Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 24 November 2023

Tuhan adalah Gembalaku

1 Yohanes 2:1-6

Kristus Pengantara Kita


Hidup yang berkemenangan merupakan hidup yang pasti kita harapkan. Salah satu yang sangat penting dan perlu kita renungkan adalah sebagai orang percaya kita sudah menang atas kuasa dosa.


Alkitab mengajarkan agar kita tidak pernah putus asa untuk bangkit kembali dari keterpurukan karena dosa. Ingatlah bahwa Tuhan membenci dosa, tetapi Tuhan mengasihi orang berdosa.


Hal itu nyata ketika Tuhan Yesus, yang adalah Anak Allah yang tunggal itu, diutus datang ke dalam dunia dan mati di atas kayu salib untuk menanggung dosa-dosa kita.


Sehingga kita yang percaya kepada-Nya dengan bertobat maka diampuni dosanya dan kita menjadi anak-anak Allah yang menerima hidup yang kekal.


Dosa adalah hal yang sangat serius di hadapan Allah dan dosa itu menjadi sangat serius bagi kita jika kita menyerah dan membiarkan diri kita di dalam dosa.


Tidak ada manusia yang tidak berdosa. Namun apa yang Tuhan kehendaki adalah kerelaan kita untuk bertobat dan kembali hidup di dalam persekutuan dengan Tuhan.


1 Yohanes 2:1-6


1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.


2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


3 Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.


4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.


5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.


6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.


Ada orang Kristen yang mengajarkan bahwa orang Kristen tidak mungkin berbuat dosa. Apakah ajaran Firman Allah benar demikian?


Jawabannya tidak demikian. Kejatuhan manusia ke dalam dosa bisa saja terjadi pada orang Kristen, namun apa yang diajarkan Alkitab dan yang terpenting adalah bagaimana sikap orang Kristen dalam hal itu.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Orang percaya dapat saja jatuh dalam dosa namun Firman Tuhan menasehati agar orang percaya jangan sengaja berbuat dosa melainkan sepatutnyalah orang percaya sengaja melakukan Firman Tuhan di dalam kasih akan Tuhan.


1 Yohanes 2:3-6, 1


3 Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.


4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.


5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.


6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.


1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.


Dari bagian Firman Tuhan ini memberitahukan bahwa orang Kristen bisa saja jatuh ke dalam dosa.


Namun pada bagian ini kita dapat pahami bahwa Firman Tuhan menasehati kita agar kita jangan sengaja berbuat dosa, “supaya kamu jangan berbuat dosa.”


Kita bisa saja tidak sengaja berbuat dosa. Alkitab berkata, “Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.


Lalu pada ayat sebelumnya berkata, “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.


Hal yang perlu dengan sengaja kita lakukan adalah menuruti perintah-perintah-Nya. Itulah yang Alkitab ajarkan.


Tidak ada seorang pun dengan kekuatan sendiri dapat mengenal Allah atau secara langsung mengenal Allah.


Kita mengenal Allah melalui Yesus Kristus. Tuhan Yesus berkata, “jikalau engkau melihat Aku, engkau melihat Bapa. Jikalau engkau menyangkal Bapa, maka engkau menyangkal Aku. Jikalau engkau tidak percaya pada-Ku, maka engkau tidak percaya pada Bapa.


Orang yang mengenal Allah akan melakukan perintah-perintah-Nya. Inilah prinsip Alkitab, yakni harus dengan sengaja melakukan perintah Allah.


Artinya meskipun situasi dan kondisi sepertinya mustahil, perasaan kita sulit menerimanya, atau kepada siapa kita bergaul namun dia tidak pernah menunjukan niat yang baik, kita harus sengaja melakukan perintah Tuhan, yakni melakukan dengan penuh kehendak kita.


Itulah perintah Tuhan kepada kita, yakni kasihilah Tuhan dengan segenap jiwamu.


Kita bisa jatuh ke dalam dosa karena kita tidak sengaja, namun Alkitab berkata janganlah dengan sengaja berbuat dosa.


