
Kita bisa mengalamiNya
jika kita takut akan Dia.

3. Takut akan Tuhan tidak selalu
mengalami hal yang menyenangkan,
namun tidak berarti
tidak ada penyertaan

Saya percaya tidak ada seorang pun
ingin menjalani hidup seperti Yusuf.
Hampir dibunuh oleh
anggota keluarga sendiri,
dibuang ke sumur, lalu dijual,
menjadi budak di tanah asing,
dan pada akhirnya masuk penjara.
Inilah yang dialami Yusuf.

Dia adalah seseorang yang
takut akan Tuhan.
Dia tidak mengalami peristiwa-
peristiwa yang menyenangkan dia.
Lebih menyenangkan ketika tinggal
di rumah Yakub sebagai anak kesayangan,
tetapi ternyata dia menjadi budak
dan bahkan menjadi narapidana.

Peristiwa yang tidak nyaman itu
tidak mengindikasikan bahwa
Tuhan tidak menyertai dia.
Justru melalui peristiwa
yang tidak menyenangkan itu,
Yusuf semakin sadar akan
penyertaan Tuhan yang
demikian luar biasa di dalam hidupnya.

Seringkali situasi dan kondisi
bisa memburuk,
tetapi situasi dan kondisi itu
bisa membuat kita lebih peka
akan penyertaan Tuhan.
Bahkan penyertaan Tuhan itu
lebih nyata dalam kehidupan kita.

Mari hidup takut akan Tuhan.
Penyertaan Tuhan menjadi
segala-galanya dalam hidup kita.

Doakan dan Renungkan

• Sebagai anak-anak Tuhan,
apa sesungguhnya yang harus
kita kejar dalam hidup ini?

• Mengapa orang percaya tetap
dapat mengalami hal-hal buruk
dalam hidupnya?
Apa makna dari pengalaman itu
bagi orang percaya?

• Mari hidup takut akan Tuhan.
Penyertaan Tuhan menjadi
segala-galanya dalam hidup kita.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus