Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 17 November 2023

Tuhan adalah Gembalaku

2 Petrus 1:12-19

Nubuat tentang Kemuliaan Kristus telah Digenapi


Ada banyak janji di dalam Firman Tuhan yang dapat kita baca di dalam Alkitab, namun ada satu janji yang sangat besar dan akan menyatakan kemuliaan Kristus dengan sempurna, yaitu tentang Kristus akan datang kembali.


Itulah pengharapan yang mulia dari seluruh orang percaya di setiap tempat dan zaman.


Apa yang kita nantikan akan mempengaruhi apa yang kita kerjakan dan sikap kita dalam mengerjakannya.


Oleh karena itu ada orang berkata bahwa kita harus menggantungkan cita-cita kita setinggi langit karena itu mempengaruhi apa dan bagaimana kita mengerjakannya.


Hal itu juga sama dengan kesiapan seseorang mempengaruhi bagaimana dia menantikan apa yang dia nantikan itu.


Misalnya, seorang anak yang telah mempersiapkan diri dan menyelesaikan seluruh tanggung jawabnya, dia menantikan ayahnya pulang karena dia tahu dia akan mendapat sukacita melihat kepuasan dari ayah terhadap dirinya dan apa yang dikerjakannya.


Kita sebenarnya sedang menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali. Apakah persiapan kita?


Kedatangan-Nya begitu mulia, namun apakah menantikan kedatangan Kristus menjadi penantian kita bersama?


2 Petrus 1:12-19


12 Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.


13 Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini.


14 Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.


15 Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu.


Nubuat tentang kemuliaan Kristus telah digenapi


16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.


17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: ”Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”


18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.


19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.


Rasul Petrus tahu bahwa dia tidak lama lagi akan menjadi seorang martir, oleh karena itu dia tidak bosan untuk menyampaikan hal-hal penting bagi orang-orang percaya.


Dia menuliskan dalam konteks bahwa suatu kali kita orang percaya akan berjumpa dengan Tuhan Yesus.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali penuh dengan kuasa dan kemuliaan-Nya untuk menjemput orang percaya, oleh sebab itu, merupakan hak istimewa bagi kita untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kirstus kedua kali.


2 Petrus 1:13-16


13 Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini.


14 Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.


15 Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu.


Nubuat tentang kemuliaan Kristus telah digenapi


16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.


Ketika menasehati orang percaya, Rasul Petrus menasehati dalam konteks bahwa orang percaya sedang menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.


Di situlah Rasul Petrus tidak bosan menasehati orang percaya agar bertumbuh di dalam hidupnya, hidup di dalam kuasa Allah yaitu kuasa Roh Kudus, sehingga orang percaya semakin serupa dengan Kristus.


Sebagai orang percaya ketika masih hidup di dunia ini, marilah kita melihat ini sebagai kesempatan yang Tuhan berikan sebagai hak istimewa untuk kita mempersiapkan diri hingga tiba hari di mana Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kalinya.


Dimana kita sendiri akan bersukacita berjumpa muka dengan muka dengan Dia.


Tidak heran jika Gereja disebut sebagai mempelai wanita, sedangkan Kristus sebagai mempelai pria.


Hal itu menggambarkan bahwa bagaimana mempelai wanita menantikan mempelai pria mempersiapkan diri sebaik-baiknya.


Sehingga ketika mempelai pria tiba mempelai wanita menjadi senang karena pasangannya puas melihat mempelai wanita itu.


Demikian juga dengan kita. Selagi masih ada kesempatan, Kristus belum datang, marilah kita persiapkan diri bersama-sama, bertumbuh di dalam Tuhan, semakin dewasa di dalam Kristus, semakin serupa dengan Kristus.


Sehingga ketika Dia datang, Dia puas dengan kehidupan kita dan kita puas melihat wajah-Nya yang penuh dengan sukacita.


2. Kuasa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali bukanlah dongeng atau isapan jempol manusia, sebab itu ditulis oleh saksi mata akan kemuliaan Yesus Kristus yang meneguhkan apa yang telah ditulis oleh para nabi dalam Perjanjian Lama.


2 Petrus 1:16-19


16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.


17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: ”Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”


18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.


19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.


Rasul Petrus memberitahukan bahwa ketika dia memberitakan akan kedatangan Tuhan Yesus dengan segala kemuliaan dan kehormatan serta kuasa, dia berkata bahwa dia tidak sedang menceritakan sebuah dongeng isapan jempol manusia.


Hal itu karena Petrus sendiri mengalami akan bagaimana Kristus menyatakan kemuliaan, kehormatan, dan kuasa-Nya.


Semua itu dikisahkan di Injil. Waktu itu Yesus mengajak tiga orang murid naik ke atas bukit dan di situ Kristus mengalami transfigurasi untuk menyatakan kemuliaan-Nya.


Lalu terdengar suara di surga berkata, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nya aku berkenan.


Rasul Petrus berkata ini semua bukan isapan jempol. Petrus adalah saksi mata atas kebesaran Yesus Kristus.


Rasul Petrus berkata dia semakin diteguhkan dengan Firman yang disampaikan nabi-nabi. Artinya peristiwa itu membuat Petrus mengingat apa yang dikatakan para nabi tentang Mesias.


Jadi, nabi-nabi juga sudah mengatakan hal itu dan kemudian Rasul Petrus mengalaminya sendiri. Pengalaman itu kemudian meneguhkan hati Petrus tentang apa yang dikatakan oleh nabi-nabi.


Hal itu berbeda dengan seseorang mengalami sesuatu, lalu menceritakan teorinya tentang mengapa dia mengalami hal itu. Hal itu bisa direkayasa.


Namun jika sudah ada yang mengatakan, lalu dialami sendiri, maka apa yang dikatakan itu benar.


Itulah yang Rasul Petrus sampaikan kepada kita. Ketika Petrus mengalami, dia ingat tentang apa yang dikatakan para nabi di Perjanjian Lama mengenai Mesias.


Oleh karena itu Rasul Petrus menasehati kita, “Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.


Kita semakin dijelaskan bahwa apa yang dikatakan oleh Perjanjian Lama itu benar. Itulah yang Rasul Petrus alami dalam hidupnya.


Iman Kristen bukanlah iman yang tanpa dasar. Iman di dalam kekristenan memiliki dasar historis, Firman Tuhan, nubuat, dan dasar yang teguh di dalam pengalaman kita serta pengalaman yang dimulai oleh para Rasul ketika mereka bersama-sama dengan Kristus.


Seperti melihat penampakan Yesus selama 40 hari, kenaikan Yesus ke surga, dan turunnya Roh Kudus. Semua itu disaksikan oleh mata kepala mereka sendiri.


Oleh karena itu marilah kita menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh di dalam-Nya, karena apa yang kita Imani adalah sesuatu yang nyata.


Mari kita bertumbuh di dalam Kristus. Suatu kali ketika Kristus datang, kita bisa bersukacita bersama dengan Dia.


Doakan dan renungkan.


*Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali bukanlah dongeng, sebab itu ditulis oleh saksi mata yang meneguhkan apa yang telah ditulis oleh para nabi dalam Perjanjian Lama.


* Selagi masih ada kesempatan marilah kita persiapkan diri, bersama-sama bertumbuh semakin dewasa di dalam Tuhan, semakin serupa dengan Kristus.


Persiapan untuk hari istimewa