Jika dengan sengaja berbuat dosa, janganlah berkata bahwa kita mengenal Allah. Di dalam konteks kita memiliki persekutuan yang baik dengan Allah, namun kita sengaja berbuat dosa, maka kita sedang berdusta.


Tidak ada seorang pun yang hidup di dalam persekutuan dengan Allah yang baik itu sengaja berbuat dosa.


Marilah kita dengan sengaja melakukan perintah-perintah Tuhan. Hal itu karena kita telah mengenal Dia dan karena kita telah mengalami kasih-Nya.


Alkitab berkata jika kita melakukan perintah-Nya, maka sesungguhnya kasih Allah itu sempurna di dalam kita. Kita sungguh-sungguh mengalami dan menerima kasih Allah.


Kasih Allah menggerakan kita untuk mengasihi Tuhan, itulah kasih Allah yang tinggal di dalam hati kita dengan sempurna.


2. Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan bagi manusia yang memungkinkan dosa-dosa kita diampuni karena Dia adalah pendamaian untuk segala dosa kita dan Dia pengantara kepada Bapa dan Dia benar adanya.


1 Yohanes 2:1-2


1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.


2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


Dalam Perjanjian Lama kita diajarkan bahwa umat Tuhan ketika menghampiri Allah maka ada Imam Besar yang mewakili umat Tuhan datang kepada Allah.


Hal ini adalah sebuah tipologi di mana suatu kali Kristus datang ke dunia menjadi Imam Besar Agung, bukan hanya melayani di kemah suci buatan manusia, tetapi di kemah suci sesungguhnya yakni surga. Itulah yang dikatakan oleh bagian ini.


Jikalau kita berbuat dosa, kita memiliki seorang pengantara kepada Bapa. Atau ada seorang pembela kepada Bapa di surga, yaitu Yesus Kristus.


Dia adalah pembela bagi kita. Mengapa dia membela kita? Karya-Nya membuat-Nya memiliki kompetensi untuk menjadi pengantara kita. Dia adalah pendamaian bagi dosa-dosa kita.


Imam Besar dalam Perjanjian Lama memiliki kompetensi mewakili umat Tuhan kepada Allah karena dia sudah membawa korban bagi dirinya.


Namun Yesus Kristus tidak membawa korban hewan, tetapi membawa diri-Nya sebagai korban damai.


Mengapa Dia bisa menjadi korban pendamaian? Karena Dia adalah yang benar itu, tidak bercacat celah, seperti korban di Perjanjian Lama yang tidak boleh memiliki cacat celah.


Oleh karena itu Yesus Kristus bisa menjadi pendamaian bagi kita karena dia suci adanya.


Yesus suci karena dikandung oleh rahim Maria dan oleh Roh Kudus, bukan oleh benih manusia atau benih laki-laki.


Sehingga Yesus Kristus meskipun menjadi manusia, namun Dia tidak berdosa. Dia suci adanya dan Dia hidup benar di hadapan Tuhan.


Di situlah Yesus boleh menjadi pembela dan pengantara kita. Hal itu memberitahukan pada kita bahwa kita telah mengalami kasih karunia Tuhan yang begitu melimpah.


Tidak ada seorang pun orang berdosa boleh menghampiri Allah, tetapi karena karya Kristus dan anugerah di dalam Kristus maka kita boleh masuk ke dalam anugerah itu oleh iman. Dengan itu oleh darah Yesus kita disucikan dari dosa-dosa.


Oleh karena itu jangan pernah menyerah kalau kita jatuh ke dalam dosa. Jangan menjauhkan diri daripada Tuhan jika kita jatuh ke dalam dosa.


Jangan menjauhkan diri dari persekutuan orang percaya kalau kita jatuh ke dalam dosa. Jangan membiarkan diri diperangkap oleh dosa.


Ada satu jalan yang patut kita lewati, yaitu datang kepada Yesus, bertobat, tinggalkan dosa, dan datang kepada Tuhan, memiliki persekutuan dengan Tuhan, sengaja hidup melakukan perintah-perintah Tuhan, dan damai sejahtera Tuhan serta sukacita surgawi akan kita alami.


Doakan dan renungkan.


* Inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.


* Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.


Menipu diri atau Menipu Tuhan?